| 24 | Persaingan

201 39 1
                                    

Pada dasarnya Sakura sudah menduga hal seperti ini kemungkinan akan terjadi di kemudian hari, dimana ibunya akan sangat amat mendukung kedekatan Sakura dengan Sasuke.

Seperti pagi ini, Sakura yang sudah memiliki rencana untuk berangkat sekolah bersama Megumi harus dibatalkan hanya karena Sasuke datang menjemputnya lebih dulu dan Mebuki dengan segala cara meminta Sakura untuk menerima tawaran Sasuke, Sakura yang merasa lelah atas celotehan ibunya terpaksa menyetujui dan segera menghubungi Megumi jika pagi itu mereka tidak bisa pergi bersama.

Hingga kini, Sakura barusaja menuruni kendaraan bermotor milik Sasuke, wajah gadis itu terlihat murung dan Sakura sudah bertekad untuk menegaskan segala hal pada Sasuke, mengenai dirinya yang sudah menjadi kekasih Megumi dan akan melarang Sasuke untuk tidak seharusnya mendekatinya lagi.

Sakura memperhatikan Sasuke yang turun dari motornya dengan melepas helm, setelah merapikan rambut beberapa saat akhirnya laki-laki itu benar-benar terfokus pada Sakura, bibir si laki-laki menghadirkan senyuman tulus.

"Kau menungguku?" Sasuke pikir Sakura akan langsung pergi setelah mereka sampai parkiran, nyatanya gadis itu masih berada di dekatnya.

Terdengar helaan napas samar dari arah Sakura, gadis itu nampak sedikit gelisah. "Sasuke-kun, aku ingin mengatakan sesuatu padamu, kuharap kau mendengarkan dengan baik."

Sasuke mengangkat alisnya sebelah, kebingungan menyerangnya kali ini. "Ada apa, hm?"

Jemari Sakura meremat ujung roknya disertai tatapannya yang bergerak tak tentu arah, seolah di dalam pikirannya sedang terjadi pergulatan pendapat, sebuah kebimbangan untuk menentukan sesuatu hal.

Hingga setelah beberapa saat akhirnya gadis itu memberanikan diri menjatuhkan tatapannya pada jelaga hitam Sasuke, Sakura sempat melipat bibirnya ke dalam untuk meyakinkan diri sampai kemudian suaranya pun terdengar, "Aku berpacaran dengan Megumi-kun, jadi kuharap kau mengerti batasan."

Wajah lembut yang sejak tadi Sasuke hadirnya secara cepat terenggut bersamaan dengan suara Sakura yang mengalun di telinganya, fakta tersebut sempat membuat Sasuke diserang keterkejutan yang hebat, namun itu tidak bertahan lama karena setelahnya laki-laki itu mendengus geli, seolah mencoba menghibur diri sendiri dan mengelabui Sakura dengan cara menunjukkan wajah tak berperasaan yang biasa dilakukannya.

Kepala Sasuke mengangguk perlahan. "Hn? Jadi begitu ... dia memilih untuk melangkah lebih dulu."

Tubuh Sakura merespon dengan ketegangan yang samar ketika Sasuke berjalan memutari tubuhnya, gerakannya lambat seolah tengah benar-benar menilai penampilan Sakura dan iris si gadis terus mengikuti kemana tubuh Sasuke bergerak hingga kini terhenti tepat di depannya, Sakura perlu mendongak untuk membalas tatapan laki-laki itu.

"Kau benar-benar sudah tidak mencintaiku lagi?"

Sakura mengangguk, tekadnya sejak awal sudah bulat, ia hanya menginginkan Megumi. "Aku mencintai Megumi-kun."

Dengusan geli kembali Sasuke hadirnya, aneh rasanya mendengar Sakura memanggil laki-laki lain dengan suffix-kun, sangat mengganggu.

Sesaat Sasuke memalingkan wajah, menerawang ke satu titik dan menelusuri ingatan-ingatan di masa lalu bagaimana Sakura masih memihaknya. Sasuke tidak percaya kini ada orang lain yang menyaingi posisinya.

"Sasuke-kun, maaf, aku─"

Kedua mata Sakura terbuka lebar manakala tanpa diduga Sasuke secara gesit meraih tengkuknya dan menyatukan kedua bibir mereka, ciuman sepihak dan tiba-tiba itu berhasil membuat tubuh Sakura membeku karena rasa kejut.

Sasuke sendiri tampak memejamkan matanya, meresapi tindakan lancangnya itu, merasakan betapa lembutnya permukaan bibir Sakura yang kini bersentuhan dengan miliknya, Sasuke ingin ini bertahan lebih lama.

𝐒𝐇𝐄 𝐈𝐒 𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang