Siapa sangka, niat awal Sakura yang ingin berbaik hati membuat makanan bagi dua temannya itu justru kini ketiganya harus bersedia mengunjungi Minimarket terdekat guna membeli bahan makanan.
Sejak tadi Megumi hanya bisa menunduk menahan malu menerima tatapan kesal Sakura, semua ini terjadi karena di rumah Megumi sama sekali tidak tersedia bahan-bahan untuk memasak, di dalam kulkas kediaman Fushiguro tampak kosong layaknya rumah tak berpenghuni, hanya tersedia minuman bersoda saja, itupun tersisa satu biji.
Sakura menghela napas lelah, merasa tidak percaya jika rumah yang dihuni oleh seorang pria akan benar-benar tak terurus seperti itu.
"Ck. Baka."
Tatapan sinis Megumi tunjukan pada Sasuke yang sejak tadi pun menghakiminya.
Kini Megumi dan Sasuke hanya memilih membuntuti Sakura yang terlihat berjalan di depan mereka, memimpin jalan untuk memilih bahan-bahan apa saja yang diperlukan, dan dua laki-laki itu hanya bertugas membawa belanjaan.
Keduanya terhenti saat Sakura berbalik menghadap mereka, namun tatapan Sakura hanya tertuju pada si Fushiguro. "Hm. Memang akhir-akhir ini apa yang kau makan, huh?" Gadis itu tampak kembali ingin mengomel dengan melipat kedua tangan di dada.
Tegukan saliva Megumi lakukan sebelum kemudian mengelus tengkuknya, pelipisnya mendadak banjir oleh peluh. "Um ... sebenarnya Ayah memang sempat memintaku untuk membeli makan jika lapar, tapi aku belum sempat melakukannya ... ya, seperti itu, Sakura."
Gadis itu kembali membuang napas, mencoba memaklumi. "Kau ini. Jangan menunda makan, Megumi. Kedepannya aku yang akan mengatur jam makanmu. Sekarang ikut aku. Kau juga, Sasuke-kun."
Seolah mendapatkan perintah dari seorang ibu, kedua laki-laki itu mendadak menjadi penurut dan kembali membuntuti Sakura dengan sebelumnya mengangguk patuh untuk menjawab ucapan si gadis.
...
Meja makan kediaman Megumi saat ini terlihat dipenuhi oleh beberapa keresek yang mana di dalamnya sudah terdapat berbagai macam bahan mentah untuk memasak dan ada beberapa buah-buahan serta makanan ringan untuk mengganjal perut di beberapa waktu jika dibutuhkan.
Sakura mulai membuka keresek belanjaan satu persatu dan mengeluarkannya untuk melihat kelengkapan bahan, gadis itu meraih telur kemasan, terlihat ada sekitar 3 wadah. "Megumi, tolong simpan ini di dalam lemari es,"
"Aa~" Megumi yang sebelumnya duduk di salah satu kursi makan langsung bangkit kemudian melaksanakan perintah Sakura tanpa keluhan.
Selanjutnya Sakura mengambil segenggam sayuran dan beberapa saat mengamatinya, menilai kesegaran sayur tersebut disertai gumaman kagum. "Sasuke-kun, tolong cuci ini dan tiriskan, setelah itu masukan ke dalam sini..." Sakura menunjuk kotak tempat penyimpanan sayur yang sempat dibelinya juga tadi. "Lalu kau masukan ke dalam lemari es," lanjutnya.
"Hn, baiklah."
Setelah itu ketiganya mulai disibukkan dengan penataan bahan-bahan, untuk kali ini mereka terlihat rukun dan begitu kompak dalam melakukan tugasnya masing-masing. Dimana Sakura mulai memasak dan Megumi membantu mengiris beberapa bahan yang diperlukan, lalu Sasuke sendiri terlihat masih menata beberapa bahan tersisa ke dalam lemari pendingin.
Sesekali Sakura mencetuskan ucapan ataupun pertanyaan pada keduanya hanya untuk mengusir kesunyian, tak jarang pula suara tawa Sakura terdengar ketika kejadian lucu dialami.
Seperti sekarang, Sakura terpingkal melihat bagaimana Megumi memotong bawang bombai dalam bentuk dadu, awalnya gadis itu ingin marah namun digagalkan oleh wajah polos yang Megumi tunjukkan, ekpresi bingung Megumi berhasil meredakan amarah si gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐇𝐄 𝐈𝐒 𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 || SELESAI✓
Fanfiction🌸𝐌𝐞𝐠𝐮𝐒𝐚𝐤𝐮𝐒𝐚𝐬𝐮🌸 Haruno Sakura sejak awal telah menyukai Fushiguro Megumi, lebih tepatnya sejak menginjakkan kaki di Sekolah Menengah Atas. Dan, sosok Megumi juga lah yang telah berhasil membuat Sakura berpaling dari cinta pertamanya─Uc...