[END] (BL) Terlahir Kembali Sebagai Pihak Bawah Kaya Yang Seperti Serigala

Chapter 146

Mengetahui adalah satu hal, tapi melihat adalah hal lain, bayangan di hati Shu Cheng tidaklah kecil.

Setelah makan, Shu Heng mengantar Shu Ning ke bandara, dan mereka tidak bisa berpisah satu sama lain. Saat dia melihat sosok si kecil menghilang ke dalam kerumunan, mata Shu Heng sangat gelap dan nada bicaranya sedingin es: "Ikuti dia dengan cermat, jangan biarkan siapa pun dari keluarga Szeto mendekatinya."

"Ya."

"Pergi."

"Ya,” Beberapa pria berjalan seperti baru saja lewat, tapi mereka sebenarnya sudah menyelesaikan pertukaran mereka dengan Shu Heng. Mereka semua memiliki tinggi, bentuk tubuh, dan gaya yang berbeda-beda, mereka tampak seperti kelompok pelancong biasa. Hanya dalam sekejap mata, mereka semua berpisah tanpa jejak. Mereka adalah orang-orang yang dikirim oleh Shu Heng untuk melindungi Shu Ning, mereka semua ahli dalam pekerjaan mereka dengan banyak pengalaman.

Setelah Shu Ning mendarat, dia segera mengirimkan beberapa pesan teks. Setelah melihatnya, Shu Cheng berusaha menahan emosinya, suasana hatinya terasa sangat rumit. Butuh beberapa saat ragu sebelum dia dengan cepat mengirimkan balasan yang sangat panjang. Isi umum dari pesannya adalah dia meminta Shu Ning untuk memperhatikan cuaca, dan untuk melindungi dirinya sendiri dengan baik. Kemudian setelah lulus dia harus kembali ke Kota C untuk mengurus rumah, untuk tidak berpisah dengannya, dan seterusnya.

Shu Cheng adalah seorang pria yang berdiri di atas, baginya untuk berkata padanya untuk tidak berpisah dengannya menunjukkan bahwa dia sangat memikirkan Shu Ning.

Balasan Shu Heng adalah memintanya untuk meneleponnya setiap hari, dan dia tidak diizinkan untuk melihat pria tampan~

Qin Ming berada tepat di bandara dengan asistennya, dan mereka telah melihat Shu Ning keluar dari jarak yang cukup jauh. Dia melambaikan tangannya dengan sangat antusias untuk memberi isyarat padanya. Shu Ning tidak segera kembali ke sekolah setelah dia sampai di Kota L, dia menyibukkan diri selama beberapa hari untuk mengurus beberapa bisnis besar di perusahaannya. Saat melakukannya, dia kebetulan bertemu dan mengetahui tentang pasangan gay. Mereka adalah pendatang baru yang baru saja menandatangani kontrak dengan perusahaan, dan mereka berdua pandai menyanyi dan menari. Berasal dari tim beranggotakan lima orang, di tim itu ada yang tampan, keren, dan imut, masing-masing dari mereka memiliki kelebihannya sendiri. Penyanyi utama dan yang paling imut berkencan, dan bahkan tidur satu sama lain. Ketika Qin Ming menemukannya, suasana hatinya bergemuruh. Lagipula, mereka adalah kombinasi yang dipromosikan dengan kuat olehnya, dan dia bahkan menunjukkan hasil laporannya pada Shu Ning. Dia menganalisis pro dan kontra dan merasa bahwa tingkat keberhasilan mereka sangat tinggi. Selama waktu penandatanganan kontrak mereka juga diminta untuk tidak berkencan, tapi mereka akhirnya menampar wajahnya, dan pihak lain bahkan bukan seorang gadis.

Shu Ning kebetulan bertemu dengan insiden ini dan ini membuat Qin Ming sangat gugup, tapi tentu saja dia tidak akan merahasiakannya. Namun sama sekali tidak akan ada masalah jika hal ini dibiarkan untuk dia tangani. Dia berpendapat bahwa mungkin ada bajingan yang berpikir untuk mendapatkan promosi lagi, jika tidak mengapa Shu Ning kembali tepat pada waktunya? Tapi Qin Ming tidak takut, dia sudah tua, dan Shu Ning tahu betapa ramahnya dia. Tapi itu masih membuatnya merasa sedikit takut.

Shu Ning sudah duduk di kantor presiden. Kedua artis itu dengan patuh menyapa presiden setelah memasuki kantornya, mereka bahkan tidak berani terlalu banyak melihat, dan berlutut dengan cepat.

Pria berlutut emas dan jarang bersujud. Jadi mereka tahu saat ini mereka berada dalam masalah besar?

Mengapa mereka tidak memikirkan hal ini ketika mereka mulai berkencan?

Mereka bahkan belum menjadi populer dan mereka sudah membakar kota mereka sendiri, adalah hal yang normal dan bisa dibenarkan untuk menjalin hubungan, tapi mereka adalah artis. Perusahaan menghabiskan uang untuk memelihara mereka, bukan agar mereka bisa bermain sesuka hati, jadi merekalah yang harus bertanggung jawab, bukan?