16. SEBUAH PERKENALAN DAN SALAM HANGAT

82 15 0
                                    

As the saying goes, first get to know him then find out about his life. Is it beautiful? Or... not useful at all?

----------

Aneh, seharusnya tidak seperti itu, kan?

Apa yang sebenarnya sudah terjadi?

Gabriella tahu benar bagaimana sikap Raynand jika sedang bersamanya, dia selalu menunjukkan keceriaan, mungkin juga, sebuah ekpresi yang sama seperti ketika dirinya berbicara. Atau, senyumannya yang selalunya tidak redup saat dengannya, harusnya begitu. Seperti waktu itu di cafe kue, tapi yang Gabriella lihat hari ini begitu berbeda.

Rasanya, tatapan itu jadi sangat dingin saat menatapnya. Gabriella juga melihat satu ekspresi lainnya yang tidak dimengerti sama sekali apa maknanya. Apa cowok itu sedang punya masalah? Atau... hal lain yang membuatnya harus melakukannya?

Gabriella benar-benar kalut.

Suara deruman motor membuat senyumannya kembali, Gabriella menoleh dengan antusias. Namun itu semua luruh setelah orang dengan motor itu turun, masalahnya dia langsung menarik pergelangan tangan Gabriella yang membuatnya terkejut.

"Lo mau pulang, kan? Gue anterin." Dia orang sembarang.

"Lo gak sopan!" Gabriella melepas cekalan itu secara kasar, orang itu tertawa. Dia lupa bahwa dirinya dan gadis itu sama sekali belum mengenal satu sama lain, mungkin itu yang membuatnya sedikit marah dengan perlakuannya barusan. Bisa dibilang, terlalu lancang.

"Sorry." Gabriella memperhatikannya intens saat tangan cowok itu naik membuka helm-nya. "Oh ya, nama gue Delan. Delano Arsenio."

Tidak begitu saja menjabat tangannya, Gabriella justru terlihat berpikir. "Delan?" Dia pernah mendengar nama itu dan dia mengingatnya. "Lo Delan Kakaknya Danisa?"

Delan tercengang, dia tidak menyangka jika gadis ini mengenalinya. "Apa gue seterkenal itu sampai cewek random kayak lo tahu?"

Gabriella mendecak, dia cukup tengil dan mengesalkan ternyata. "Danisa yang kenalin lo, dia pernah beberapa kali nyebutin nama lo waktu ngobrol sama Hades."

"Hades?" Alis Delan menyatu. "Oh, kalau gitu lo Gabriella, kan? Em... Mrs. Anjelika from a Mr. Hades? Right?"

Gabriella terkejut lagi. Bagaimana dia tahu tentang nama panggilan Hades untuknya?

"Lo cantik, ya?" Dia memujinya, hadir langsung dan bukan dengan refleksnya. Itu dari hatinya. "Gue rasa, berlebihan kalau cowok kayak Hades bisa milikin lo."

Gabriella sontak berjalan menghindarinya, tersinggung.

"Bercanda." Delan tertawa, tapi itu sungguh menyebalkan bagi Gabriella saat harus bertemu tatap lagi dengan mata cowok ini. "Lo orang hebat yang bisa nandingin orang yang punya emosi gak manusiawi kayak Hades."

Gabriella mendengus, dia masih kesal. "Lo bisa berhenti ngejelekin dia?"

"Owh...!" Delan tertawa lagi. "Lo orangnya mudah membuat keputusan, ya? Maksud gue, ngambekan!"

Semakin kesal, "Kalau niat lo ke sini cuma untuk ngerecokin gue, mendingan lo pergi. Karena detik ini, saat ini, gue lagi ngerasa capek banget dan gue pengin untuk cepat-cepat pulang buat istirahat." Setelah menekankan semua ucapannya, Gabriella segera melengos.

HADES: After Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang