| 25 | Sebuah Usaha

202 40 1
                                    

Sakura pikir, setelah insiden di parkiran kemarin akan membuat Sasuke berhenti dalam mengganggu hubungan Sakura dengan Megumi, namun nyatanya asumsi tersebut salah, karena nyatanya Sasuke masih terang-terangan mendekati Sakura bahkan mengabaikan tolakan si gadis dan terguran teman-temannya yang lain, bahkan Naruto sekalipun.

Sasuke seakan menulikan pendengarannya disaat Sakura memberikan ketegasan atas jarak yang seharusnya tercipta diantara mereka.

Gadis itu menatap nyalang pada Sasuke yang sore ini kembali datang, entah apa tujuannya yang jelas Sakura merasa curiga, Sakura hanya menghela napas saat Sasuke memasuki rumahnya dan dengan malas si gadis menutup pintu.

"Untuk apa kau datang?' ketus Sakura.

Gadis itu membuntuti Sasuke yang berjalan mengarah ke ruang tamu dan mendudukkan diri di salah satu sofa tanpa diminta, seolah memang telah biasa berkunjung.

Dengusan geli Sasuke hadirkan, kemudian tatapannya mengikuti pergerakan Sakura yang berdiri di seberangnya namun terlihat tak berniat duduk. "Hanya berkunjung, apa itu salah?"

"Aku sudah memiliki kekasih jika kau lupa."

"Hn? Lantas apa masalahnya? Kau bisa memberitahu kekasihmu jika perlu mengenai kedatanganku."

Sakura tentu saja berdecak sebal mendengar jawaban enteng Sasuke. Hingga kekesalan Sakura langsung lenyap saat melihat kedatangan ibunya yang berpenampilan rapi, membuat segelintir pertanyaan hadir di benaknya.

"Ibu?"

Mebuki tersenyum cerah, kemudian menunjukkan setumpuk uang di genggaman tangannya, wajahnya terlihat benar-benar bahagia. "Sakura, kau memang anak yang berbakti kepada orang tua! Terimakasih banyak!" Tawa girang Mebuki hadirnya.

Yang mana justru membuat kebingungan Sakura semakin menjadi. "Apa maksud Ibu?"

"Hehe, lihat ini," Mebuki lebih mendekatkan uang yang ada di tangannya ke arah Sakura. "Sasuke memberikan ini semua untuk Ibu! Yah, jadi sekarang Ibu berniat ke Mall untuk berbelanja! Dan membeli banyak barang, mungkin Ibu akan pulang larut,"

Kepalan kedua tangan Sakura menunjukkan betapa jengkelnya gadis itu sekarang, namun rasa kesal itu semakin membeludak manakala emeraldnya melihat seringai kemenangan dimunculkan oleh bungsu Uchiha itu.

Mencoba mengabaikan, karena fokusnya kini kepada Ibunya. Gadis itu berniat merampas segepok uang tersebut namun ternyata Mebuki lebih gesit dengan cara menariknya. "Ibu! Kembalikan!"

Kepala Mebuki menggeleng kuat. "Tidak. Dan kau tenang saja, Ibu sudah meminta Sasuke-kun untuk menemanimu di sini sampai Ibu pulang. Baiklah, Ibu pergi dulu, kau juga harus bersenang-senang Sakura!"

"Ibu!" Sebelum Sakura berhasil mencegahnya, Mebuki dengan jurus kilat sudah ngacir berlari meninggalkan rumah, gadis itu berdecak sebal hingga akhirnya menatap nyalang pada sumber masalah dari ini semua.

"Sasuke! Apa maksudnya ini?!" Lihat, bahkan kini Sakura menghilangkan suffix-kun dalam memanggil nama laki-laki itu.

Sasuke terlihat sempat terkejut dengan panggilan asing itu, namun detik selanjutnya berusaha untuk tetap tenang dan kembali menyeringai, jelaga hitamnya perlahan membalas tatapan Sakura, alisnya sedikit terangkat. "Tenangkan dirimu,"

"Dengar! Ini sudah keterlaluan! Kau seharusnya tidak melakukannya! Untuk apa kau memberikan uang sebanyak itu pada Ibu?!"

Sasuke mendengus geli. "Hanya mencoba menyenangkan calon ibu mertua, aku berusaha bersikap baik."

"Hey! Arrggh!" Sakura mengerang frustasi menanggapinya, gadis itu tak habis pikir dengan Sasuke. Si gadis berusaha mengatur nafasnya agar kadar kekesalannya sedikit berkurang. "Aku akan menggantinya. Katakan berapa nominal yang telah kau berikan sejauh ini untuk Ibu."

𝐒𝐇𝐄 𝐈𝐒 𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang