rumors

672 122 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


. . . . ╰──╮❀╭──╯ . . . . .

Sebelum benar-benar pulang ke rumah, Winter menyempatkan diri untuk mengajak Nolan berkeliling taman rumah sakit menggunakan kursi roda.

Perempuan itu tau jika suaminya jengah karna terus berada di ruangan tertutup tanpa bisa merasakan udara segar dari alam secara langsung akhir-akhir ini.

Tubuh ramping yang dibaluti gaun floral vintage selutut tanpa lengan terlihat memukau di dirinya, gaun keluaran terbaru dari butiknya yang hanya di produksi sekali saja karna pembuatannya membutuhkan bahan yang cukup mahal.

Winter mendorong kursi roda Nolan sampai ke taman dan membiarkan laki-laki tersebut menghirup udara segar terlebih dahulu.

"feels better, right?" Winter membuka suara.

Terlihat Nolan tengah menghirup udara sedalam-dalamnya, lalu mengangguk untuk menjawab.

Tiba-tiba dua orang anak kecil berlari menabrak tubuh Winter dari samping, membuat perempuan tersebut oleng sedikit ke sisi kanan nyaris terjatuh.

Nolan menoleh kebelakang mendengar suara bising, sontak menahan tangan Winter dan menatap dua anak perempuan yang tengah memeluk erat tubuh istrinya.

Nolan berniat menjauhkan tubuh anak-anak tersebut, namun tangannya ditahan oleh Winter, selanjutnya perempuan itu menggeleng. Membiarkan dua anak kecil perempuan tadi memeluknya sampai mereka sendiri lah yang melepas pelukan tersebut.

Begitu Winter menatap mereka dengan tatapan lembut, kedua anak itu saling berpandangan sejenak, lalu salah satunya berucap malu "Ups, sorry. Kami kira tadi mommy" sembari menunduk memainkan jari-jari kecilnya.


Mendengar hal tersebut Winter tak mampu menahan rasa gemas, dirinya langsung berjongkok dihadapan dua anak perempuan itu, tangannya terangkat mengusap sayang rambut panjang keduanya.

"It's okay, siapa nama kalian?" Winter bertanya seraya mengelap sisa coklat di ujung bibir salah satu anak kembar tersebut.

Keduanya langsung menatap Winter antusias, mereka pikir perempuan dihadapannya ini akan memarahinya, ternyata tidak.

"Kami kembar. Ini Melody, aku Harmoni. Dia adik dan aku kakak" ucapnya dengan semangat memperkenalkan diri.

Nolan yang awalnya tidak peduli, begitu mendengar suara anak kecil tersebut ia langsung memutar balik kursi rodanya.

"Wah, bagus sekali nama kalian" jawab Winter tak kalah antusias, ketiganya terlihat seperti teman seumuran.

Perempuan itu kembali melanjutkan ucapannya "Jadi, gimana cara membedakan kalian?" jemarinya ikut memainkan jari-jari kecil anak kembar tersebut, tentunya sebelum itu ia sudah menyemprotkan hand sanitizer terlebih dahulu.

"Yang ungu Melody, aku pink" ucap Harmoni sambil mengangkat tinggi roknya yang berwarna pink, membuat Winter sontak menurunkannya lagi.

Harmoni terlihat banyak bicara, beda dengan Melody yang hanya menjawab pertanyaan Winter seadanya dengan anggukan dan gelengan saja.

𝗣𝗲𝗿𝗳𝗲𝗰𝘁𝗹𝘆 𝗪𝗿𝗼𝗻𝗴 || 𝗪𝗵𝗶𝘁𝗼𝗿𝘆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang