| 13 | Tidak Ragu

317 77 4
                                    

Sakura berjalan lunglai menuju ruang olahraga dengan menyeret karung jumbo yang di dalamnya terdapat beberapa butir bola voli. Ya, gadis itu mendapatkan tugas menyimpan bola setelah jam pelajaran olahraga telah selesai.

Langkah Sakura terhenti di depan ruang penyimpanan barang olahraga saat tidak sengaja mendengar suara gedebuk dan suara bising lainnya, rasa penasaran langsung menyeruak menguasai batin Sakura dengan sang emerald mengarah tajam pada pintu ruangan yang tertutup rapat.

Tubuh si gadis langsung menegang ketika mendengar suara geraman atau erangan cukup kuat berasal dari dalam ruangan tersebut, tanpa pikir panjang Sakura segera menggerakkan handle pintu yang ternyata telah terkunci dari dalam.

"Kuso! Jangan bilang ada pelecehan di dalam?! Tidak tidak, aku harus membukanya,"

Sakura mundur, mengamati sesaat pintu di depannya sekarang, menimang-nimang apakah kekuatannya mampu mendobrak pintu itu?

Tapi tidak, Sakura harus berusaha sebisanya. Dengan sebelumnya membuang napas kasar mencoba meyakinkan diri. Dibarengi sebuah teriakan nyaring Sakura membawa tubuhnya yang sudah mengumpulkan tenaga untuk menubruk pintu tinggi itu, hingga tanpa diduga ternyata pintu tersebut berhasil terbuka secara kasar dan mengakibatkan Sakura sempat limbung namun masih mampu mempertahankan keseimbangan pada akhirnya.

Suara gaduh yang ditimbulkan Sakura berhasil membuat kegiatan orang di dalam sana terhenti. Dengan yang satu memandang bingung kedatangan Sakura, dan yang satunya lagi tampak geram.

Gadis itu sendiri langsung diserang keterkejutan luar biasa, bahkan tubuhnya membeku...

Saat... Emerald indahnya menangkap pemandangan langka. Dimana Megumi─teman satu kelasnya terlihat terbaring di atas matras dengan Sukuna─tetangga kelasnya yang berada di atas Megumi, terlihat mengungkung si Fushiguro dengan kedua tangan Megumi yang dikunci di bagian atas kepala berambut hitamnya.

"AAAAAAAAAA!!!!!!" Sakura langsung berteriak begitu kencang hingga membuat Sukuna dan Megumi panik, Sukuna yang diserang kepanikan lebih besar langsung menjauh dari sosok Megumi dan melesat ke arah Sakura lalu membekap mulut gadis itu.

Sakura melotot ke arah Sukuna dan tangannya berusaha melepaskan bekapan laki-laki itu. Karena napasnya hampir habis, gadis itu pun dengan gesit menginjak kaki Sukuna sampai membuat si empu mengerang nyeri.

Sukuna mengelus punggung kaki berbalut sepatu miliknya dan memberikan Sakura tatapan mematikan. "Dasar gadis Monster!" Laki-laki bertubuh kekar itu pun segera meninggalkan ruangan tersebut sembari berjalan pincang.

Melihat kepergiannya, Sakura langsung teringat dengan keberadaan Megumi yang membuat gadis itu segera menghampirinya dan memeriksa keadaan laki-laki itu. "Megumi, kau baik-baik saja? Apa dia berusaha mengambil uangmu?"

Megumi hanya diam dengan membenarkan pakaiannya yang sedikit terbuka akibat Sukuna. Namun, di dalam hatinya Megumi mengucap syukur, lantaran dengan kedatangan Sakura membuat Megumi terselamatkan dari niat cabul Sukuna padanya. Kuso. Bagaimana bisa dirinya diteror oleh sosok Sukuna? Yang katanya laki-laki itu menyukainya? Astaga. Mengerikan.

"Megumi? Apa uangmu selamat?"

Si Fushiguro menghela napas, sepertinya Megumi tidak perlu mengatakan kejadian sebenarnya pada Sakura perihal dirinya yang akan dilecehkan oleh Sukuna. Biarlah gadis itu tetap menganggap kejadian tadi berurusan dengan uang.

Entah polos atau apa. Tapi Megumi tidak menyangka Sakura akan berpikir seperti itu, padahal posisi dirinya dan Sukuna tadi sangat menggelikan, dimana Sukuna berniat mencium area lehernya. Tapi untungnya itu tidak terjadi karena Sakura lebih dulu datang.

𝐒𝐇𝐄 𝐈𝐒 𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang