| 12 | Insiden Mengejutkan

360 79 21
                                    

Sakura memandang Ino dan Hinata yang berjalan melewati pintu perpustakaan, kepalanya menggeleng ringan ketika mengingat dua gadis itu awalnya enggan untuk meninggalkannya sendirian, tapi mengetahui Ino yang belum mengerjakan tugas pelajaran selanjutnya dan juga ingin menenangkan diri membuat Sakura bersikeras meminta keduanya untuk kembali ke kelas dan tidak perlu mencemaskannya, karena Sakura sudah baik-baik saja.

"Andai saja aku mengenal kalian sejak dulu, masa SMP ku mungkin tidak akan seburuk itu," Sakura mendengus dan mencoba fokus membaca buku medis yang ada di tangannya.

Sakura bertemu Ino dan Hinata saat awal memasuki Konoha Senior High School, pertemuan mereka berawal ketika Sakura mencari keberadaan kelasnya, Sakura yang datang seorang diri dan tidak memiliki teman membuat dua gadis itu pun berinisiatif untuk mengajak gadis itu bergabung dalam pertemanan mereka, dan ikatan mereka semakin erat saat mengetahui jika ternyata ketiganya berada dalam kelas yang sama.

Setelah merasa semua telah baik-baik saja─dalam segi perasaan. Sakura pun menutup buku medis tersebut dan beranjak ke arah lemari dimana di situlah tadi Sakura menemukan buku itu dan langsung meletakkan di tempat semula.

Sesaat, Sakura menyandarkan tubuhnya pada rak buku, merenungkan semuanya.

Apa...

Sakura harus menutup hatinya mulai sekarang? Tapi, Sakura tidak bisa membohongi perasaannya jika sampai saat ini pun gadis itu masih menyukai Megumi.

Kuso. Mengapa setiap Sakura menyukai seseorang, rasa itu telah begitu dalam dikuasai oleh hatinya. Ini menyulitkan bagi Sakura ketika ingin melupakan.

Jika dahulu, Sasuke sendiri yang berbuat jahat dan melukai hatinya serta mentalnya, membuat Sakura bisa menggunakan alasan itu untuk memantapkan hati dan mengikhlaskan Sasuke.

Tapi, sekarang kasusnya berbeda. Kesalahan Megumi belum begitu jelas, dan rasa sakit yang Sakura rasakan juga tidak sedikit ditimbulkan oleh asumsinya sendiri.

Sakura menghela napas, setelah terdiam beberapa saat akhirnya gadis itu pun memutuskan untuk pergi.

"Menyedihkan, bukan?"

Sakura sontak terdiam, kakinya yang baru bergerak tiga langkah pun langsung terhenti saat suara berat itu tertangkap oleh pendengarannya, suara yang berasal dari belakang tubuhnya.

Keadaan sunyi di perpustakaan membuat Sakura memiliki dugaan yang lebih dominan keyakinan jika ucapan itu memang terarah padanya.

Karena rasa penasaran sudah tidak bisa terbendung, gadis itu pun segera berbalik.

Sukuna.

Sosok laki-laki bertubuh kekar itu kini berdiri di depannya. Kening si gadis mengernyit untuk memastikan. Seorang murid berandalan seperti Sukuna berada di perpustakaan? Apakah Sakura tidak salah lihat?

Sukuna menyeringai kecil dan berjalan lebih dekat. "Kau memang merepotkan."

Sakura tidak mengerti, sebenarnya ada apa dengan laki-laki kaum pelangi ini? Si musim semi juga dibuat semakin bingung ketika Sukuna berjalan mengelilingi tubuhnya secara perlahan, jangan lupakan tatapan laki-laki itu menelisik tubuh Sakura dari atas hingga ujung kaki, seolah-olah tengah menilai. Dan hal itu jelas saja membuat Sakura tidak nyaman.

Tindakan Sukuna pun terhenti tepat saat sekarang tubuh si laki-laki berdiri di samping tubuh Sakura.

"Mengapa kau melakukan ini padaku?!"

Rasa bingung itu semakin jelas dirasakan oleh Sakura. "Apa? Aku? Aku melakukan apa padamu?"

Kekehan ringan keluar dari belah bibir tipis Sukuna, kepalanya menggeleng merasa lucu atas apa yang dipikirkannya. Lalu detik selanjutnya Sukuna mulai menunduk dan mendekatkan bibirnya tepat di sisi telinga Sakura. "Biar kuberitahu..."

𝐒𝐇𝐄 𝐈𝐒 𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang