Happy reading (。・//ε//・。)
Vote dulu sayy 😗 👌•
•
•
•
•
"OM ZELFAN!!" teriak miki ketika baru saja menuruni Mobil.
"Miki jangan berteriak."
"Hehehe maaf pa."
"Udah ayo masuk." Ajak tazuki menggandeng tangan miki.
Tok tok...
"Om jelpan!" Teriak miki.
Krekk...
"Ehh miki, aduh kangen banget sama miki." Ucap zelfan sembari memeluk tubuh miki.
"Hehehe iki juga kangen om jelpan."
Zelfan tersenyum sembari mengusap Lembut rambut miki.
"Udah ayo masuk sini."
"Bang kami mau ngantar miki aja, soalnya tazuki Masih ada kerjaan." Ucap mizan.
"Owalah, gak mau masuk dulu nih bentar, minum teh gitu atau kopi."
"Nantik malam aja bang kami kesini lagi sekalian bawa makanan." Kini tazuki yang membuka suara sembari mengacungkan jempolnya.
"Hahaha yaudah hati-hati ya, Jangan lupa kesini."
"Iya bang."
"Miki jangan nakal ya di tempat om zelfan."ucap mizan berjongkok lalu ia pun mengusap pelan rambut miki.
"Om zelfan nantik kalo miki nakal Suruh Anjing tetangga gigit ya om, hahaha." Canda tazuki sambil tertawa puas.
" DADDY JAHAT!!"teriak miki memukul Kaki tazuki.
"zuki udah jangan gitu lah, kasian miki." Ujar Zelfan mengusap kepada miki.
"yaudah kami duluan ya bang."pamit mizan menyalam zelfan di ikuti oleh tazuki.
"ingat ya miki, jangan nakal."
" Iyaa dad, bay bay." Miki melambaikan tangannya kearah tazuki dan mizan.
"bay." Balas mizan Dan takuzi dengan lambaian singkat.
Tazuki dan mizan pun berjalan meninggalkan miki Dan juga zelfan yang Masih setia melihat kepergian mereka di depan pintu.
Ketika di Mobil tidak ada sedikit pun pembicaraan antara kedua suami suami ini.
Namun Beberapa menit kemudian tazuki membuka kesunyian dengan bertanya kepada mizan.
"Kamu mau nambah anak lagi gak?"
"TAZUKI!!"mizan menatap tazuki tajam, juga memberikan cubitan halus di lengan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]Teacher Is mine ✓[END]
Teen Fiction"guru aku mencintaimu, aku ingin kau menjadi kekasih ku, jika kau menolak ku berarti kau ingin aku mati. "Ucap Tazuki Askandra "ku mohon jangan tinggalkan aku guru. " ujar Tazuki askandra Tazuki Askandra mencintai gurunya pada pandangan pertama, wa...