𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 🏃♀️
(⚠ Typo bertebaran!)
"Bang gue--"
"Aku Clarissa! Sudah berapa kali abang bilang jangan pake bahasa itu lagi!" Clarissa mendengus lalu mengangguk saja.
Ia mengintili Gama yang tengah mengenakan kemeja hitam dibalut tuxedo tanpa lengan senada di badan tengahnya hingga menyisakan dada bidang pria itu, Clarissa berdecak kagum melihat tubuh atletis ideal dari pria yang berstatus sebagai abangnya itu.
Gama menyemprotkan farfum ke lengannya kemudian mendekatkan ke hidung Clarissa.
"Wangi gak?"Clarissa mengendus wanginya, mereka tengah berada di ruang keluarga dengan Gama yang sebentar lagi akan pergi ke kantor.
"Baunya aneh," alis Gama terangkat bertanya, Clarissa mengangguk jujur. "Iya baunya kaya minyak nyongnyong Bang, gacocok sama Bang Gama."
Gama mengernyit sedikit bingung dengan ucapan Adiknya.
"Terus wangi apa yang menurut kamu cocok?""Mmm... Kesegaran apple sama mint cocok buat Bang Gama," senyumnya mengembang dengan jentikan jari kala mendapatkan wangi yang cocok untuk tubuh Gama.
Pria itu tersenyum, ia mengusap rambut Clarissa lantas mengangguk.
"Eh? Mau kemana Bang?" tanyanya melihat Gama berdiri dan melangkah ke dapur.
"Cuci tangan, kan kata kamu farfum nya bau. Abang juga bakal bakar semua farfum lain yang ada di lemari kaca dan nyuruh bodyguard buat pesen farfum wangi apple and mint sebanyak mungkin."
Clarissa hanya bisa meringis menggaruk kepalanya mendengar itu, ia melihat punggung Gama yang mulai menjauh.
"Huft... Mentang-mentang kaya jadi boros," gumam Clarissa rupanya didengar oleh Leo yang duduk disalah satu sofa. "Om? Gue kapan bisa sekolah lagi?"
Leo mengangkat kepalanya dan menaruh tab diatas meja kaca.
"Mungkin besok Nona, sekarang Tuan sedang menghukum Nona karena pulang larut kemarin."Clarissa loyo rasanya, ia melebarkan lengan sambil bersandar dipunggung sofa, Clarissa menutup wajahnya dengan satu lengan.
"Ahh... Nah ini baru namanya hukuman yang wenak! Hahaha..."Leo menggeleng pelan tak habis fikir dengan sikap random putri semata wayang keluarga ini.
"Eh Om, abis Abang pergi kita jalan-jalan yu!" ajaknya bangkit dan menatap wajah Leo antusias.
"Kemana Nona?"
"Ya... Kemana aja! Atau belanja deh!"
"Minta izin dulu sama Tuan Muda Nona," jawab Leo membuat Clarissa mengerucutkan bibirnya dengan bahu melemas.
"Ada apa?" tanya Gama berjalan ke arah mereka sambil membenarkan kancing bajunya, diikuti beberapa Maid yang membawakan tas.
Clarissa menoleh lalu tersenyum lebar, ia berdiri dan mendekati tubuh Gama. Matanya menajam melihat penampilan pria itu.
Rambut basah, dan juga dua kancing baju yang dibiarkan terbuka.
"Abang ini mau kerja apa tebar pesona?! Sinih Clarissa benerin dasinya!"Gama menatap adiknya yang tengah mengancingkan semua kancing bajunya lalu mencoba membenarkan dasi pria itu, kekehan diberikan Gama saat tinggi Clarissa tak sampai.
Pria itu dengan inisiatif merendahkan tubuhnya agar sang adik bisa leluasa, pemandangan itu disaksikan oleh para maid yang menggulum senyum berbeda dengan Leo yang tampak membuang muka.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Antagonis
Teen Fiction🄹🄰🄽🄶🄰🄽 🄻🅄🄿🄰 🄵🄾🄻🄻🄾🅆 🅃🄴🅁🄻🄴🄱🄸🄷 🄳🄰🄷🅄🄻🅄!!! ___________ 𝘉𝘭𝘶𝘳𝘣... Lisa tak pernah menyangka jika ucapan spontan yang diucapkannya kala dikuasai amarah dikabulkan oleh Tuhan. Perceraian antar kedua orang tuanya dikarena...