16. Dia Berbeda

233 23 1
                                    

WARNING! 18000+ KATA DAN BIJAK DALAM MEMBACA

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN TIAP PARAGRAF YA! SECUIL JEJAK ANDA BERARTI BANYAK UNTUK KAMAS!

SUDAH FOLLOW AKUN DI BIO WP? KUY MAMPIR, SIAPA TAHU BETAH DISANA

HAPPY READS YA! SEMANGAT SEKOLAHNYA LOFES!!

HAPPY READS YA! SEMANGAT SEKOLAHNYA LOFES!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16. DIA BERBEDA

Jam pelajaran Bahasa Indonesia, membuat Fauna sungguh murung. Pasalnya, ia tidak melihat Galang dan Rendy di belakangnya. Fauna tahu, mereka pasti tengah disibukan dengan latihan band sebagai kebanggaan SMA Rajewali. Fauna benar-benar berpikir keras tentang kesalahnnya pada Galang.

Ghea memanyunkan bibirnya. "Lo kenapa? Kok kayaknya nggak semangat banget buat belajar, tell me Na. Tell me teh truth ... "

Bukannya menjadi lebih fokus, Fauna malahan tertawa. "Udah belajar bahasa inggris nih?"

Ghea menggaruk tengkukunya yang tidak gatal. "Ya kan biar nilai Inggris gue dapat nilai A+. Masa lo nggak seneng sahabat lo dapat nilai A+?"

Fauna memeluk Ghea sebentar. "Senang banget lah. Makanya rajin belajar, jangan bolos kelas, ujian yang benar." titahnya.

Selang berapa menit, Ghea mulai mengambil topik pembicaraan mereka. "Fauna! Sepi enggak sih kalau nggak ada Galang sama Rendy?" tanya Ghea.

Fauna melirk Ghea perlahan. Fauna sedikit tidak enak, di dalam kelas mengobrol yang tidak penting. "Kecilin suara lo, Ghe," ujar Fauna.

"Nggak bisa, udah dari lahir gue matang kayak gini." katanya.

Fauna menghela napasnya kesal. Ia mengambil sebuah pulpen berwarna dan mulai menulis beberapa sub judul tentang bab ini. "Lo mau ngomong apa emangnya?"

"Hehe ... Belakangan ini lo nyadar gak sih, Rendy sama Galang hobinya di band aja terus?" tanya Ghea.

"Lo persis kayak Rendy, manusia yang paling banyak pikiran di kelas ini." tunjuk Fauna pada Ghea. "Jodoh kali lo, ah."

Ghea bergeming. Ia mengerjapkan matanya tidak percaya. "Ish! Bukan masalah itu. Lo inget enggak, kemarin kita ketemu sama Vale?"

Fauna mengangguk. Bahkan, baru kali ini di kelas sebelas Fauna melihat Vale secara langsung. "Kenapa emangnya, Ghe?"

"Lo takut nggak sih kalau Galang itu di deketin sama Vale?"

Plak!

Pukulan mendarat pada tangan kanan Ghea. "Please lah Ghe. Jangan norak gitu coba, mereka kan teman, dan mereka satu ekstra, ya tujuan mereka cuman fokus sama satu hal aja dong." jelas Fauna.

Ghea menolak jawaban itu terang terangan. "Nah dari situ, semakin mereka dekat dan sering ketemu, makin ada rasa diantara mereka." katanya dengan gerakan tangan.

FLORA FAUNA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang