[BL]Teacher Is mine ✓[END]

1.4 (sweet dreams?)

Happy reading ｡⁠◕⁠‿⁠◕⁠｡

•

•

•

•

Sesampainya Mereka di rumah Mizan, Mereka langsung masuk ke dalam rumah.

"Sayang apakah disini kau tinggal?"tanya Tazuki.

"Ya. "

"Tazuki kamu bisa membersihkan diri di kamar mandi."Mizan menujuk ke arah pintu kamar mandi.

Tiba-tiba Tazuki memeluk perut Mizan dan mengusap pelan perut sang kekasih.

"Aku yakin anak ini akan tumbuh dengan baik, jika bersamamu."Tazuki tersenyum lebar lalu pergi ke dalam kamar mandi.

"Aku harap Aku bisa selalu bersama dengannya."batin Tazuki.

"selesainya Tazuki mandi, ia melihat Mizan sedang tidur di sofa dengan posisi duduk.

Tazuki yang melihat itu langsung mengendong Mizan ala bridal style kedalam kamarnya.

Tazuki meletakkan tubuh Mizan dengan pelan di atas kasur, dia tidak ingin membangunkannya sang kekasih yang sedang tertidur pulas.

Tazuki mengusap pelan perut Mizan, lalu ia mencuim dahi Mizan.

Dia tidak berani tidur di samping Mizan jadi ia berpikir untuk tidur di sofa kamar.

Di saat Tazuki sudah tertidur lelap, Mizan terbangun Karena ia merasa haus, ia melihat Tazuki sedang tidur disofa tanpa menggunakan selimut.

Mizan yang merasa kasihanpun mengambil selimut cadangannya di dalam lemari, lalu menutupi seluruh tubuh pria tampan itu dengan pelan, agar sang kekasih tidak terbangun dari tidurnya.

"Saat awal bertemu Aku mencuim bau alcohol darinya, Kurasa ia pergi minum, basok akan ku tanyakan."batin Mizan.

***

Pagi hari yang cerah, matahari memasuki kamar Mizan melawati tirai kamar Mizan, suara kicauan burung yang melewati rumahnya terdengar merdu, Mizan membuka seluruh tirai.

Mizan menghampiri Tazuki lalu ia membangunkannya dengan pelan.

"Tazuki, Ayo bangun."Tazuki menarik tangan Mizan, membuat Mizan terduduk di atas perutnya.

"Tazuki? "

"Ya, Sayang, Ada Apa? Bukankah sekarang masih terlalu pagi?"

"Dari mana kata kepagian!! Kamu lihat aja tuh matahari dah keliatan," Bentak Mizan.

"Oke oke, maaf ya sayang, Jangan marah, ni sekarangkan aku udah bangun."wajahnya terlihat terlihat sangat tertekan akibat bentakan dari sang kekasih.

"Ha, Oke sekarang bangun."

"Iya iya."

Tazuki menatap paha mulus Mizan dengan intens, laku ia menarik kembali tubuh Mizan, kali ini ia mendudukan Mizan di pangkuannya.