TWENTY TWO ( NI JUU NI )

122 57 128
                                    

( RYU )

Seminggu sudah berlalu sejak pertemuanku dengan Davin, dan belum ada yang terjadi sejak itu. Aku juga tidak mendapatkan sedikitpun informasi mengenai 'Angel' selain info yang diberikan oleh Davin.

'Angel', itulah drug yang sedang marak di USA saat ini, dan mungkin juga sudah mulai menyebar di negeri ini. Hanya itulah yang ku tahu.

Aku sudah bertanya pada Shu-nii, tapi dia bilang dia hanya pernah mendengarnya dan tidak tau informasi pastinya. Jadi, aku memintanya untuk bertanya pada Tousan atau paman Kazuto, aku yakin mereka mengetahuinya tapi mereka masih menyembunyikannya dariku.

Tapi, bukankah ini terlalu aneh? Entah kenapa aku berfirasat kalau ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi. Aku merasa ada hal yang berhubungan seperti saat aku masih di Jepang. Hm.. aku berusaha mengingatnya, tapi tak satupun yang terlintas dipikiranku.

Hah.. apa yang harus aku lakukan sekarang?

"Firo!"

Aku menoleh ke arah suara yang memanggilku. Akhirnya mereka datang juga.

Setelah mendengar penjelasan dari Davin, aku memutuskan untuk memanggil Kei, Alvan, dan Zion untuk bertemu di sebuah kafe, dan tentunya untuk membicarakan tentang drug ini, mungkin saja mereka tahu sedikit informasi, kan?

"Ryu!!!" seru Alvan yang berlari dan langsung memelukku.

"Baka! Berapa kali lagi harus kukatakan untuk tidak memanggil nama asliku saat di luar rumah, hah?!" balasku sambil memukul kepalanya pelan.

"Aku tidak suka dengan namamu saat ini, apalagi dengan nama Amamiya itu. Hei, kau ini sepupuku atau sepupu Kei sialan itu, sih?!" gerutu Alvan.

"Teme! Apa yang baru saja kau bilang?!" geram Kei.

"Hah?! Kau tidak dengar? Perlu ku ulangi agar telinga tuli mu itu bisa mendengarnya?" balas Alvan.

"HAH?!" dan lagi.. mereka berkelahi.

Tidak bisakah mereka akur untuk sehari saja?

Sambil mendengarkan mereka berkelahi, aku menikmati minuman yang sudah aku pesan sebelumnya. Kenapa aku memilih kafe untuk bertemu? Karena sebenarnya, aku hanya ingin bersenang-senang saja, hehe..

"Jadi, apa yang kau ingin bicarakan pada kami, Firo?" tanya Zion.

Aku terdiam sebentar.

"Apa kalian pernah mendengar sesuatu tentang 'Angel'?" tanyaku.

Mereka tidak langsung menjawab. Sebaliknya, mereka terlihat menatapku dengan bingung.

"Um.. maksudmu.. itu adalah nama seseorang?" tanya Alvan yang diikuti dengan anggukkan Kei dan Zion.

Ah.. sudah kuduga mereka akan mengira itu sama seperti ku pada Davin saat itu.

"Bukan, tapi nama drug sejenis narkoba yang bernama 'Angel'." jawabku.

Mereka kembali terdiam membuat keheningan sesaat.

"Ah!" seru Zion tiba-tiba. "Aku rasa aku mendengarnya akhir-akhir ini."

"Aku juga." timpal Alvan. "Kurasa Papa sedang mengurus hal yang berhubungan dengan itu. Akhir-akhir ini obat itu berpencar di wilayah kami. Apa paman tidak memberitahumu tentang hal itu, Ryu?" tanya Alvan padaku.

Aku menggeleng. "Tidak, mereka tidak memberitahuku apapun."

"Lalu, darimana kau tahu tentang itu?" tanya Zion.

Aku tidak langsung menjawabnya. Aku tidak memberitahu mereka tentang hubunganku dengan Davin dari Vandalas group. Aku juga meminta Davin untuk merahasiakan hubungan kami saat ini dari siapapun.

Gangster x LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang