22. Talk

658 44 1
                                    

Apakah ini gempa?

Aku merasakan guncangan membuatku terbangun dari mimpiku.

"Honn... ayo bangun, aku sudah membangunkanmu 3 kali ini dan kau belum juga beranjak dari tidurmu?"

Iya ini masih pagi dan dia terus ngomel membuatku menutup seluruh tubuhku dengan selimut.
Inilah kehidupan kami selama ini, perdebatan kecil selalu terjadi dipagi hari, tapi percayalah ini caranya menunjukan cinta padaku.

Ku rasa dia sudah rapi untuk ke kampus karna aku bisa menghirup aroma parfumnya dari dalam selimutku. Dia terus menarik narik selimut yang menutupi ku dan aku hanya mengerang.

"5 menit lagi hon, sunggu ini masih dingin" memejamkan mata, itulah yang masih aku lakukan dan membuatnya makin kesal.

"Serius lisa? Kau membuatku kesal!, kita akan terlambat jika kau terus begini"

"Yaa yaa yaa, oke aku bangun"

Aku beranjak dari tidurku dan berjalan menuju kamar mandi dengan malas, sungguh aku masih merasa ngantuk tapi aku harus bangun sebelum dia membunuhku.

_______^^^^

Beberapa menit kemudian aku sudah menyelesaikan mandiku dan sudah memakai pakaianku. Aku berdiri didepan meja rias, menatap diriku yang terlihat jelas masih sangat ngantuk.

Aku melihat dari pantulan kaca pintu terbuka dan itu jennie masuk, mungkin dia mau mengecek ku.
Dia berjalan ke arahku mengambil handuk yang ku letakan di kursi di meja rias, dia meletakan di lengannya dan menghampiriku.
Aku masih menatap diriku di cermin, itu terlihat menyedikan.
Dia merapihkan kemeja yang ku pakai dan belum ku kancing, dia mengancingnya dan merapikan gulungan dilenganku.

"Huaaaahhhh" yaampun aku terus menguap.

"Apa kau begitu tak bertenaga? Hingga mengancing baju pun tak mampu?" Katanya dengan nada sedikit kesal.

"Biarin, ada kamu juga" kataku dengan cemberut.

"Duduklah, aku akan mengganti perban dilukamu"

Selama 2 tahun ini hidupku berubah drastis, iyaa sangat berubah. Dia mengurus ku dengan baik, dari hal hal kecil yang sering ku sepele kan dan ku lupakan dia bahkan selalu mengingatkan. Dia berperan sangat baik sebagai istri, uppssstt.. kekasih maksudku.

Dia menghampiriku dengan membawa kotak p3k, dia mulai membuka perbanku dan membersihkan luka ku dengan telaten.

"Hhmmm..." meringis yang ku lakukan sekarang ketika dia mulai membersihkannya dengan alkohol yang begitu menyengat di luka ku.

"Cara menghilangkan rasa mengantukmu" katanya dengan masih membersihkannya.

"Apa tidak ada cara lain"

"Tidak untukmu yang menyebalkan"

Aku memeluk pinggangnya dan menyandarkan kepalaku di perutnya. Aku memejamkan mataku dan merasakan jennie dipelukanku. "Aku bersyukur Tuhan" gumam ku dalam hati.

"Sudah selesai, ayo turun aku sudah membuatkan sarapan"

"Baiklah hon"

______^^^

Lisa prov

Hening, hanya ada suara dentingan sendok dan piring.

"Hon, bulan ini kau belum melakukan chek up" jennie memecahkan suasana "kau juga tampak kurang semangat hari ini, apa ada yang kau rasakan?

"Tidak ada hon, aku hanya merasa lemas mungkin kelelahan" kataku sambil fokus ke makananku.

"Baiklah, pulang kampus ayo ke rumah sakit"

Sorry, I Love You  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang