𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 🏃♀️
(⚠ Typo bertebaran!)
Leo beberapa kali melirik Clarissa yang hanya diam bertopang dagu menatap jalanan dari jendela mobil, pria itu di suruh oleh Tuan Stefano dan Nyonya Amber untuk menjemput putrinya dan memberikan kejutan pada gadis itu.
Namun yang dilihatnya sekarang malah wajah murung Clarissa, jujur saja Leo terganggu melihat pemandangan Clarissa yang biasanya selalu merecoki dengan berbagai pertanyaan kini malah terdiam seperti banyak beban fikiran.
Apa yang membuat gadis itu seperti ini?
"Nona bagaimana hari Nona di sekolah tadi?" Leo mencoba memecah keheningan, Clarissa beralih menatapnya.
Gadis itu memperbaiki selimut yang disimpan menutupi kakinya dengan benar.
"Baik.""Nona tidak pandai berbohong," tutur Leo dengan mata fokus kedepan namun cengkraman di kemudi nya menguat. "Katakan apa yang membuat Nona seperti ini?"
Clarissa menghembuskan nafas gusar.
"Om... Gue kira disekolah gue bakal tenang layaknya pelajar lain, tapi nyatanya gue dikenal sebagai murid paling bodoh di kelas yang cuman bisa gunain kekuasaan keluarganya, Om Leo. Apa itu alasan Daddy dan Mommy gak mau nunjukin gue ke dunia luar? Karena mereka malu punya keturunan yang bodoh?"Clarissa menunduk menggigit bibirnya, ia mengakui jika dirinya ini cengeng, tadi itu hanyalah topeng yang dibuat-buat olehnya untuk memperbaiki nama si antagonis kembali.
Tanpa Clarissa tau Leo mengubah raut wajahnya lebih dingin mendengar gumaman itu, lengannya merenggangkan dasi yang tiba-tiba terasa sesak.
"Itu semua tidak benar Nona, anda adalah putri kesayangan keluarga Stefano. Mereka tidak memperkenalkan Nona ke dunia luar supaya musuh dari pebisnis nya tidak mengincar Nona, ditambah. Bukankah Nona yang tidak mau memperlihatkan wajah Daddy Nona kepada pria tadi malam?" Clarissa mengangkat wajahnya dengan kerutan halus.
Pria tadi malam? Apa itu Gentra? Oh, iya. Gue lupa kalo si antagonis kan gapernah ngebeberin nama asli keluarga sama wajahnya, demi penyamaran pura-pura dia didepan protagonis pria tetep berjalan mulus.
Clarissa menyengir lucu lalu menggaruk pelipisnya.
"Oh, iya lupa hehe..."Mendengar suara itu Leo tersenyum melembutkan ekspresi nya.
"Tetap tersenyum Nona, jangan menampilkan wajah murung itu lagi. Saya lebih senang melihat Nona yang ceria dan cerewet. Dan saya juga punya kejutan untuk Nona di rumah nanti.""Benarkah?" Clarissa menegakan tubuhnya lalu tersenyum. "Apa?!"
Leo mendekatkan tubuhnya lalu mengetuk hidung Clarissa.
"Rahasia, yang jelas Nona akan senang melihatnya."Clarissa jadi tidak sabar menantikan kejutan tersebut, tanpa sadar Leo menandai setiap wajah yang telah membuat gadis itu sedih hari ini selama di sekolahnya.
Matanya melirik Clarissa yang tengah mengotak-atik ponselnya, gadis itu memakai airphon di telinganya setelah menyetel sebuah lagu.
"Om mau denger? Nih," tanpa menunggu jawaban gadis itu memasangkan sebelah airphon nya ditelinga Leo. "Gimana? Lagunya enak didenger kan? Ini lagu favorite gue."
Bukannya fokus pada lagu Leo malah fokus melirik wajah Clarissa yang tengah memejam seraya bersenandung pelan, pria itu menurunkan airphon nya secara diam-diam demi mendengar suara halus yang keluar alami dari bibir pink itu.
"Suara Nona jauh lebih enak didengar oleh telinga saya," gumamnya meraih ponsel lalu mengambil gambar gadis itu dari samping tanpa Clarissa ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Antagonis
Ficção Adolescente🄹🄰🄽🄶🄰🄽 🄻🅄🄿🄰 🄵🄾🄻🄻🄾🅆 🅃🄴🅁🄻🄴🄱🄸🄷 🄳🄰🄷🅄🄻🅄!!! ___________ 𝘉𝘭𝘶𝘳𝘣... Lisa tak pernah menyangka jika ucapan spontan yang diucapkannya kala dikuasai amarah dikabulkan oleh Tuhan. Perceraian antar kedua orang tuanya dikarena...