Part 16

1.3K 115 10
                                        

Hari ini adalah sesi latihan para kontestan Indonesian idol. Seperti biasa Nabila yang terkenal dengan kerajinannya sudah duduk di ruang vocdir. Tampak disana ada beberapa orang yang sedang menyiapkan peralatan untuk sesi latihan para idol.

Selang beberapa menit setelah kedatangan Nabila, pria jangkung yang mulai memasuki rangan vocdir sambil membawa botol air mineral.

"Nab, selalu tepat waktu ya" sapa pria tersebut sambil mendudukkan dirinya di sofa tepat bersebelahan dengan Nabila duduk

"oh hai Powl, iya nih. Dan lagi-lagi selalu kamu juga tepat waktu" jawab Nabila sambil terkekeh

"Anyway gimana kaki kamu? Udah ga sakit?" tanya Paul berusaha keras mencari topik obrolan

"udah kok, udah bisa lari malah"

"kalo kayang bisa" tantang Paul menggoda

"ish kayang terus, udahlah itu bakat terpendam yang cukup dipendam" jawab Nabila sedikit cemberut

"jangan gitu nah, aku becanda Nabilah, maaf ya" kekeh Paul

"aduduh pagi-pagi udah berduaan aja lu pada" kacau Salma yang baru saja datang bersama dengan Syarla dan Novia

"eh ngga kok kak ada kakak crew juga tadi yang lagi siapin alat" bela Nabila meluruskan perkataan Salma barusan

"ahahaha santai Nab, harus klarifikasi banget nih? Kayaan emang gamau kalo dijodohin beneran sama lu deh ul" ledek Salma pada Paul

"berisik Sal kaya ibu ibu rumpi lu" cecar Paul.

Perkataan Salma barusan cukup membuat mood Paul sedikit menurun. Sudah lah ia gagal memiliki waktu berduaan dengan Nabila ditambah ia disinggung jika usahanya untuk mendekati Nabila tidak akan berhasil

Paul mulai berdiri dari duduknya dan berpindah duduk di depan keyboard yang biasanya digunakan coach Meltho untuk berlatih bersama kontestan.

Paul mulai memainkan jemarinya menekan tuts-tuts nada lagu 'off my face' milik Justin Bieber

One touch and you got me stoned

Higher than I've ever known

You call the shots and I follow

Sunrise, but the night still young

No words, but we speak in tongues

If you let me, I might say too much

Your touch blurred my vision

It's your world and I'm just in it

Even sober I'm not thinkin' straight

Paul menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan lagunya ke lirik berikutnya

Cause I'm off my face, in love with you

Kembali ia melanjutkan bernyanyi dengan iringan piano hasil tarian jemari jemarinya. Bagian reff yang sangat pas untuk menggambarkan suasana hatinya hingga selama reff berlangsung arah pandang matanya tidak henti menatap Nabila.

I'm out my head, so into you

And I don't know how you do it

But I'm forever ruined by you, ooh-ooh-ooh

"deep sekali phol. Dahlah galau mulu iduplu" kata Salma memotong nyanyian Paul yang belum ia selesaikan

Potongan perkataan dari Salma mampu meningkatkan badmood Paul menjadi duapuluh kali lipat dari mood awalnya hingga ia enggan untuk membalas ataupun tersenyum pada Salma.

"eh btw lucu kali Nab, bawa apa kau ini, sejak kapan kau suka bawa-bawa buku" tanya Novia yang mulai kepo dengan buku yang dibawa Nabila

"i-"

"semangat pagi" belum sempat Nabila menjawab pertanyaan Novia tiba-tiba dari arah pintu datang manusia setengah jelmaan kerbau yang datang tanpa aba-aba

"siang Ron. Telat mulu lu heran" celetuk Salma yang sedikit kesal dengan Rony

"iya Sal, gitu aja diributin, apa ini lagi apa ini kalian" tanya Rony

"lagi tanya Nabila ngapain bawa buku, kau malah datang ga diundang pulang ga dijemput" ketus Novia

"enak aja jalangkung apa gua, buku apa emang nab?" tanya Rony

"ini paperbag yang kemarin dititipin ke kak Rony itu isinya ada buku notes, lumayan bisa aku manfaatin buat coba nulis nulis lirik lagu kak" jawab Nabila sambil membolak balikkan kertas dalam buku tersebut.

"oh gitu rupanya" jawab Novia mengangguk anggukan kepala

Senyuman dari Rony berkembang. Ia sangat senang karena Nabila bisa menerima hadiah yang sebenarnya ia beli untuk Nabila. Harga buku yang tidak seberapa itu ternyata sangat diapresiasi bahkan dapat menciptakan karya yang nantinya mungkin bisa dirilis suatu saat nanti.

Saat momen nonton film animasi kemarin, Rony memang sempat izin ke toilet saat pergantian interview grup yang kedua. Namun, sebenarna toilet bukan alasan utama ia menjauh dari kerumunan wartawan itu. Ia pergi ke salah satu toko yang menjual berbagai buku, peralatan sekolah dan item pendidikan lainnya.

Ntah megapa Rony memiliki keinginan unutk memberikan suatu hadiah pada Nabila. Ia juga ingin selangkah lebih dekat dengan Nabila dengan caranya. Walaupun tidak terlihat pergerakan yang nyata tapi bagi Rony cara ini akan membuatnya lebih percaya diri.

"Pagi guys, ayo kita mulai sesi lathian hari ini. Kita latihan lagu idola Indonesia dulu ya"

Suara coach Meltho yang menyuruh mereka untuk segera bersiap untuk latihan. Merekapun mulai sesi latihan dengan serius. 

♫♫♫

Berhubung kemarin author hibernasi lamaaa jadi double up ya hari ini. Selamat membacaaa 😊🙌

Melody In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang