Behind the Mastermind

176 27 6
                                    

Taehyung menatap langit hitam di hadapannya.

Malam ini ia sama sekali tidak bisa tidur, makanya ia naik ke atap dan malah tiduran di atas sana. Sungguh. Rasanya tidak benar. Saat tadi Jisoo bilang akan kembali ke rumah untuk bicara dengan Seo Hyunjin, Taehyung merasa sebuah tragedi akan terjadi. Meski begitu, Jisoo berkata bahwa ia ingin Taehyung mempercayainya dan membiarkan ia pergi sendiri saja.

Lagipula kalau pun Taehyung ada di sana, ia sama sekali tidak akan membantu. Mungkin malah akan memperkeruh keadaan. Bukankah emosinya sedang sangat tidak stabil? Ia juga belum boleh berkomunikasi dengan Hyoseop-hyeong. Ditambah lagi ia harus menenangkan Yoojung. Untung ada Jungkook yang setidaknya saat ini bisa ia andalkan untuk menjaga sang adik.

"Shippal..." tak ada lagi yang bisa Taehyung lakukan selain mengumpat dan mendengus kesal. Melihat betapa tidak bergunanya diri ini membuat Taehyung semakin merasa frustasi. Benar-benar brengsek—

"Hyeong..."

Tiba-tiba terdengar suara Jungkook dari bawah. Taehyung hanya mendengung malas menanggapinya.

"Ada telpon dari Jisoo-noona."

Mendengar nama Jisoo, Taehyung sontak terbangun lalu melongokkan kepalanya ke bawah.

"Mana?" tanyanya. Jungkook menyerahkan ponsel yang ia pegang. Oh, ternyata sudah tersambung sedari tadi.

"Kau baik-baik saja?!" pertanyaan pertama Taehyung. Jisoo terkekeh kecil dari seberang dan Taehyung menghela napas lega.

"Taehyung-ah..." panggil Jisoo.

"Eoh?"

"Eomma akan menarik tuntutannya. Aku yakin besok Hyoseop-oppa sudah boleh pulang," ucap Jisoo dengan suara agak serak dan berat, "Hyoseop-oppa tidak akan masuk penjara. Eomma bilang akan mengurus semuanya. Lagipula pelakunya memang bukan Hyoseop-oppa."

"Mwo...? Besok?" Taehyung mengerutkan alis. Jisoo mendengung mengiyakan.

"Makanya jangan terlalu khawatir. Kau bisa tidur nyenyak malam ini," kata Jisoo. Taehyung mendesah tak terdengar.

"Jisoo-ya..." Taehyung tiba-tiba merasa tidak tenang, "...apa yang kau katakan pada ibumu?"

Jisoo terdiam sejenak, "Aku hanya mengancamnya. Kau tahu 'kan?"

Tentu. Sudah pasti Jisoo akan mengancam Seo Hyunjin dengan apa yang ia tahu tentangnya dan Hyoseop-hyeong. Tapi apa itu mungkin? Semudah itukah?

"Sekarang kau di mana? Sudah pulang ke apartemen?" tanya Taehyung sambil berjalan masuk ke dalam rumah. Jisoo belum menjawab namun ia sudah bersiap-siap mengenakan coat, kemudian hendak berjalan menuruni tangga.

Taehyung berhenti sejenak di depan kamar Yoojung. Pintunya terbuka lebar. Di sana ada Jungkook yang sedang menemaninya tidur. Taehyung memberi isyarat dengan tangan kalau ia akan keluar dan Jungkook mengangguk mengerti.

"Taehyung-ah..." panggil Jisoo, "Kau harus datang ya?"

"Tentu saja. Tunggu aku!" ucap Taehyung sebelum sambungan telpon diputus.

🇰🇷

Yoongi menyandarkan kepalanya di pinggiran jendela. Sebelah kaki ia angkat hingga menyamai posisi pantatnya di jendela kamar yang sedang terbuka. Aish. Ia sama sekali tak merasa lebih baik. Tidak ada angin semilir yang lewat, padahal ia sangat membutuhkannya untuk mendinginkan kepala.

Cha Eunwoo sialan.

"Kau pikir setelah melihatmu berkeliaran di sekolah ini, aku tidak akan mencaritahu tentang dirimu? Aku tahu persis apa yang sedang kau coba lakukan, Yoongi-ya," ujarnya waktu itu. Yoongi mengerutkan alis sambil menatap Cha Eunwoo dengan tatapan waspada penuh.

Fixing the Broken YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang