| 18 | Sandiwara

286 54 12
                                    

Semuanya begitu jelas terlihat oleh jelaga hitamnya, berkali-kali Sasuke mendecih karena geram atas kelakuan Sukuna yang kini seolah-olah tertarik pada Sakura.

Ya. Sasuke sebenarnya mengikuti Sakura sejak tadi tepatnya ketika bel istirahat berbunyi, tapi langkahnya terhenti saat melihat Sakura justru mendekati Sukuna, bahkan Sasuke hanya menonton disaat Sukuna begitu menikmati menjahili gadisnya.

Dan ketika Sakura berlari menjauh, Sasuke pun akhirnya mendekati Sukuna dan Sasuke akhirnya bisa mendengar dengan jelas suara laki-laki yang berdiri tak jauh darinya itu.

"Ya ampun, sepertinya aku benar-benar gila."

Decihan kembali dikeluarkan oleh Sasuke, begitu jelas Sasuke bisa melihat Sukuna menatap penuh puja pada sosok Sakura yang bahkan hampir menghilang karena jarak.

"Kau memang gila, dan kebetulan sekali aku sedang ingin menghajar orang gila sepertimu yang telah berani mendekati milikku." Sasuke menceploskannya karena sudah terlanjur geram.

Tak ada sahutan lebih, yang Sukuna lakukan hanya melirik si Uchiha, bibirnya menyeringai yang mana Sasuke tahu jelas apa arti dari sunggingan yang Sukuna hadirkan itu.

...

Napasnya tersengal dengan peluh mengucur di pelipisnya, gadis itu dengan kuat menahan lengan Sasuke yang mana tatapan laki-laki itu masih tajam dan mengarah pada Sukuna yang kini tengah berdiri dibantu oleh Yuji karena tubuh Sukuna penuh lebam.

Sakura barusaja melerai perkelahian sengit antara Sasuke dan Sukuna yang entah apa sebabnya, beberapa kali hingga saat ini Sasuke seolah ingin kembali mendorong diri untuk menghajar Sukuna yang telah sama babak belurnya dengan dirinya sendiri, namun sebisa mungkin Sakura menahannya.

"Sasuke-kun, sudah hentikan!" Gadis itu menarik lengan Sasuke untuk menahan pergerakannya. Wajah tampannya telah dihiasi lebam dan bercak darah, tidak berbeda jauh dengan kondisi Sukuna.

Sakura yang sejak tadi terfokus untuk mengehentikan Sasuke kini beralih menatap Sukuna, ternyata laki-laki itu juga sedang memperhatikannya, wajah penuh luka itu menyeringai dengan punggung tangannya menyeka sudut bibir yang robek.

"Aish, ini semua tidak gratis, kau harus menebusnya suatu hari nanti, Monster Pinky," Sukuna berucap.

Tentunya hal itu menimbulkan geraman muak dari Sasuke dan kebingungan pada Sakura, gadis itu mengernyit. "Hey?! Kenapa aku? Aku tidak─"

Ucapan Sakura terhenti lantaran Sukuna sudah lebih dulu pergi, bahkan laki-laki itu meninggalkan Yuji yang mana tak lama kemudian menyusul kepergian kakaknya itu. Sukuna seolah ingin menghindari jawaban Sakura dan tidak ingin menerima perotesan atas keinginannya.

Akhirnya gadis itu pun berdecak dan berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya, fokus Sakura kembali pada Sasuke, laki-laki itu terlihat hanya diam bahkan luka di sekujur tubuhnya seolah tidak memberikan efek apapun.

Sakura menghela napas. "Baiklah, aku akan mengobatimu, ikut aku,"

Wajah emosi yang sejak tadi ditunjukkan Sasuke mendadak bibirnya sedikit menyeringai manakala menerima tindakan Sakura yang kini sedang membantunya berjalan.

Akhirnya, aksinya kali ini berhasil membuat Sakura dekat dengannya. Sangat beruntung.

...

Sedikitpun, bungsu Uchiha itu tidak mengalihkan jelaga hitamnya dari rupa ayu si musim semi yang kini terlihat fokus dalam merawat luka di wajahnya. Ekpresi serius yang dihadirkan oleh Sakura benar-benar menarik perhatian Sasuke dan tidak berniat untuk dialihkan.

Sedangkan Sakura, sejujurnya gadis itu sadar tengah diperhatikan, namun sejak tadi Sakura hanya berusaha untuk tidak terganggu walaupun sepertinya rasa tak nyaman sudah tidak tertahankan lagi, terbukti gadis itu mulai menurunkan tangannya yang sempat menotol kapas di sudut alis Sasuke dan lebih memilih memberikan tatapan jengkel kepada laki-laki itu.

𝐒𝐇𝐄 𝐈𝐒 𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang