28. The Broken Home

217 18 0
                                    

JANGAN LUPA VOTEMEN SEBELUM BERAKHIR DI BAB INI

YANG UDAH FOLLOW KOMEN DISINI >>>

BACANYA JAM BERAPA??

HARI INI GIMANA? SENANG?

HAPPY READING YAA <3

HAPPY READING YAA <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28. THE BROKEN HOME

Hari demi hari pun berlalu. Tidak terasa pula, pekerjaan yang Ryan dan Gena lakukan kali ini sudah selesai. Kilen mereka juga puas dengan hasil yang terjadi pada restoran mereka.

Bahkan, semenjak di renovasi ulang, semakin banyak pengunjung yang mengunjungi restoran ini. Tak lupa, sesaat mereka tiba di bandara, mereka juga pamit dan berterimakasih kepada rekan yang sudah mereka ajak bersama selama seminggu ini.

"Enggak nyangka, kita bisa selesaiin semuanya Gen." ucap Ryan.

Mereka yang berstatus sebagai teman yang kenal sejak SMA itu saling menguatkan satu sama lainnya. Ryan menarik kopernya dan segera keluar dai ruangan tunggu ini. "Iya, ini semua juga berkat kita sama-sama. Kita juga bareng bareng kerjanya, dan alhamdulillah hasilnya banyak dan memuaskan."

"Jadi kangen sama rumah aku ini," kata Ryan.

Gena tertawa. "Baru beberapa minggu doang, udah kangen aja, kenapa tuh?"

"Biasalah kangen sama anak-anak, belum kasih kabar mereka ke aku belakangan ini," ucap Ryan.

"Sabar dulu,ditahan kangennya. Bentar lagi Galang datang buat jemput kita." jawaban Gena menenangkan.

Ryan melihat beberapa mobil yang baru saja berlalu di hadapan mereka. Kini, mereka berdua sudah menunggu kedatangan Galang lebih dari lima belas menit, namun mobil yang Galang kendarai belum juga tiba.

"Macet mungkin, pelan pelan aja nggak apa-apa. Asalkan selamat." ucap Ryan.

"Aku juga baru ajarin dia naik mobil akhr akhir ini, jadi maklum kecepatannya belum konstan," jawab Gena.

"Flora sama Fauna enggak pernah mau kalau belajar naik mobil, padahal ada dua mobil buat mereka belum pernah disentuh, maunya berangkat sama orang tua, gitu katanya." kata Ryan membuat Gena tertawa.

"Maklum, kan masih perempuan. Maunya deket terus sama orang tuanya, apalagi peran ayah memang besar buat anak cewek dua-duanya." jelas Gena pada Ryan.

"Ya walau kadang mereka susah diatur, harus sabar sabar aja aku hadapin mereka berdua, susah akrabnya." Ryan terkekeh.

Tak lama, mobil hitam yang Gena belikan untuk Galang sudah tiba di depan mereka. Telat tiga puluh menit tidak masalah baginya, asal Galang selamat hingga tujuan mereka. "Maaf ya Pa, Om ... Galang bawanya agak lama, macet banget sepanjang jalan tadi," kata Galang.

FLORA FAUNA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang