Flora-Fauna sudah terbit di Firaz Media Publisher. Untuk pembelian, bisa langsung ke Shopee Firaz Media Publisher atau klik link yang ada di bio instagram @wattpad.kamasya
Dalam kisah yang sarat emosi ini, dua saudari kembar, Fauna dan Flora, berjua...
WARNING! 1890+ KATA BIJAK DALAM MEMBACA DAN BERKOMENTAR
SIDERS JANGAN MAMPIR >>
JANGAN LUPA VOTEMEN + FOLLOW KAMAS OKAY?
HAPPY READING FRENDS >>
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
34. HANCUR
Sepagi ini, Fauna tak mendapati Flora di rumahnya. Hari yang Flora tunggu sudah menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Fauna melihat seisi rumah ini benar-benar kosong. Ia tahu, jika Flora pasti sudah sangat berantusias pada babak final pemilihan model berkelas.
Fauna memilih baju yang cukup cantik kali ini. Dengan dress berwarna biru muda serta bandana polkadotnya. Riasan di wajahnya tidak terlalu mencolok, karena bukan tipe Fauna sekali.
"Temen-temen udah pada siap?" tanya Fauna.
Galang menganggukkan kepalanya. Ia masih menyandarkan badannya pada pintu mobil, seraya memainkan kakinya. "Udah ada yang disana, Na. Berangkat bareng?"
Galang terkekeh. Tangannya meraih pucuk kepala Fauna lalu mengacaknya sebentar. "Cantik, cantik, cantik, cantik banget. Gue nggak akan capek bilang kalau lo cantik." kata Galang.
Fauna menahan blushing di depan cowok itu. Sudah sering diperlakukan seperti ini, namun mengapa sengatan Galang sangat kuat?
"Gue nggak pernah bohong, lo memang cantik."
Galang berjalan menuntun Fauna ke pintu sebelah mobilnya. Galang membuka pintu penumpang itu dan benar benar memperlakukan Fauna layaknya seorang puteri. "G-Galang. Gue bisa sendiri," katanya tertawa.
Galang menahan salah satu tangannya pada bagian atas pintu mobil itu dan mengecup pelan kening Fauna. "Mau pakai sendiri, atau dipakain sabuknya?"
Fauna mendelik. "Bisa sendiri, udah buruan, keburu telat. Nggak enak sama anak Rajewali yang lain." sambung Fauna salting.
"Iya Fauna, iya. Gue kesana dulu, lima menit sampe dengan selamat, sambil membawa seorang puteri di sebelah saya," ucap Galang sambil memasang sabuk pengamannya sendiri.
⋇⊶⊰❣⊱⊷⋇
"Gue nggak mau masuk Met," ucap Justin sambil memeluk gadis di kursi sebelahnya sangat erat. Justin meletakan kepalanya di ceruk leher Meta dan meletakan kedua tangannya di pinggang Meta.
Meta menguyel pelan rambut Justin. Pasalnya mereka sudah berada di parkiran selama satu setengah jam disini. Mereka sangat ragu untuk mengunjungi final dari pemilihan model berbakat.
"Sayang ... Dengerin Meta, okay? Kamu kesana, pura-pura apa gitu kek sama dia, kasih gift dari uang yang dia kasih ke kamu. Atau just say congratulations buat Flora. Come on, sayang ... " ucap Meta penuh drama.