Happy reading (*'ω`*)
•
•
•
•
Iku segera menghubungi Houta ketika Mizan menanyai Houta.
Beberapa saat kemudian Haota sampai di rumah sakit, berlarian di koridor menuju kamar yang Mizan tempati, Haota melihat lihat setiap pintu mencari kamar Mizan, melihat kamar dengan nomor yang seperti dikirim kan oleh Iku, Haota dengan sigap memasuki kamar tersebut.
BRAKK
Haota yang melihat Mizan yang sedang berbaring di kasur, langsung mengeluarkan air mata dan menghampiri Mizan.
Mizan yang melihat Haota menangis, mengusap air mata yang berada di wajah Haota menggunakan kedua jempol.
"Sudah jangan menangis lagi."ucap Mizan sambil menepuk pelan punggung Haota.
"Bagaimana bisa aku tidak menangis melihat mu yang tergeletak di kasur rumah sakit dengan lemas."
"Aku tidak apa-apa, jadi berhentilah menangis."
Seketika air mata Haota berhenti, dia tidak ingin temannya semakin menderita karena mendengar suara tangisannya.
Tanpa sengaja Haota bertatapan dengan Tazuki yang sedang duduk di sofa.
"Siapa anak yang duduk disana?,"Tanya Haota
"Hm... Dia murid ku."
"mengapa dia ada disini?."
"Tentu saja menjengguk ku. "
"Sangat jarang murid mu menjengguk mu."
" Ya... murid lain mungkin memiliki kesibukkan, jadi tidak sempat melihatku. "
Haota mengangguk dia merasa ada yang aneh dengan anak itu, namun ia tidak menghiraukannya.
.
.
.
Beberapa hari berlalu, kini Mizan sudah di perbolehkan pulang dengan dokter.
Dokter berpesan "jangan terlalu memaksakan diri dan jaga kesehatan."
Setelah Mizan mendengarkan pesan Dari dokter, ia keluar Dari ruangan dokter.
******
Ketika Mizan membuka pintu ruangan dokter, seseorang memegang tangannya sedikit erat, sontak dia menepis lengan kekar itu, gengaman dari pria itu pun terlepas.
Dia melihat orang yang tepat berada di depannya dari bawah hingga ke atas , ternyata orang itu adalah Tazuki.
"Hm...Tazuki mengapa kamu Masih berada disini?." Mizan merasa sedikit canggung Karena menepis lengan Tazuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]Teacher Is mine ✓[END]
Teen Fiction"guru aku mencintaimu, aku ingin kau menjadi kekasih ku, jika kau menolak ku berarti kau ingin aku mati. "Ucap Tazuki Askandra "ku mohon jangan tinggalkan aku guru. " ujar Tazuki askandra Tazuki Askandra mencintai gurunya pada pandangan pertama, wa...