8.𝐷𝑢𝑑𝑎 𝐴𝑟𝑜𝑔𝑎𝑛

1.2K 759 67
                                    

🅕︎🅞︎🅛︎🅛︎🅞︎🅦︎🅥︎🅞︎🅣︎🅔︎🅚︎🅞︎🅜︎🅔︎🅝︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🅕︎🅞︎🅛︎🅛︎🅞︎🅦︎
🅥︎🅞︎🅣︎🅔︎
🅚︎🅞︎🅜︎🅔︎🅝︎

Arjuna terpukau menatap bangunan kokoh, khas rumah bali modern. Arsitekturnya dipengaruhi tradisi  Hindu, rumah ini cukup luas. Halaman yang dipenuhi anterior gapura dan patung-patung dewa.

Ragu, tapi tetap mengikuti langkah wanitanya. "Sayang, apa kau yakin. Ini tempatnya?" tanya Arjuna disela-sela mereka memasuki area rumah.

Vandana melirik Arjuna, terkekeh kecil saat menyadari wajah polos nan lugu sang suami. "Ini rumahku Mas, rumah kita."

Bola mata Arjuna ber'air, mengingat kembali memori bersama istrinya. Hati kecil Arjuna menjerit merindukan Vandana. Jari jemarinya terkepal dengan sangat kuat, meminimalisir keluarnya cairan bening yang hampir tak bisa dibendung.

"Rumah itu hak Adikku! Pantaskah kau tinggal di kediaman itu saat pemilik rumah telah tiada?" ucap seorang pria jangkung berambut gondrong, pria di Klinik tempo hari.

Arjuna membenarkan posisi duduknya. "Lavanya, dialah yang akan mewarisi rumah itu."

"Omong kosong! Katakan saja kau ingin mengambil alih rumah Adikku," hardik Balindra, amarahnya baru saja mereda dan sekarang dibuat murka.

Indra bangkit dari duduknya, tatapan elang bertemu dengan netra hitam kecoklatan Arjuna. "Aku akan datang kembali. Bukan hanya mengambil rumah itu, membuat kau menderita juga tugasku!"

Balindra Maheswara, orang yang ditakutkan Arjuna mengganggu hidupnya dan terbukti sekarang Indra mengusiknya. Indra salah satu dari banyaknya anggota keluarga Vandana yang menentang pernikahan mereka.

Indra datang ke kantornya dalam kondisi marah, pria itu tak terima atas meninggalnya Dana

Menyalahkan Arjuna yang tak memberitahukan pihak keluarga Vandana, sedangkan dari pihak Arjuna lima tahun silam berusaha menghubungi setiap anggota keluarga Maheswara.

Namun, keluarga itu seakan tak peduli lagi dengan kehidupan anak mereka. Jauh sebelum meninggalnya Dana, mereka sudah terlebih dulu memutuskan hubungan setelah mengetahui anaknya terikat sebagai istri Arjuna.

Itu sebabnya pria berjenggot tipis tak lagi menghubungi keluarga istrinya, percuma dan hanya membuang-buang waktu.

Setelah kondisi Indra kondusif pria itu justru meminta kembali rumah yang jelas kepemilikan Dana. Meski Arjuna tak berhak atas rumah itu, tapi Lavanya dan Leticia selaku anak kandung Dana berhak mendapatkan rumah tersebut.

"Kau mengincar ku bukan rumah itu ataupun keluargaku, jadi tetaplah teguh pada pendirian awal." Indra memutar kepalanya, kelantangan intonasi Arjuna membuatnya meremas kuat ponsel.

Duda Arogan (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang