Jennie pov.
Aku sudah berada di taman di tempat duduk favorit kita dulu.
Dan sekarang ini aku sedang menunggu nya karna tempat ini, tempat pilihannya untuk kita bertemu.
Sebentar lagi kita akan bertemu. aku tidak yakin, apakah aku sanggup menjelaskan ini padanya..?
Aku akan berusaha.
Sekarang sudah jam 15:30 Artinya 30 menit lagi menuju waktu pertemuan yang dia tetapkan.
Aku sengaja datang lebih awal, untuk mengurangi rasa gugup ku tapi nyatanya ini seperti kencan pertama yang kita rencanakan dengan kekasih.
Sambil menunggu dia, aku menatap ke arah pantai dengan matahari yang sudah mulai turun, dia akan segera menjadi senja kesukaan lisa. Dan kedai es criem itu.. kedai yang biasa dia membelikan ku es criem dengan ukuran besar.
Aku terlalu fokus menatap keindahan pantai itu sampai aku tidak sadar seseorang sudah berdiri disampingku dengan es criem ditangannya.
Dia menyodorkan es criem kedepanku membuatku terkejut.
"Untukku.." aku menerimanya dan dia tersenyum.
Dia duduk di sebelah kananku dengan dia memilih tempat sedikit berjarak denganku. tidak seperti dulu, bahkan aku bisa bersandar dibahunya.
"Maaf membuatmu menunggu, motorku bocor jadi aku harus dibengkel sebentar dan menukar mobil dengan supir."
"Tidak apa apa, aku juga baru sampai 5 menit lalu" bohongku
"Jadi.. ada apa kau mengajakku bertemu..?"
"Emm Lisa.. apa kau baik baik saja..?"
"Maksudmu..? Seperti yang kau lihat, aku baik baik saja..."
Iya lisaa... kau baik baik saja tapi tidak dengan hatimu...
"Bisakah aku memperbaiki semuanya..?"
"Tidak.. jennie... kau akan menikah"
"Tidak... tidak lisaa.. " aku menggeleng dengan cepat dan akan meraih tangannya diatas meja tapi dia segera menarik tangannya untuk merapikan topi yang dia pakai.
"Aku tidak membalas cintanya lisa.. bahkan mungkin dia tidak punya cinta yang sebenarnya dia hanya punya obsesi lisa.. dia memaksaku, aku tidak bisa membebaskan diriku sendiri lisa karna pada kenyataannya aku mengetahui itu semua. Dimana kau terluka saat kau pulang dari kantor, luka sayatan dilengan mu itu karna v, kecelakaan itu.. kecelakaan saat rem motormu tidak berfungsi itu dia yang melakukannya, bahkan gudang dad dia juga yang membakarnya, tapi kau tidak mau mendengarku sejak kemarin" aku mengatakan dengan menatapnya.
Lisa hanya diam, lalu dia mulai tertawa kecil dengan memalingkan wajahnya dariku.
"Apa aku salah jennie..? Aku hanya ingin menjagaku sendiri, aku sudah banyak terluka sampai aku bingung siapa yang harus aku percaya untuk hatiku"
"Aku tau, aku sudah menyakitimu.. tapi haruskah kau membalasku sampai tidak ada ampun dengan sikapmu yang seperti ini.. aku tau ini menyakitkan untukmu, jadi bisakah aku memperbaiki nya..?" Aku tidak peduli dengan orang orang disekitarku, yang ku lakukan sekarang adalah menangis dan menunduk diatas meja sambil memukuli meja itu berharap ini bisa meredakan perihku.
Lisa mendekat padaku dan meraih bahuku dengan sikapku yang masih menunduk dimeja.
"Jennie..." dia memanggilku dengan suara lembut tapi terkesan panik karna aku menangis sampai tubuhku terguncang karna isakanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I Love You
Short Storycinta membuat mereka bingung, bagaimana tidak? banyak yang harus di tutupi untuk sekedar menjaga cinta. sampai sampai mereka diberi kekuatan untuk saling mematahkan.