SEVENTEEN ( JUU NANA )

140 81 431
                                    

( FAYRA )

WHAT?!

Agh!!! Apa yang sebenarnya aku katakan tadi siang itu?! Benar-benar memalukan!! Apa yang ku pikirkan? Sejak kapan aku menjadi agresif dan mengakui diriku sebagai pacar Firo?!

Ahh.. selesai sudah.. hari Minggu ku yang berharga telah terampas dariku..

Tapi, siapa anak kelas satu yang mengaku teman masa kecil Firo tadi? Naomi? Itulah namanya yang kudengar. Rasanya dia cukup mengganggu dengan cara menatapnya padaku. Ugh.. apa dia membuatku menjadi targetnya karena Firo?! Aahh.. yang benar saja..

Yang penting, perlu kalian ingat! Aku membela diri bukan berarti aku menyukainya, lho! Aku hanya merasa terganggu, dan lagi bukan hanya aku, tapi Firo dan yang lainnya pun merasakan hal yang sama. Jadi, itu pembelaan diri dan mengusirnya secara halus, bukan begitu?? Hehe..

"We're home!" itu pasti suara Mama.

Aku yang semulanya berbaring di sofa ruang tengah pun terduduk saat mereka datang.

"Eh, Papa, Mama dan kak Davin, kalian pulang bersama? Tidak biasanya." ucapku saat menyadari mereka bertiga duduk bersamaan.

"Hm.. hari ini Mama memang berencana pergi berbelanja bersama Davin, untuk menyiapkan persiapan pesta ulang tahun Davin. Kalau Papa, kami hanya kebetulan pulang di waktu yang sama." balas Mama. "Lalu, apa yang little princess Mama lakukan disini?"

"Aku? Tidak ada yang kulakukan, Fayra hanya bersantai sambil menunggu kepulangan kalian." jawabku. "Jadi, pesta ulang tahun kak Davin akan diadakan Minggu depan, bukan? Lalu, apa kalian mengundang rekan-rekan Papa?" tanyaku kembali.

"Tentu saja!" Sahut Papa bangga. "Bagaimanapun, Davin adalah penerus bisnis ini, tentu saja dia harus lebih mengenal calon rekan-rekannya di masa depan."

Hm.. calon rekan ya? Berarti kak Ravi dari perusahaan Filbert dan Zion dari Reveelix group juga datang ya? Kalau gitu, pasti...

"Pasti kak Shu datang juga ya?" celetuk kak Davin membaca pikiranku. "Toh, itu kan yang ada di pikiranmu?" ejeknya melirikku.

"Hmph!! Memang tidak boleh jika aku mengharapkannya datang?" gerutu ku.

Kak Davin hanya tersenyum tipis. "Dia pasti datang karena aku mengundangnya secara langsung." timpalnya. "Kak Shu datang untuk mewakili Ryuugamine Corp, dan mungkin saja dia akan mewakili adiknya yang tidak bisa datang untuk mewakili Ryuugamine group."

Eh? Adiknya kak Shu? Aahh.. aku baru ingat kalau calon pimpinan Ryuugamine grup itu adiknya kan Shu.

"Adiknya Shu, ya?" sahut Mama. "Hm.. Mama belum pernah melihatnya sekalipun, waktu di pertunangan Shuichi pun dia tidak terlihat. Mama selalu penasaran bagaimana adiknya Shu. Apa dia tampan? Apa dia juga pintar seperti Shu? Waahh.. pasti dia jago berkelahi." heboh Mama.

Mama.. bisakah tidak mengingatkanku kalau kak Shu sudah bertunangan?? Bisa hancur hatiku.. huhu..

"Hm.. Papa juga tidak pernah lagi bertemu dengan Ryuichi, Papa hanya melihatnya ketika dia masih kecil. Dia berbeda dengan Shuichi dari segala hal, bahkan sejak kecil dia sudah memiliki pengetahuan yang cukup luas dan cukup pantas untuk menggantikan posisi ayahnya." jelas Papa menambahkan. "Itulah yang Papa pikirkan saat bertemu dengan Ryuichi kecil, tapi siapa yang tau seperti apa dia sekarang? Tidak heran jika sekarang dia diincar oleh grup lain sebagai ancaman mereka."

Aku terdiam. Papa sampai memujinya? Itupun saat dia kecil? Lalu, seperti apa sekarang? Dan, apa maksudnya dia diincar grup lain?

"Bukankah dia hebat? Sang misterius dari klan Ryuugamine yang sampai sekarang tidak ada yang mengetahui bagaimana dan dimana dia sekarang. Mungkin hanya beberapa orang saja yang mengetahui seperti apa dan dimana dia sekarang." sahut kak Davin menunjukkan ketertarikannya. "Itu sungguh menarik, bukan? Aku tak sabar ingin menjadi salah satu rekannya." seringainya.

Gangster x LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang