Alia Wenang kira kehidupannya sempurna, menjadi seorang Ibu Persit dari Dwikara Prasetya dan juga ibu untuk Andika Prasetya yang tengah aktif-aktifnya di usianya yang sudah memasuki sekolah dasar meski, tapi sayangnya kesempurnaan yang dia rasakan n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hoooolaaaaaa, Alia sudah bisa kalian baca full Part di tiga aplikasi di atas ya, Happy reading semuanya. Enjoooyyy
"Saya sebenarnya tidak mau ikut campur masalah di dalam rumah tangga kalian, tapi kalian sudah membuat keributan hingga menyebar di media sosial! Kalian tahu kan kalau sekarang apa-apa itu bisa viral dalam sekejap! Kalian bukannya di selesaikan baik-baik malah adu gulat di parkiran rumah sakit. Kamu Alia....."
Mayor Desta Ariawan. Laki-laki berusia hampir 40 tahun dengan kumis tipis yang sering menjadi pusat perhatian para Ibu-Ibu tersebut menunjukku dengan wajah garangnya. Jika dalam kondisi normal aku pasti akan menciut, tapi sekarang tidak ada yang perlu aku takutkan. Danyon dan beberapa petinggi Batalyon lainnya yang ada di hadapanku sekarang ini ingin tahu kejadian yang sebenarnya dan ingin menyelesaikannya maka itulah yang akan aku lakukan.
Bahkan aku bisa duduk dengan tenang di samping Bang Dwika, jangan pikir aku akan ngambek dengan suamiku hingga enggan untuk disisinya, aku bukan seorang anak-anak yang merajuk dengan cara yang menggelikan. Akan aku balas semuanya dengan cara penuh keanggunan.
"Siap, saya Komandan." Jawabku tegas, tubuhku tegap saat berhadapan dengan orang nomor satu Batalyon ini, bahkan aku bisa tersenyum pada mereka, hal yang membuat Danyon langsung memijat pelipisnya yang nyeri.
