| 16 | Sumbu Api

353 71 10
                                    

Sakura berjalan tergesa menuju kelasnya ketika percakapan dirinya dan Nobara telah usai, tujuannya kali ini adalah Megumi, Sakura harus segera bertemu dengan laki-laki itu dan memperbaiki semuanya sebelum terlambat dan berakhir penyesalan semakin besar.

Kantin, tempat yang dikunjungi Sakura sebelumnya tidak menyimpan sosok Megumi di dalamnya, jadi tempat yang Sakura datangi sekarang adalah kelas mereka. Sakura pikir, mungkin Megumi tidak ke kantin dan lebih memilih menghabiskan jam istirahat di kelas, karena saat Sakura meninggalkan kelas tadi untuk menemui Nobara, laki-laki itu masih duduk di tempatnya.

Kaki si gadis terhenti di ambang pintu, dan benar saja, sosok Megumi terlihat masih nyaman duduk di tempatnya dengan tatapan fokus pada buku yang terbuka di kedua tangan.

Megumi adalah pria yang tergolong sangat peka akan sekitarnya, jadi instingnya begitu kuat dan bisa merasakan saat ada seseorang yang memperhatikan. Megumi tak lama kemudian terlihat mendongak untuk memastikan sekitar dan tatapan pertamanya mengarah pada ambang pintu.

Kedua mata kebiruan itu membola sedikit disertai dengan gerakan tubuh yang semula duduk langsung berdiri, menelantarkan buku yang sempat dibacanya yang kini tergeletak di atas meja, Megumi langsung bergerak keluar dari tempat duduknya, berdiri di sisi meja dengan menatap Sakura dengan pancaran kerinduan.

Apakah Sakura sudah memaafkannya? Itulah kalimat yang menyerang Megumi bertubi-tubi saat melihat atensi gadis itu.

Bibir si laki-laki tersenyum tulus dan langsung merentangkan kedua tangannya untuk menyambut Sakura saat gadis itu berlari ke arahnya dan menubruk dada bidang Megumi dalam dekapan erat, sangat erat.

Untuk beberapa waktu, pelukan itu bertahan dengan keduanya yang memejamkan mata serta mengeratkan dekapan meresapi kehangatan dan aroma tubuh masing-masing lawan diiringi desiran membahagiakan.

Megumi pun mendorong ringan Sakura membuat pelukan itu terlepas, kedua tangan Megumi mencengkeram lembut pundak Sakura, tatapannya tampak frustasi memandang wajah ayu si gadis. Detik berikutnya Megumi menarik Sakura dan kembali memeluknya, kali ini lebih erat.

"Maaf, Sakura aku minta maaf." Megumi bergumam, kedua matanya terpejam tanda laki-laki itu begitu tulus dalam pelukannya serta sangat merasa nyaman.

Bibir Sakura tidak bisa lagi menahan senyuman hangatnya, pipinya kini menempel pada dada bidang Megumi yang terlapis kemeja sekolah. "Aku juga minta maaf,"

Di sisi lain, tepatnya di balik pintu kelas, seorang gadis sejak tadi memperhatikan, bibirnya tersenyum getir melihat interaksi Megumi dan Sakura, dadanya terasa sakit tapi di satu sisi juga terdapat kebahagiaan karena melihat kedekatan mereka berdua.

Nobara bersandar pada dinding terdekat, kedua matanya tertutup, sesaat menikmati hembusan ringan udara pada wajahnya, bibirnya tersenyum tipis. "Aku telah melakukan yang terbaik." Gumamnya.

"Kau bodoh."

Nobara langsung membuka mata, raut terkejut muncul ketika dia melihat kehadiran pemuda tampan di dekatnya, pria dengan surai hitam kebiruan dan manik sehitam malam. Baik, untuk beberapa saat Nobara terpesona dengan fisik laki-laki itu, tapi kemudian langsung tersadar dan merengut tak terima atas ucapan penghinaan yang diberikannya.

Gadis itu pun berdiri tegak, yang sebelumnya masih bersandar di tembok. "Apa maksudmu?"

Sasuke, ya pria itu adalah Sasuke, dia menatap dari jendela interaksi gadis yang dicintainya masih berpelukan dengan Megumi, bibirnya mendecih lalu memalingkan tatapannya. "Melihat hubungan mereka kembali, sepertinya kau terlibat di dalamnya."

Siapa dia? Nobara bertanya pada dirinya sendiri, dan, apa urusannya laki-laki itu hingga mencampuri permasalahan ini?

"Gadis itu milikku."

𝐒𝐇𝐄 𝐈𝐒 𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang