Bacanya pelan-pelan aja ya, santai😌
𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 🏃♀️
(⚠ Typo bertebaran!)
Leo tengah merapihkan posisi tidur Clarissa, setelahnya pria itu menaikan selimut sampai batas perut gadis itu karena cuaca sedang panas dan pasti Clarissa akan gerah nanti, Leo tidak ingin menyalakan AC ruangan karena itu tidak lah sehat.
"Selamat malam Nona, mimpi indah," menatap wajah terpejam itu Leo menghela nafas sebelum memilih pergi.
Dibalik pintu sudah berdiri Amber, Stefano, serta satu dokter pribadi keluarga ini, Leo membungkuk sedikit pada ketiganya.
"Bagaimana dengan Clarissa?" tanya Amber.
"Merah di pipinya sudah saya obati dengan air dingin Nyonya, sekarang Nona sedang tertidur," jawab Leo menyadari tatapan curiga Stefano.
Mereka bertiga kemudian masuk kedalam tanpa berucap apapun lagi, melihat pintu yang dikunci dari dalam membuat Leo memejamkan matanya menahan desiran emosi.
Ting!
Sebuah pesan dari ponsel pipihnya terdengar, Leo membuka pesan dari Tuannya tersebut.
Tuan And.
Surprise Leo... Aku tengah berbahagia sekarang, bagaimana jika kuberi tau clue sedikit tentang keberadaan adikmu itu? Hm?
Dengan cepat Leo mengetikan pesan balas.
Katakan padaku Tuan!
Baiklah.
Adikmu...
Leo menggeram saat pria itu menjeda lama balasannya.
Bom!
Gadis yang kau tolong ditaman!
Tidak akan mudah bertemu lagi dengannya Leo... Tidak usah ber buru-buru jika kau ingin bertemu dengan nya, datang ke Markas sekarang.
Ada misi untuk mu.
Jantung Leo berdegup kencang dengan manik membelalak sempurna, pria itu mencengkram ponselnya kuat lalu berjalan keluar dari Mension ini dengan langkah tegas, pria itu merutuki kebodohannya yang tidak mengenal wajah sang adik, pantas saja Leo merasa ada keterikatan batin dengan gadis tadi.
Dan ternyata benar.
Gadis itu adalah adiknya.
Leo memang tidak pernah tau wajah ayahnya karena saat ia lahir pria tersebut tidak diizinkan melihat wajah ayahnya sendiri, hingga tepat saat Leo mendapat kabar adik barunya yang telah lahir adalah perempuan, pria yang saat itu begitu polos dan lugu tersebut dibawa ibunya ke sebuah rumah baru dengan banyak anak-anak seumurannya bermain disana.
Ibunya berkata jika mereka akan tinggal di rumah baru ini sebelum pergi dengan alasan menjemput adik dan juga ayahnya, tentu saja Leo bahagia dan berharap penuh dengan menunggu keduanya di teras.
Namun, hingga sekarang mereka tidak pernah mengunjunginya lagi dan tepat saat umurnya 12 tahun Leo sadar jika mereka membuangnya ke panti asuhan.
🚶♀️💨
Tepat dipagi harinya Gama berjalan turun sembari mengancingkan baju lengannya, melihat ke arah meja makan hanya ada satu orang yang belum nampak."Morning Mom, Dad. Clarissa mana?" tanyanya membuat kedua orang itu menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Antagonis
Teen Fiction🄹🄰🄽🄶🄰🄽 🄻🅄🄿🄰 🄵🄾🄻🄻🄾🅆 🅃🄴🅁🄻🄴🄱🄸🄷 🄳🄰🄷🅄🄻🅄!!! ___________ 𝘉𝘭𝘶𝘳𝘣... Lisa tak pernah menyangka jika ucapan spontan yang diucapkannya kala dikuasai amarah dikabulkan oleh Tuhan. Perceraian antar kedua orang tuanya dikarena...