14. PERLU DUA ORANG YANG MENGERTI

104 17 8
                                    

And I try to promise, that I will not repeat the same mistake again.

---------

Raynand tidak pernah memintanya, gadis itu sendiri yang membawanya pergi. Sebenarnya mungkin, menjauhi Hades. Dia ingin sebuah tempat yang tidak akan cowok itu temukan di mana keberadaannya. Namun sebenarnya juga Raynand lebih yakin jika yang dilakukan Gabriella saat ini tak lebih hanya sebuah pelampiasan emosi. Dengan kata lain, dia terpaksa melakukannya karena rasa marah, atau kekecewaan.

Raynand menatap lekat Gabriella yang tengah mengobati luka di sudut bibirnya, sebenarnya itu tidak sakit sama sekali. Karena selainnya, ada luka yang lebih sakit di tubuhnya yang cowok itu sembunyikan sejak beberapa hari. "Kenapa lo harus ngelakuin itu?"

Dia memperjelas ucapannya karena Gabriella terlihat bingung. "Maksud gue, kenapa lo harus nampar Hades kayak tadi?" walaupun dirinya merasa lebih sakit pun, sulit egois untuk dirinya sendiri.

Gabriella belum menjawab, lebih tepatnya tidak punya jawaban.

"Apa yang terjadi sama lo dan Hades tadi, gue percaya itu kesalahpahaman."

Terkadang Raynand ingin tertawa dengan apa yang diperbuatnya, dia membenci kedekatan itu, tapi tindakannya mendukung keduanya untuk dekat.

"Salah paham?"

Raynand mengangguk. "Perasaan lo untuk dia, benar-benar besar, kan?"

Pergerakan tangan Gabriella untuk mengobatinya jadi terhenti karena itu, dia sendiri begitu bingung dengan dirinya. Tiba-tiba merasa jika yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan besar, seperti yang coba untuk cowok itu jelaskan. Harusnya Gabriella berpikir lebih tenang lagi.

"Dia ngelakuin itu juga karena dia sangat sayang sama lo." Terus berbicara, namun hatinya telak sesak. "Wajar. Orang yang perasaannya udah sangat besar, orang yang udah sayang—sesayang-sayangnya sama seseorang, dia gak akan pernah rela untuk orang itu punya waktu sama orang lain."

"Gue paham dan gue juga yakin kalau lo memahaminya sekarang." Raynand mendongak sebentar, untuk tidak terlalu kecewa dengan perbuatannya sendiri. "He will do anything to keep the person he cares about from falling into the hands of the wrong person."

Gabriella menggeleng. "Tapi Raynand, lo itu sahabatnya, dia gak mungkin punya pemikiran kalau lo bakal rebut atensi, kan?"

"A best friend, will be considered as an enemy if it disturbs privacy."

"Jadi gue salah ngelakuin ini?" Raynand turut menatapnya lagi ketika gadis itu dengan rasa bersalahnya jadi terlibat diam, secara tidak langsung dia mengikutcampuri apa yang tidak harus diikut campurinya.

Sebenarnya cowok itu sedikit menyesal, hanya sedikit. Sebab dia menahan dirinya mati-matian melakukan semua itu, namun malah melawan dirinya sendiri dan menyakiti.

Sulit mencari sebuah nama untuk kepecundangannya, seorang munafik yang mau untuk gadis itu tetap berada di sampingnya, punya waktu yang banyak dengannya. Tapi melakukan hal yang berbanding terbalik dan justru menyadarkannya.

"Raynand, gue harus hubungi dia." Tidak ada kata-kata lagi, sesekali pasrah untuk hasil akhir yang sayangnya mengecewakan. Selalu.

HADES: After Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang