Sepanjang perjalanan pulang menuju apartemen muka Paul terlihat sangat kesal. Ia mencoba untuk memejamkan matanya tidak berniat ikut mengobrol dengan rekan semobilnya yakni Neyl, Diman, Salma dan Novia.
Sesampainya di apartemen nanti ia ingin bertanya pada Rony hingga ke akar-akarnya tentang mengapa dia terlihat sangat dekat dengan Nabila selama di mall.
Kakinya perlahan memasuki kamar yang dibagi untuk ditempatinya dan Rony. Matanya mengedar ke segala arah. Tidak terlihat adanya tanda-tanda Rony disana. Ia memutuskan untuk membersihkan diri saja.
Hey jude, dont be afraid
You were made to go out and get her
The minute you let her under your skin
Then you begin to make it better
Terdengar suara Rony yang masuk ke dalam kamar sambil bernyanyi. Paul yang memang sudah selesai mandi itupun langsung keluar kamar mandi.
"seneng banget ya kayanya" sindir Paul dengan muka datarnya
"ha? Senenglah kan abis refreshing, bisa nemu suasana tidur yang baru juga ahaha" receh Rony dengan bangganya
"yakin itu doing yang bikin seneng?" tanya Paul kembali memastikan jawaban Rony berbeda dengan apa yang ia bayangkan
"apaan sih ul, emang apalagi yang bikin gua seneng si" keluh Rony yang mulai kesal dengan tuduhan Paul padanya
"ya nda, tadi kayanya nempel banget mungkin itu yang bikin seneng" ucap Paul acuh
"buset cemburu nih ceritanye, jadian aja dah lu berdua biar kaga prasangka buruk mulu" bela Rony agar ia tidak terlihat bersalah, padahal ia memang senang dapat dekat dengan Nabila. Oh ya jawaban Rony barusan tentu tidaklah serius, ia tidak menginginkan apa yang ia ucap barusan benar-benar terjadi.
"Jadian gimana kalo deketan aja langsung dihadang guru BK" jawab Paul sewot
Rony enggan membalas, ia tahu jika ia memberikan pendapat bule satu ini akan benar-benar nekat merealisasikan pendapatnya. Ia hanya melenggang untuk mengambil handuk dan berganti mandi.
♫♫♫
Setelah menyelesaikan aktivitas mandinya, ia keluar kamar mandi dan menemukan Paul sudah tertidur.
'penyakit pelor gua nular kali ya cepet amat nih bule tidurnya' batin Rony meliat Paul yang terdengar mendengkur halus
Rony mulai berjalan ke arah kasur yang sudah terisi Paul itu. Namun matanya menangkap sebuah paper bag berwarna biru tua yang tadi ia bawa setelah dari mall. Ia segera merapikan rambutnya dan bergegas untuk pergi ke hunian kontestan perempuan.
Ting tong
Nabila yang kebetulan sedang berada di living room langsung bergegas melihat siapa tamu yang datang ke unit mereka. Dilihatnya sosok lelaki berdarah batak tersebut yang sedang menenteng paper bag berwarna biru tua.
"oh kak Rony, masuk kak" tawar Nabila mengajak Rony untuk masuk
"Nggak usah Nab, aku cuma mau ngasiin ini" kata Rony menyodorkan paper bag yang sedari tadi ia jinjing
"oalah, buat siapa kak?" polos Nabila
"buat Rahman, ya buat kamu Nab. Tadi ada fans thenab samperin aku titip buat Nabila katanya" jelas Rony
"oh ya ampun haha. Makasih banyak kak Rony, maaf ngerepotin jadinya" jawab Nabila sambil terkekeh dengan pertanyaan bodohnya
"alah kaya sama siapa aja, dah aku balik ya. Takut si bule nyariin, kadang suka ngigau tidur di Swedia dia" canda Rony
"oke oke makasih ya kak Rony"
Rony mengangguk dan melambaikan tangan sebagai ucapan 'dadah' pada Nabila.
♫♫♫
Nabila membuka paper bag yang Rony bawa tadi. Isinya adalah buku notes dengan cover aesthetic yang masil tersegel dilengkapi dengan beberapa perintilan menulis seperti stick notes, bookmark, pena berbagai warna dan tidak lupa highlighter.
Nabila mencari-cari kartu yang mungkin ditinggalkan pemberi hadiah di dalam paper bag namun sia-sia karena tidak ada satupun jejak siapa nama pemberinya. Nabila mulai mengernyit dengan semua barang-barang pemberian 'fans'nya ini.
"tumben" batinya, rasanya ini sedikit janggal, karena pengalaman selama di idol kebanyakan dari fansnya akan memberikan hadiah berupa topi, baju, sepatu, hijab dan paling banyak adalah boneka.
"yaudah deh pokoknya makasih banyak fans aku aa terbaik emang thenabs" serunya sendiri sambil mulai merapikan barang-barangnya.
♫♫♫
Halo penulis kembaliii, seminarnya udah gayss makasi yang udah doain. Semoga kalian masih inget sama ceritanya huhu :( anyway selamat membaca 😊🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody In Love
Teen Fiction"Whatever happen next, you'll always be my favorite part" -P "I've never met person like u, i think i should be grateful that the universe let us meet" -R "Whatever will be, will be" -N