-BONUS CHAPTER- Bucinnya Remaja Beranjak Dewasa

461 48 9
                                    

Chapter kali ini cuma buat seru-seruan aja, jadi aku mau kasih potongan-potongan kisah Megumi sama Sakura waktu pacaran, di setiap bagian akan aku kasih sub judul.

Aku ambil latar waktu setelah mereka barusaja lulus dari Sekolah Menengah Atas.

Happy Reading!

______________________________

⋙ First Kiss

Sejujurnya Megumi tidak pernah memikirkan hal seperti ini sebelumnya, Megumi tidak pernah mempermasalahkan siapa sosok yang menjadi ciuman pertama bagi Sakura, apakah dirinya atau justru terdapat laki-laki lain yang telah mendahuluinya.

Sekarang, hal itu berhasil mengganggu pikiran Megumi, ini semua karena ucapan Sukuna ketika kelulusan beberapa hari lalu, laki-laki yang dulu sempat menyukainya itu mengatakan jika dia telah mencuri ciuman pertama Sakura, awalnya Megumi ingin mengabaikan, tapi lambat laun hal itu justru membuatnya terganggu.

Megumi rasanya ingin memastikan dan bertanya langsung kepada Sakura mengenai kebenarannya, apakah benar ciuman Sakura diambil oleh laki-laki yang sempat bergabung dalam kaum pelangi? Megumi merasa ragu, tapi juga ingin mencari tahu.

Megumi tersadar dari lamunannya saat merasakan kain baju bagian lengannya ditarik ringan, laki-laki itu menunduk dan mendapati Sakura sudah menunjukan es krim yang didapat dari hasil mengantri yang memang sejak tadi mereka lakukan.

"Kenapa diam? Ayo." Gadis itu segera menarik lengan kekasihnya dan mencari tempat duduk yang pas untuk menikmati se-cup es krim.

Sebuah taman dengan pohon rindang menjadi sesuatu yang bisa melindungi mereka dari samarnya terik mentari menjadi lokasi yang mereka pilih, sebuah kursi yang cukup untuk diduduki dua orang menjadi alas bokong mereka saat ini. Keduanya mulai menikmati es krim masing-masing.

"Megumi-kun? Ada yang mengganggumu?" Sakura menyadarinya, sejak tadi, ah tidak, sejak beberapa hari lalu Megumi terlihat seperti kurang fokus, seolah ada hal yang memang mengganggu pikiran laki-laki itu.

Megumi terdiam beberapa saat, bibirnya terlipat ke dalam mencoba meyakinkan diri apa yang harus dilakukan. "Um... sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu,"

"Hm? Bertanya? Bertanya apa? Katakan saja," Sakura berucap, disusul melahap es krim coklat miliknya.

"Apakah... um... bagaimana cara aku mengatakannya. Apakah kau..." Tidak bisa, Megumi kesulitan mengeluarkan kata-katanya.

Kegelisahan Megumi membuat Sakura semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya akan dikatakannya, gadis itu membenarkan posisi duduknya dengan lebih menyerongkan tubuh supaya menghadap Megumi. "Bicara secara perlahan saja, ada apa?"

Dengan gerakan pelan kepala Megumi menoleh, hingga kedua iris berbeda warna itu saling mengunci dengan pancaran yang berbeda, sebuah rasa ingin tahu dan kecemasan.

"Berjanjilah untuk menjawab dengan jujur pertanyaanku kali ini, Sakura," ucapnya.

Kernyitan hadir di kening lebar Sakura. "Hey! Kau membuatku takut. Memangnya apa yang ingin kau tanyakan?"

Sakura tidak berbohong, gelagat Megumi justru membuat Sakura cemas, takut hal buruk akan terjadi setelah ini, sesuatu hal yang tak ingin Sakura alami.

Helaan nafas pun dilakukan oleh Megumi, mengapa sulit sekali mengucapkannya. "Sakura..."

"Ya? Katakan saja," Sakura kini menyimpan cup es krim pada permukaan kursi kosong, mencoba lebih fokus pada kekasihnya.

Keduanya mengalami kontak mata untuk beberapa waktu, tatapan Sakura seolah memberikan sebuah energi bagi perasaan Megumi, membuat laki-laki itu merasakan keadaan hati yang lebih tenang.

𝐒𝐇𝐄 𝐈𝐒 𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang