12. Rasa yang Tersiksa

278 23 1
                                    

JANGAN SIDERS DI LAPAK KAMAS

BIASAIN UNTUK VOTEMEN TIAP PARAGRAF YA >>

HAPPY READING <3

HAPPY READING <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. RASA YANG TERSIKSA

Sepulang sekolah, Fauna dan Ghea memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar melepaskan penat mereka. Bahkan, Ghea masih berusaha untuk menghibur Fauna yang larut dalam overthingkingnya sedari pagi.

Ghea tipe sahabat yang tidak bisa melihat Fauna diam dan murung seperti ini. Ia bisa merasakan jika hatinya kurang baik-baik saja. Fauna memang suka bercerita tentang kesehariannya yang tidak baik dan baik kepada Ghea, maupun orang terdekatnya, kecuali Mama.

"Na, mampir ke cafe yang deket sini, yok. Ada menu baru katanya, lo mau lihat enggak?"

Fauna menuruti apa yang Ghea katakan kepadanya. Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah cafe yang memang cukup ramai diisi oleh banyaknya siswa/i ataupun mahasiswa/i dan banyak orang lainnya. Menu di cafe ini juga terlihat sangat nikmat dan harganya memang cukup di kantong pelajar.

"Lo mau pesen apa, Ghe?"

Ghea melihat beberapa menu dengan papan coklat berkaca di atas. Beberapa menu memang bisa membuat mata mereka kenyang. "Gue Espresso Flat Tea aja deh." ujar Ghea.

"Iih! Tapi kayanya yang itu enak juga, ah, gue bingung mau yang mana."

Fauna menghela napasnya. "Pilih satu yang lo pingin, nanti kalau enak kan bisa beli yang lain, Ghe."

Ghea mengangguk mantap. "Gue yang tadi aja deh, next time kesini lagi kan bisa."

Fauna mulai mengucapkan apa yang ingin mereka pesan, hanya sedikit berbeda dengan Ghea, Fauna memilih Cappuccino Flat Tea dengan sedikit es batu. Ghea dan Fauna mengeluarkan masing-masing selembar dua puluh ribu rupiah dengan kembalian seribu lima ratus.

Hendak saat mereka membalikan badan mereka dan menunggu pesanan mereka datang, seorang dengan tidak sengaja menyenggol bahu Fauna dengan bingkisan plastik yang cukup banyak ditangannya. Untung saja, coffe itu tidak menumpahi baju Fauna.

"Lo kalau jalan pelan-pelan dong! Kalau kena bajunya gimana?" seru Ghea.

Mereka buru-buru minta maaf kepada Fauna, karena seutuhnya ini memang salah mereka. "Maaf ya. Gue enggak sengaja sama temen gue, lo nggak apa-apa, kan?" tanya cewek itu.

Fauna mengerti. "Iya nggak apa-apa, lain kali jangan buru-buru ya, kalau tumpah kasihan lo udah beli." lembut sekali gadis ini berbicara.

"Oh ya, lo anak Rajewali?" tanya cowok di sebelahnya.

Fauna dan Ghea mengangguk. "Iya, lo pasti.."

"Gue Vale, ini Ariel. Kita kelas MIPA-2." kata Vale sambil menjabat kedua tangan gadis di depannya.

FLORA FAUNA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang