[END] (BL) Terlahir Kembali Sebagai Pihak Bawah Kaya Yang Seperti Serigala

Chapter 47

Di mana ruang bagi anak-anak untuk ikut campur ketika orang dewasa membicarakan bisnis?

Shu Heng memegang ponselnya dan tidak bergerak sedikit pun. Shu Ning tidak berhasil merebut ponsel, dia hanya meraih tangan kakaknya dan menariknya ke bawah. Masih tidak berhasil. Dia tidak bisa membiarkan Shu Heng memikul bebannya. Dia tidak akan menyukaiku lagi!

Shu Cheng bijaksana, dia segera menyadari ada sesuatu yang tidak benar, dan perasaan aneh muncul di dalam dirinya saat dia mendengarkan dengan tenang.

Shu Ning tidak melanjutkan apa yang dia lakukan dan malah duduk. Ternyata aku lebih tinggi dari kakak dengan cara ini. Dia menundukkan kepala dan berbicara ke arah telepon: "Ayah! Akulah yang salah dalam masalah ini, itu tidak ada hubungannya dengan kakak. Beberapa hari sebelumnya, ketika kami pergi untuk berpartisipasi dalam pertemuan, entah bagaimana aku memprovokasi Shu Zi Hui dan dia datang untuk menggangguku di hari kedua. Aku sibuk belajar jadi aku membiarkan He Ran menemaninya, tapi aku tidak menyangka…… Aku tidak menyangka…… "

Dia hanya memberitahu setengahnya. Dia mempelajari keterampilan ini dari Qin Yu Zhuo, dan wanita itu tampak bersenang-senang, itu berhasil setiap saat. Orang pintar akan mencoba menghubungkannya. Shu Ning berpura-pura bodoh yang malah membuat orang lain terlihat sengaja. Gadis itu baru berusia dua belas tahun, tidak aneh baginya untuk penasaran dengan Shu Ning yang berusia tiga belas tahun, namun anak-anak dari keluarga besar cenderung menjadi dewasa lebih awal, dan sesuatu terjadi begitu dia datang, itu memang pemandangan yang mengerikan.

Terlepas dari apa pun alasannya, karakter Shu Zi Hui tidak baik. Dia tidak bisa bergaul dengan baik dengan anak-anak mereka. Shu Gao sangat melindungi anak-anaknya, begitu pula Shu Cheng! Dengan kilatan di mata dia berbicara, suaranya terdengar sangat lembut: "Xiao Heng, belajar di pagi hari tidak masalah, biarkan Ning Ning beristirahat dengan baik di malam hari. Tubuhnya tidak terlalu sehat jadi dia tidak bisa begadang."

Salah lagi!

Shu Ning begitu cemas hingga keringat muncul di dahinya: "Ayah! Ayah salah paham, kakak mengajakku makan buah! Hari-hari ketika Ayah tidak ada, kakak selalu menemaniku. Apalagi kakiku terkilir saat lari malam, jadi tidak nyaman bagiku untuk bergerak. Kakak juga yang merawatku!" Seorang ayah yang menggali lubang untuk putranya _ (: з ゝ ∠) _ Tolong jangan bicara lagi, wajah kakak mulai gelap.

Shu Cheng mengerutkan kening: "Kakimu terkilir?"

"Mm, aku baik-baik saja sekarang," Shu Heng memeluk Shu Ning. Si kecil bergerak kesana kemari, dia lebih baik tidak jatuh: "Ayah, kamu harus segera pulang."

“.............” Mulut Shu Cheng berkedut.

Kenapa dia tidak menjawab? Shu Ning tidak ingin ada kecanggungan antara Pak Tua dan saudaranya: "Ayah~ Kapan kamu pulang?"

Shu Cheng sangat kesal, dia hanya berpikir bahwa anak di perut Qin Yu Zhuo tidak akan merasa tenang, tapi dia lupa bahwa masih ada dua anak di rumah. Terutama Shu Ning, dia belum tumbuh di sisinya jadi dia seharusnya lebih menjaganya. Dia sibuk, tapi bagaimanapun sibuknya dia, masih lebih baik untuk menelepon anaknya. Kelalaian adalah kelalaian. Anak itu merindukan ayahnya, Shu Cheng sangat tersentuh: "Baiklah, baiklah apel kecilku. Ayah akan pulang besok siang!"

"Baik~" Si kecil menjawab dengan sepenuh hati.

Shu Heng memberi sentuhan kecil pada wajah Shu Ning yang kemerahan dan suaranya menjadi sangat lembut: "Ayah sangat sibuk, jangan terlalu mengganggunya."

"Mm."

Mendengar percakapan antara kedua anaknya, Shu Cheng merasa lega. Dia menceritakan beberapa hal lagi sebelum mengakhiri panggilan.