fall into you?

876 141 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . . ╰──╮❀╭──╯ . . . . .

Jennifer mengunjungi rumah Nolan untuk memberikan gaun titipan Winter yang rencananya ingin ia jadikan hadiah ulang tahun Stephanie malam ini.

Perempuan tersebut berdecih tidak suka kala melihat Nolan yang tengah duduk santai di ruang tamu sembari berkutat di depan laptop.

Winter menyenggol pelan lengan Jane dengan niat menegur sahabatnya.

"Kamu tunggu bentar, biar aku ambil duitnya" ucap Winter, lalu berlari kecil menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.

Pasalnya, gaun yang dijadikan hadiah untuk Stephanie itu dibeli menggunakan duit Jennifer sementara.

Jennifer duduk di sofa tunggal depan Nolan, laki-laki itu mengalihkan pandangan sejenak untuk menatap Jane, dan kembali fokus ke laptop.

"Oh, ini orang yang bikin sahabat ku nangis tiap malam? emang kelihatan sih dari tampangnya" celetuk Jennifer membuat Nolan langsung menatapnya.

"Maaf?" Nolan bingung kenapa perempuan dihadapan nya ini datang-datang malah menghardiknya dengan sindiran.

"Maaf, maaf! Maaf sama istri kamu tuh! bisanya bikin dia nangis aja, gak tau kamu kalau tiap malam si Winter curhat mulu, nangisin kamu. Sudah selingkuh, minimal hargain dia lah. Ngeselin banget, dih" cecar Jennifer tiba-tiba, lalu berdiri dan pergi ke teras.

Entah mengapa Jane langsung emosi begitu melihat wajah Nolan. Perempuan itu akui jika suami sahabatnya memang tampan, tapi tidak dengan kelakuan nya yang bertolak belakang dengan tampangnya.

Winter lewat saat Nolan masih mencerna kalimat yang dilontarkan oleh Jennifer, sontak laki-laki tersebut menyeletuk "Sinting tuh temen kamu" ucapnya sambil menggelengkan kepala tidak habis pikir.

Winter tidak menjawab, ia dengan cepat berlari ke teras menghampiri Jennifer dan menanyakan apa maksud dari perkataan Nolan tadi.

Jane dengan santai mengendikkan bahunya "Dia kali ah yang sinting, padahal aku cuma ngasih sedikit kalimat yang bisa aja bikin hatinya terbuka gitu kan" jawabnya sembari berjalan menuju mobil miliknya, yang diikuti oleh langkah kecil Winter.

"Udah deh ah, gak usah dipertahanin yang begitu. Gak berguna, jadi beban doang pasti" gerutu Jennifer, ia melambaikan tangan kepada Winter sebelum melajukan mobil pergi dari area rumah sahabatnya.

Winter kembali masuk menemui Nolan yang masih duduk disana berkutat dengan laptopnya "Nolan, nanti malam aku ke rumah tante Stephanie, ya? aku bilang dari sekarang biar gak lupa" tuturnya.

𝗣𝗲𝗿𝗳𝗲𝗰𝘁𝗹𝘆 𝗪𝗿𝗼𝗻𝗴 || 𝗪𝗵𝗶𝘁𝗼𝗿𝘆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang