5. Hari ini

624 70 3
                                    

.

§

.
Typo bertebaran
.

.
Happy Reading
.

§

.

Matahari mulai menjulang tinggi diatas kepala, panasnya ingin membuat kita agar segera berteduh. Tapi panas itu tak mempengaruhi seorang pemuda yang masih asik menyelami mimpinya, entah karena dia malas atau memang kebo.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki mulai menggema menuju ruangan tempat pemuda itu terlelap, pemuda itu seakan tidak terganggu dengan kehadiran orang tersebut.

"Astaga Juan!!!" teriak orang tersebut.

"Juan kenapa tidur disini? Bangun." Orang itu menguncang tubuh Juan pelan, tapi Juan tetap kekeh untuk menutup matanya.

Orang tersebut menatap orang yang datang bersamanya dan berkata, " Juan gak mau bangung, pindahin ke kamarnya."

"Hmm." Gumam orang itu mengangkat tubuh kecil Juan ala bridal style, tapi sebelum ia pergi ia sempat menatap kearah buku tebal yang ada di atas meja sorot matanya berubah dingin.

Setelah sampai di kamar Juan orang tersebut membuka pintu dan meletakkan Juan secara perlahan di ranjang serta memakaikan selimut sampai sebatas dada.

Secara tidak sadar tangannya terangkat mengelus pucuk kepala Juan, rambut yang sedikit pajang itu terasa lembut dan mengelitik telapak tangan.

"Jadilah anak yang penurut...Juan." Ucap orang itu dengan suara rendah menatap wajah Juan yang terlihat imut dan mengemaskan secara bersamaan. Bahkan Juan tak terganggu sama sekali dengan kehadirannya, suka sekali tidur ternyata anaknya ini.

Yanuar Andra Sayuga setelah puas memandangi wajah sang anak ia pergi dari sana dengan segala pikiran diotaknya.

*

*

*

Matahari hampir lengser dari kedudukannya seorang anak berlari kearah dapur dengan membawa tas dipundak.

"Bunda, Jean pulang!!"

"Sayang jangan teriak nanti tenggorokannya sakit." Ucap Lisa melihat anak kesayangannya baru pulang dari sekolah.

"Hehe maaf Bun."

"Juan mana Bun?" Tanya Jean saat tak melihat batang hidung kembarannya itu.

"Panggilnya Kakak bukan langsung nama gitu."

"Iya iya, sekarang Kakak Juan di mana Bun?" Tanyanya lagi dengan sedikit kesal padahal dia dan Juankan hanya selang  lima menit saja.

"Jangan imut-imut Bunda jadi gak tahan mau gigit pipi kamu itu."

"Juan ada di kamarnya dia sedang tidur." Lanjut Lisa.

"Iya udah Jean mau ke Kak Juan dulu." Ucap Jean dengan semangat ingin melihat wajah imut Juan padahal dia juga imut.

" Mandi dulu baru ke Juan." Perintah Lisa saat melihat anaknya berlalu pergi.

Kita Itu BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang