23. Untukmu

513 45 1
                                    

Aku masih menunggunya di ruang tamu dan ini sudah jam 23.45 dan lisa belum juga pulang, aku sudah menelfonnya dia bilang sebentar lagi selesai.
Aku sangat mengkhawatirkan kesehatannya jika dia seperti ini, tapi lihatlah dia selalu saja sibuk seperti tidak memperdulikan itu.



Lisa prov.

Aku melajukana mobilku, membelah jalanan malam ini. Aku merasa cemas karna sudah meninggalkan dia dari siang. Inilah yang sering aku lakukan jika aku mengurus hal ini.

Aku memasuki halaman rumah ku dan melihat ke arah balkon kamarku, lampunya masih menyala itu artinya dia belum tidur.

Aku berjalan memasuki rumah dan betapa terkejutnya aku ternyata dia tertidur disofa dengan posisi duduk, dia pasti kelelahan menungguku.

Aku menghampiri dan duduk disampingnya. Aku menarik pelan badannya agar bersandar dipelukanku, dia sangat pulas sampai dia tidak terbangun dengan gerakanku.

Aku membelai rambutnya dan mencium keningnya beberapa kali. Memeluk dengan rasa bersalah seperti ini, itu menyakitkan untukku.

Dengan hati hati aku mengendongnya dengan posisi bridal style. Aku menaiki tangga satu persatu dan membuka pintu kamar dengan pelan.

Dengan hati hati aku meletakannya diranjang, menyelimuti nya sampai sebatas dada. Aku mencium keningnya sekali lagi dan akan pergi untuk membersihkan diriku.
Tapi tiba tiba dia memegang pergelangan tanganku dan membuatku menatapnya. Dia terbangun dari tidurnya.

Aku duduk di tepi ranjang dan dia memposisikan dirinya untuk duduk.

"Maaf aku_.." aku tidak menyelesaikan kata kataku karna dia langsung memelukku dengan erat. Aku membalas pelukannya dan mencium pipinya.

"Apa aku mengganggu tidurmu, hm? Kataku yang masih memeluknya.

"Tidak.. aku memang menunggumu"

"Maaf membuatmu menunggu lama, maaf menganggu tidurmu" kataku yang makin mengencangkan pelukanku padanya.

"Hussttt diam dan peluk saja aku biarkan seperti ini sebentar"

Aku sudah memeluknya sekitar 30 menit dan dia tidak mau aku lepaskan.

"Aku akan membersihkan badanku dulu hon" kataku membujuknya.

"Baiklah setelah itu peluk lagi" dia cemberut dan itu menggemaskan sekali untukku.

"Baiklah. Oh ya.. aku punya sesuatu untuk mu" kataku dengan membuka jaketku, aku meraih saku didalam jaket nya dan memberikan padanya sebuah amplop coklat.

"Apa ini..? Katanya dengan membuka amplop itu dan membuatnya terkejut.

"Untukmu, simpan dan pakailah untuk kebutuhanmu" kataku dengan mengusap lembut kepalanya.

"Tapi ini apa?"

"Ini hasil dari 2 buku yang beberapa waktu lalu sudah di terbitkan dan ternyata masih banyak peminatnya, buku itu masih menjadi best seller"  kataku dan dia menatapku dengan mata yang berkaca kaca.

"Tapi ini punyamu hon dan ini terlalu banyak untukku" katanya dengan menyerahkan amplop itu ketanganku.

"Ini untukmu. aku sudah menyimpan untukku dan kebutuhan kita jangan khawatir" kataku dan menyerahkannya lagi pada tangannya dia langsung menjatuhkan badanya pada pelukanku.

"Kamu sudah bersamaku selama ini jadi sekarang kamu tanggung jawabku, biarkan aku memenuhi tanggung jawabku atas segala yang kamu butuhkan, aku akan sepenuh hati memenuhinya" kataku dan dia terisak dan membenamkan wajahnya di dadaku.

"Kenapa kau begitu baik padaku, hm?

"Apa maksudmu hon, kau tau aku sangat mencintai dan menyayangimu, aku akan melakukan apapun untukmu"

Sorry, I Love You  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang