Hyoseop merasa resah tanpa alasan.
Semenjak Taehyung siuman beberapa hari yang lalu, anak itu terlihat normal yang tidak normal. Ia tidak banyak bicara namun masih menjawab saat ditanya. Ia bahkan tersenyum pada para perawat yang menyapanya saat pengecekan rutin. Ia juga bersikap normal pada Yoojung. Meski demikian, sikapnya pada Hyoseop masih tidak biasa. Mungkin Taehyung masih marah karena perkelahian mereka sebelum di rumah sakit.
Hyoseop hanya merasa tidak nyaman. Taehyung bukan tipe orang yang bisa menyembunyikan sesuatu tanpa kelihatan. Lihat saja sekarang ia berada di rumah sakit karena mentalnya sempat terguncang hebat. Namun baru beberapa hari tiba-tiba anak itu nampak terlampau tenang. Apakah ini wajar? Not to mention, Seo Jisoo yang harusnya ada di sisi Taehyung sekarang menghilang entah kemana dan Taehyung sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan terkait hal tersebut.
"Kau tidak tahu rasanya kehilangan orang-orang yang kau sayangi dalam satu waktu?! Kau bisa gila!"
"Apa kau tahu bagaimana perasaanku selama ini? Di satu sisi, aku ingin Eomma bertahan makanya aku tidak lagi mencampuri urusanmu, tapi di sisi lain aku tahu apa yang kulakukan tidak benar! Kau pikir menyembunyikan sesuatu seperti itu bisa membuatmu tetap waras?!"
Hyoseop teringat perkataan Taehyung tempo lalu. Memang benar. Andai Hyoseop berada di posisi orang yang tak tahu kejadian aktualnya, ia juga akan bertindak seperti Jisoo. Membenci lalu pergi. Tapi Hyoseop hanya tidak tahan melihat keadaan Taehyung sekarang. Rasanya tidak tenang.
🇰🇷
Jisoo berjalan cepat keluar gerbang sekolah.
Sialan. Suasana hatinya benar-benar sangat buruk selama sepekan ini. Seo Hyun Jin sama sekali belum menghubunginya semenjak ketahuan sedang belanja di supermarket dengan Hyoseop. Ia juga tidak berani mengunjungi makam Taehee-ahjumma karena semua tentang keluarganya dan keluarga Taehyung tidak ada yang benar.
Belum lagi Kim Chaewon sudah comeback ke sekolah, membuat Jisoo kembali menjadi hot celebrity karena kasus lama yang diungkit-ungkit kembali—padahal Jisoo sama sekali tidak melakukan kejahatan. Benar-benar brengsek.
Dan tahukah kalian, bahwa ada satu hal yang membuat gadis itu merasa sangat sesak di dada? Setiap hari, ternyata bola mata ini selalu mengajak Jisoo melihat satu meja yang tersimpan apik di sebelah mejanya. Dibiarkan kosong. Suasana di sekitar sana terkesan dingin meski selalu diwarnai mentari pagi. Terasa sepi sekali pun dunia memberinya kicau burung dan celoteh manusia.
Jisoo menghentikan langkahnya, menatap sepasang sepatu putih yang sedang ia kenakan. Lama-lama, pandangannya mulai buram tertutup selaput air. Aah. Sial. Ia rindu Taehyung. Bagaimana kabarnya? Apa ia makan dengan teratur? Siapa yang menungguinya di rumah sakit? Kapan ia boleh keluar dan kembali beraktivitas? Jisoo ingin tahu. Ia ingin mencari tahu. Tapi...
Gadis itu tiba-tiba berjongkok sambil menyembunyikan wajahnya di atas lutut. Ia menangis keras sampai sesenggukan. Tak tahulah sialan. Biar saja jika ada yang melihat. Ia benar-benar merasa menyedihkan. Ternyata membenci memang takkan pernah cukup untuk menghapuskan sebuah rasa.
"Ya."
Jisoo spontan menghapus air matanya begitu mendengar suara Min Yoongi dari balik punggung. Tak mau repot, sang gadis langsung berdiri dari posisinya jongkok kemudian berjalan pergi tanpa menoleh sedikit pun.
"Aigoo... kau menangis?" tiba-tiba Yoongi sudah berjalan di sampingnya. Ia memasang wajah mencemooh dan iba.
"F*ck off!" caci Jisoo. Yoongi terkekeh.
"Ya, kau tidak cocok menangis. Terlihat seperti kambing," komentarnya. Jisoo tak menggubris. Ia hanya mempercepat langkahnya sampai Yoongi harus berlari kecil untuk mengimbangi. Sialan. Jisoo tak tahu apa mau anak brengsek itu. Ia hanya ingin sendirian. Titik—!

KAMU SEDANG MEMBACA
Fixing the Broken You
Любовные романыSeo Jisoo, seorang pembuli bermulut kasar, dipaksa takdir agar berurusan dengan Kim Taehyung yang berperan untuk menjatuhkannya di tengah huru-hara publik. Miris dikata, Jisoo tak sadar bahwa ini berisiko membuatnya jatuh cinta. Ditambah lagi, ia mu...