13 (Sikap aneh Gentra)

5K 625 96
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 🏃‍♀️

(⚠ Typo bertebaran!)



Cklek...

Pintu kamar Clarissa dibuka, Amber menoleh kedalam lalu tersenyum melihat putrinya yang sudah tertidur, wanita berwajah ramah itu berjalan masuk kemudian duduk disamping ranjang.

"Mommy gapernah nyangka... Kamu bisa tumbuh sebesar ini sayang," lengannya mengelus surai lembut rambut Clarissa dengan bergumam pelan. "Mommy rasa baru seminggu lalu Mommy lihat kamu bahagia masuk kesekolah impian kamu, dan sekarang... Princess Mommy tumbuh cantik jadi wanita hebat, maaf... Maaf Mommy jarang ada buat kamu sayang."

Stefano berdiri dibelakang dekat pintu mendengar suara-suara istrinya itu, ia berjalan mendekat.

"Tetap jadi princess Mommy yang hebat ya sayang, Mommy janji gaakan ninggalin princess Mommy lagi... Mommy bakal luangin banyak waktu buat denger cerita-cerita kamu, bukannya kamu pernah bilang suka sama seseorang ya?" Amber menoleh saat pundaknya dipegang oleh lengan Stefano, wanita itu tersenyum mengelus lengan tersebut. "Princess kita punya seseorang yang disukainya... Dia pernah bilang kan sama kamu?"

Stefano melihat wajah cantik itu yang tertidur pulas lalu mengangguk.
"Clarissa bahkan meminta untuk aku menggantikan namanya hanya untuk mengelabui pria itu."

Amber mengernyit bertanya-tanya akan ucapan suaminya, helaan nafas pelan keluar dari bibir Stefano.
"Pria itu, pria yang disukai princess kita sudah memiliki cinta pertamanya... Dan karena pria itu pernah menyelamatkan Princess kita jadi princess memiliki perasaan pada penyelamat nya itu, sayang sekali. Pria tersebut sudah memiliki pujaan hatinya yang terpisah saat usia mereka 10 tahun, dan karena obsesi nya menginginkan pria itu, princess melakukan hal curang dengan berpura-pura sebagai gadis yang telah terpisah dengan penyelamatnya."

Amber sampai menutup mulutnya dengan mata membelalak kaget, maniknya sudah berair membayangkan bagaimana jika nanti putrinya akan sakit hati.

"Sayang, aku tidak ingin princess kita sakit hati jika kebohongan nya terbongkar nanti. Kita harus melakukan cara agar pria itu percaya seratus persen jika putri kita adalah cinta pertamanya, demi Clarissa," Amber berdiri dan meraih lengan Stefano memohon, Stefano mengangguk membawa tubuh istrinya kedalam pelukan.

"Kamu tenang saja, pria itu masih belum mengetahui identitas dan nama asli princess kita. Pihak sekolah juga sudah ku suruh agar menamakan Clarissa menjadi Rachellia dibuku absen dan lainnya, kamu tenang saja. Tidak akan ada yang boleh membuat putriku menangis," yakin Stefano mengecup rambut istrinya. "Ini sudah malam, ayo kita masuk kedalam kamar dan saling menghangatkan diri. Bukankah besok Kaka kamu dan istrinya sekeluarga akan berkunjung?"

Mengangkat wajahnya lalu anggukan Amber berikan, mereka melirik Clarissa lalu mencium kening putrinya masing-masing sebelum keluar.

"Good night princess, sweet dream..."

Mendengar pintu tertutup mata Clarissa malah terbuka, Clarissa merubah posisi tidurnya menjadi terlentang dengan mata mengerjap ke arah dinding, ia sama sekali belum tertidur.

"Clarissa... Beruntung banget jadi lo yang punya ortu sebaik dan sesayang itu, bahkan mereka sampe rela dukung kebohongan putrinya sendiri," Clarissa terdiam membandingkan kehidupan dirinya dengan Clarissa, orang Tuan dirinya benar-benar berbeda dengan gadis itu. "Kalo begini ceritanya... Gue makin gamau pergi dari sini kalo suatu saat gue harus balik lagi ke dunia asli gue... Sebab gue gatau disana tubuh gue udah dikubur apa belum, gue mau nikmatin kasih sayang mereka sekenyang mungkin."

Clarissa berusaha menahan panas yang menerpa matanya, ia tidak boleh menangis.
"Cengeng banget sih anjir! Mending gue nonton video aja daripada gabisa tidur."

I'm Not AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang