Ke esokan harinya aku datang kerumah jennie untuk mengajak dia kesekolah sama sama.
Biasanya akan ada mommy nya jennie tapi ini sepertinya sepi, atau mungkin mereka udah berangkat ke kantor.Aku menekan bel dan menunggu di depan pintu dan tak lama pintu itu terbuka.
"Selamat pagi jen, kau sudah siap? Ayo kita sama-sama ke sekolah"
"Maaf Lisa aku sudah ada janji dengan teman-temanku untuk naik bus bersama" jawabnya dengan tidak melihatku dan lebih banyak mencari pemandangan selain aku.
"Maaf lisa aku harus segera ke halte takut kesiangan, kau ke sokalah duluan saja."
Aku mengerutkan dahi ku ketika melihatnya yang pergi meninggalkan ku di depan pintu. Dia masih berjalan di pelataran rumahnya dan aku masih di tempat yang sama memandanginya berjalan.
"Apa kau sedang menghindari ku jen?" Aku bertanya dan dia tidak memperdulikan itu.
Lisa prov
Akhirnya aku ke sekolah sendiri dengan mobilku yang biasanya jennie juga ada disini. Hari ini kelasku ada jadwal olahraga, sebenarnya aku menyukainya tapi semenjak apa yang terjadi dengan ku mommy melarangku tapi aku masih diam-diam mengikutinya bahkan aku masuk ke tim basket di sekolahku. Aku bahkan sering mendapat juara sebelum nya sebelum aku masuk SMA. Selain menulis dan membaca, berolahraga juga hobi ku, tapi aku harus pura-pura melepaskannya didepan mommy. Yah, mommy melarangku karena dia khawatir terjadi apa apa dengan ku, dan lagi-lagi keadaanku yang menjadi alasannya.
Aku sedang bersiap-siap di lapangan dengan tim basket ku, karena kata pelatih hari ini akan datang tim dari sekolahan lain untuk berlatih bersama.
Aku melihat jennie dengan teman-teman nya, sepertinya mereka akan menonton karna biasanya mereka akan menonton dan ikut mendukungku. Aku tersenyum walaupun aku tau dia sedang menghindar karna kesal.Pertandingan sudah di mulai dan ini sudah setengah permainan dan tim ku masih unggul.
Pruuuuuiiiittttttt..
Time out di minta oleh tim sebelah.
Kami berkumpul di luar lapangan dengan mendengar arahan dari pelatih kami.
"Lisa kau captain, kau harus lebih fokus untuk memimpin tim mu" kata pelahtihku.
Itulah yang dari tadi dia selalu katakan karna menurutnya aku kurang fokus tidak seperti biasanya walaupun sudah mencetak banyak point aku harus lebih fokus.
"Kau pasti bisa" seulgi menyemangatiku dengan merangkul pundak ku.
Wendy dan jiso pun menepuk pundak ku dan mengatakan
"Semangatlah, kau harus janji membawa tim kita menang"
"Bantu aku ya guys" kataku dengan tersenyum lirih berusaha menyemangati diriku lagi.
Sebenarnya aku iya aku kurang fokus karna kejadian tadi pagi, aku di tinggal pas mau ngajakin sekolah bareng.
Pertandingan di mulai lagi dan aku berusaha mencetak point lebih banyak lagi, aku mendengar banyak sorak sorak memenuhi telingaku tp aku mencuri pandanganku mencari arah dimana jennie dan teman-temannya duduk. Belum juga aku menemukan nya tiba-tiba_.
Bukkk..
Bola itu mengenai dada ku karna tidak aku tangkap.
Aku terjatuh dan mengerang menahan sakit dan aku sadar oh jantungku.
Aku segera bangkit dan jisoo menghampiriku
"Kau tak apa-apa Li?" Tanyanya dengan khawatir dan memastikan aku baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I Love You
Storie brevicinta membuat mereka bingung, bagaimana tidak? banyak yang harus di tutupi untuk sekedar menjaga cinta. sampai sampai mereka diberi kekuatan untuk saling mematahkan.