Flora-Fauna sudah terbit di Firaz Media Publisher. Untuk pembelian, bisa langsung ke Shopee Firaz Media Publisher atau klik link yang ada di bio instagram @wattpad.kamasya
Dalam kisah yang sarat emosi ini, dua saudari kembar, Fauna dan Flora, berjua...
TAU CERITA FLORA FAUNA DARIMANA? UDAH VOTEMEN DAN FOLLOW? JANGAN SIDERS YA <3 HARGAI KAMAS DENGAN TINGGALIN JEJAK TANGAN KALIAN, OKAY?!
HAPPY READING >>>
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. CRUSH (?)
Sesampainya di sekolah, Fauna langsung mencari majalah dinding di dekat ruangan UKS. Tempat itu sudah cukup ramai dipenuhi oleh banyak orang. Keinginan Fauna hanya satu, semoga ia bisa sekelas dengan teman yang baik, contohnya Ghea. Karena sudah sepuluh tahun lebih, mereka duduk berdua dari SD, SMP, hingga SMA kelas awal.
Fauna tak tahan membuka mulutnya. Disisi lain ia juga sangat bahagia memembaca nama disetiap kelas yang tertera. Kini Fauna berada di kelas XI MIPA 1, artinya itu adalah kelas unggulan.
"AAA! Akhirnya bisa sekelas lagi sama Ghea!" ucap Fauna kesenangan.
Fauna mengipas-ngipas wajahnya saking senangnya. "Ghea kemana ya, kenapa belum datang?"
Fauna keluar dari kerumunan siswa-siswi itu dan menuju ke koridor pertama untuk mencari keberadaan Ghea. Tipikal cewek yang tidak suka datang akhir, tidak mungkin Ghea terlambat saat hari pertama masuk sekolah.
"Ghe, astaga lo masih dimana coba?"
Fauna sedari tadi hanya bisa bolak-balik di depan ruang perpustakaan sambil menggigit jari jemarinya. "Lo telat nggak lucu sumpah, Pak Robi galak banget!"
"Tapi gue suka, gue sekelas lagi sama lo, semoga sistem duduknya masih bisa bebas!"
Bugh ...
Tidak sadar, Fauna menyenggol seseorang di belakangnya. Fauna mengaduh kesakitan sambil memegangi keningnya. Fauna masih samar-samar melihat nama cowok itu yang ada di dada kananya.
Di depannya ada dua cowok yang berdiri bak malaikat pencabut nyawa. Kedua wajahnya benar-benar datar. Tidak ada ekspresi sama sekali, seperti mereka pernah memiliki dendam yang belum selesai.
"G-Galang?"
Fauna mengerutkan keningnya. "Kok lo bisa disini?"
"Iya namanya sekolah, gue bisa dimana aja," katanya datar.
Fauna kembali menetralkan napasnya. Bahkan ia juga tidak asing dengan kedua cowok di depannya ini. Galang dan Rendy adalah sepasang sahabat yang susah dipisahkan. Yang satu dingin dan pintar, yang satunya humoris dan menyebalkan. Perpaduan yang sempurna.
"Lo nungguin Ghea pasti, ya?"
Fauna mengangguk, lalu ia menatap Rendy. "Lo nggak ngelihat dia?"
Rendy menggeleng. Mereka berdua sama-sama berjalan ke ruang kelas berhubung dua puluh menit lagi bel berbunyi. "Nggak, tapi ya percaya sama gue, dia nggak bakalan telat, paling masih pakai sepatu di rumah ... "