Di sebuah cafe tidak begitu besar, gadis dengan helai merah muda tampak termenung seorang diri di bangku pojok dekat jendela, tangan kanannya sibuk mengaduk-aduk jus strawberry di atas meja dengan lamban.
Sepulang sekolah, Sakura memutuskan untuk menyegarkan otaknya di tempat tersebut. Pergi keluar rumah seorang diri adalah pilihan Sakura disaat keadaannya dirasa tidak baik-baik saja, melihat dunia luar dengan menghindari orang yang dikenal.
Gadis itu menghela napas, ia kembali mengingatnya, kembali mengingat sosok berambut hitam mencuat dengan tatapan malasnya yang entah mengapa begitu nyaman di pandang oleh emeraldnya.
Dengusan sebal pun hadir manakala otak cerdasnya itu teringat dengan kejadian memuakkan sepulang sekolah tadi...
Sakura melambai pada Ino dan Hinata, kedua temannya itu akan segera pulang, dimana Ino pulang bersama kekasihnya bernama Sai, dan Hinata sendiri pulang bersama saudara kembarnya─Neji.
Si musim semi tersenyum melihat kepergian mereka, tak lama kemudian Sakura pun memutuskan untuk menuju parkiran guna menemui kendaraan sepeda motor merah muda kesayangannya yang mungkin saja saat ini tengah terserang teriknya mentari di siang hari.
Keningnya mengernyit ketika entah sudah keberapa kalinya Sakura melihat sosok Uchiha bungsu berdiri tepat di sisi motornya, hingga Sakura saking sebalnya pernah mengatakan jika Sasuke itu menyukai kendaraannya tersebut. Habisnya menempel terus, huh!.
Dengan mengabaikan senyuman tulus Sasuke, Sakura tetap berjalan santai menuju motornya dan langsung memberikan tatapan mengintimidasi pada laki-laki itu saat telah tiba di dekatnya. "Sekarang apa lagi, Sasuke-kun?!"
"Ayo pulang bersama."
"Huh?! Kita masing-masing membawa kendaraan, Sasuke-kun,"
"Lalu? Apa masalahnya?"
Sakura mendelik, jujur saja sikap Sasuke ini sangat menyebalkan. "Terserah kau saja,"
Seringai kemenangan hadir di bibir Sasuke. "Hey. Kita bisa pergi bersama dengan kendaraan masing-masing, aku akan mengikutimu di belakang. Bagaimana?"
"Hentikan itu, Sasuke-kun. Kau berubah profesi menjadi penguntit?!" Tanya si gadis penuh geram.
Sasuke terkekeh geli. Mengapa dulu dia tidak bisa melihat wajah menggemaskan Sakura yang seperti ini, ya? Ya ampun, rasanya Sasuke ingin mencubit kedua pipi gadis itu dan langsung menyeretnya ke dalam dekapan erat. Dan, Sasuke tidak akan mau melepaskannya.
"Berhenti mengomel padaku, dan lihat itu..." Sasuke menjepit kedua pipi Sakura menggunakan dua telapak tangannya, menggiring wajah gadis itu untuk mengarah pada hal yang dimaksudkan olehnya.
Wajah muram Sakura langsung bertambah semakin kusut manakala netranya melihat keberadaan Megumi dan Nobara di ujung sana, berjalan beriringan menuju ke arahnya, ah ralat, mereka berjalan menuju parkiran.
Yang membuat menyebalkan adalah ketika tangan Nobara yang memeluk lengan Megumi, dan laki-laki itu terlihat biasa saja, tidak ada penolakan dan wajah datar itu masih sangat sama dan sepertinya akan terus seperti itu.
Saat sadar, Sakura segera melepaskan kedua jemari Sasuke yang masih menempel di permukaan pipinya, mendengus sebal dan memberikannya tatapan mematikan semampunya. "Apa!? Mereka tidak ada urusannya denganku!"
"Oh? Benarkah?"
Sebuah tinju dengan cepat diterima oleh Sasuke dan laki-laki itu langsung meringis nyeri. Ternyata benar ucapan Naruto, tinjuan Sakura bukanlah hal remeh, dan baru kali ini Sasuke merasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐇𝐄 𝐈𝐒 𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 || SELESAI✓
Fiksi Penggemar🌸𝐌𝐞𝐠𝐮𝐒𝐚𝐤𝐮𝐒𝐚𝐬𝐮🌸 Haruno Sakura sejak awal telah menyukai Fushiguro Megumi, lebih tepatnya sejak menginjakkan kaki di Sekolah Menengah Atas. Dan, sosok Megumi juga lah yang telah berhasil membuat Sakura berpaling dari cinta pertamanya─Uc...