16. Rumah Sakit

907 127 23
                                    

Happy Reading

🍁

🍁

🍁

Kini grup Cecan dan KDD berangkat menuju rumah sakit dimana Dista di rawat. Setelah menerima kabar bahwa Dista tertembak dan di larikan ke rumah sakit, grup Cecan yang kebetulan sedang bersama KDD tanpa berlama lama mereka langsung berangkat menuju rumah sakit.

15 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Kini mereka menuju ruangan Dista yang terletak di lantai 4 khusus VVIP.

Alister terlihat sangat khawatir, terlihat dari raut wajah nya dan langkah kaki yang tergesa gesa. Seperti ingin cepat cepat melihat kondisi Dista setelah tertembak.

Akhirnya grup Cecan dan KDD sudah sampai di dalam ruang rawat Dista. Terlihat Dista sedang di suapi makan oleh ayahnya siapa lagi kalau bukan Daniel.

Mereka menghampiri Daniel dan menyalimi nya satu persatu.

"Gimana keadaan lo Dis?" Tanya Zea yang berdiri di samping kiri Dista.

Dista yang kebetulan sudah beres makan pun menjawab Zea, "Alhamdulilah mendingan, ya gitu gitu aja deh," jawab Dista sedikit santai.

Setelah membereskan bekas makan Dista, Daniel pamit keluar memberi ruang untuk teman temannya Dista, supaya lebih leluasa.

"Om pamit pulang dulu ya, titip Dista nya juga, om mau ngambil keperluan Dista dulu sebentar," pamit Daniel kepada mereka.

"Iya om tenang aja, kita bakal jagain Dista nya kok," jawab Cella. Sebelum pergi Daniel menyempatkan mencium puncak kepala Dista.

"Ayah pulang dulu, ingat jangan banyak gerak luka nya masih basah," peringat untuk Dista. Pasalnya Dista sedari tadi tak bisa diam, ingin ke taman lah, pengen pulang lah, pengen makan seblak lah. Emang bener bener ya ni anak perlu di lem biar diem.

Dista memutar bola malas saat mendengar wejangan sang ayahnya yang sudah beberapa kali dia ucapkan sebelum ada teman temannya.

"Iyaa iyaa, sana ayah pulang, ayah istirahat dulu aja di rumah jangan langsung kesini, dari tadi ayah gak istirahat istirahat nanti ayah malah ketularan sakit," jawab Dista

Daniel yang mendengar itu terkekeh

"Iya iya bawel," sahut Daniel sambil berjalan menuju pintu keluar.

Setelah Daniel pergi kini mereka mulai melakukan introgasi kepada Dista, mereka membutuhkan penjelasan mengapa Dista bisa tertembak.

"Sekarang lo jelasin kenapa bisa sampe ketembak" tanya Zea dengan serius

Dista bukannya menjawab dia malah cengengesan, "Ck, jawab oncom bukan cengengesan," ujar Velly sedikit kesal dengan Dista

"Iya iya nanti gue jawab asal kalian beliin es cream dulu, gue pengen yang seger seger lidah gue pait abis minum obat," pinta Dista sambil mengeluarkan wajah memelasnya

"Gak!" bukan itu bukan grup Cecan yang menjawab, itu adalah Alister.

"Ish lagian gue ga minta ke lo ya!" Sahut Dista, "bener kata Alister ga boleh, lo masih tahap pemulihan, jangan aneh aneh deh, mau gue laporin ke om Daniel hah,"omel Zea dengan sedikit ancaman.

"Kenapa sih lagian yang luka nya perut doang, cuma luka tembak aja pada lebay nyebelin," ujar Dista sedikit memelan di akhir ucapannya. Meskipun pelan Dista mengucapkan itu tapi telinga Alister itu sangat tajam, jadi dia bisa mendengar apa yang gadis itu ucapkan.

transmigrasi D'Class girls only Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang