6. Terus memastikan

896 77 1
                                    

Author prov

Saat ini lisa senang menonton tv menunggu mommy dan daddy sampai di rumah. Hari ini daddy nya akan pulang jadi lisa menunggu nya untuk makan malam bersama. Lisa terus melihat jam karna sudah jam 08.00 malam mereka belum juga sampai.

Suara mobil terparkir lisa langsung berjalan menuju pintu dan benar saja itu mereka sudah sampai.

"Liissaaaa..." daddy memanggil dan merentangkan tangan nya sudah siap untuk memelukku

Kami pun saling memeluk

"Hai dadd"

"Bagaimana kondisimu, apa sudah lebih baik, hm?

Aku tersenyum sebagai jawabannya

"Harusnya sudah lebih baik, karna asal kau tau dia sudah memiliki perawat pribadi" mommy mulai menggoda dan menaik tururnkan alisnya

"Moommmyyy" kataku dengan menyipitksn mataku.

Daddy terkekeh dan masih merangkulku.

"Ayoo makan, aku sudah menunggu terlalu lama"  kataku dan di sambut tawa oleh mereka.

Suasana jadi hening hanya ada dentingan sendok dan piring.

"Li, sebaiknya kau belajar di rumah lagi agar kau lebih banyak waktu untuk istirahat dan tidak kelelahan" tiba tiba daddy memecahkan suasana yang membuatku menghentikan makan ku sebentar

"Ah tidak dad, aku menikmati sekolahku, lagi pula ini menyenangkan aku memiliki banyak teman"

"Mommy takut Li kau akan kelelahan lagi, setelah kau mengambil kegiatan selain belajar" kata mommy dan itu berhasil membuatku tahan nafas

Apa yang dikatakan mommy, atau jangan jangan mommy tau aku mengikuti basket.

"Tidak mommy, mom and dad bisa percayakan padaku" kataku sambil memegang punggung tangan mommy.

"Oh iya li.. kapan-kapan daddy akan mengenalkan mu dengan anak temen daddy. Jadi anak nya itu sama dengan mu dia memiliki orientasi sex, jadi daddy pikir daddy bisa mempercayakan mu padanya"

"Maksudmu ini rencana perjodohan? Ayolah dadd ini udah modern"

"Tenang lisa kenalan dulu itu bukan jadi masalah bukan?"

"Kau belum lihat li, kalau kau liat pasti kau suka" kata mommy yang tersenyum puas membuatku heran pasalnya dia selalu menggodaku dengan jennie dan hari ini tiba-tiba setuju dengan ide konyol daddy.

Terlepas dari ide itu aku tak peduli toh itu masih rencana  memperkenalkan bukan.

Setelah selesai makaan malam kami memilih masuk kamar untuk istirahat.

Aku merebahkan diri diranjang dan mengecek ponselku ada panggilan tak terjawab dari jennie dan aku menelponnya balik.

"Halo jen, maaf baru selesai makan malam"

"Hai li" suara jennie dari sebrang sana.
"Aku seneng mendengarmu sudah makan"

Aku terkekeh dan memastikan bahwa dia sudah makan juga.

"Kau juga harus makan juga"

"Iya aku sudah"

"Emmm Li..?"

Aku bergumam sebagai jawabannya

"Kalau kau dirumah seperti ini aku masih boleh memastikan kamu sudah dengan obatmu?"

"Jen, dengarkan aku. Kau tidak perlu melalukan itu kalau kau mau. Cukup kau ada saja itu sudah membuatku senang. Aku tau kau mengkhawatirkanku tapi percayalah padaku aku akan mengusahakan aku selalu bersama obatku"

Sorry, I Love You  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang