5

1.5K 122 18
                                    


"Heyoooooo whasaap gengsssss"

"Jiwoo kak Ji jangan ditemenin ga baik,oke?"

Minggu pagi yang cerah ini Jaehyuk mengajak Jiwoo pergi jalan-jalan seperti biasa. Awalnya Jaehyuk ingin mengajak kekasihnya namun kekasihnya itu bilang ia sibuk jadi tidak ikut.

Jaehyuk tak hanya dengan Jiwoo saja tapi juga ada Jihoon dan Junkyu teman seperjuangannya.

Mereka sedang berada di zona bermain anak yang berada di kawasan mall. Melihat bagaimana Jiwoo dengan senangnya melompat diatas trampolin membuat ketiganya juga merasa senang dan bahagia.

Seorang anak yang dibesarkan oleh sang ayah tanpa kasih sayang dari sang ibu.

Jihoon dan Junkyu tak mengira bahwa Jaehyuk berhasil mendidik dan membesarkan Jiwoo menjadi anak yang baik,periang,ramah,softboy dan disiplin pada hal tertentu.

"Jiwooooo kak Jun kejar nih yaa!" Junkyu berseru sambil berlari mendekat kearah Jiwoo sedangkan anak itu juga ikut berlari menghindar.

"Njir depinisi masa kecil kurang bahagia" ucap Jihoon sambil menggelengkan kepalanya pelan melihat Sahabatnya yang terlihat senang.

"Biarin ajalah daripada tuh anak tidur Mulu kek remaja jompo"

"WOY! JUNKYU GEBETAN LO ADA DISINI NGAB!"

Plak..

"Goblok! Jangan teriak!"

Junkyu yang mendengar teriakan Jaehyuk seketika menoleh kearah pandang Jaehyuk ia melihat salah satu karyawan yang ia suka berada disini juga.

"Eh bentar ya!" Junkyu langsung berlari meninggalkan kedua sahabatnya dan Jiwoo untuk mengejar crushnya itu.

"HEH! Ga setia kawan banget njr"

"Papa!!! Ada kak Asa!" Tiba tiba Jiwoo beseru sambil berlari mendekati Jaehyuk.

Jiwoo mengengam tangan sang papa lalu menariknya kesuatu arah

.

.

.

.

.

"Anjr si Junkyu kebangetan kita dilupain masa" Jihoon berkata dengan wajah datar.

Jihoon dan Jaehyuk sedang duduk dilantai masih berada di taman bermain anak. Sedangkan Jiwoo ia bermain dengan Asahi.

Junkyu lebih memilih mengajak crush nya untuk pergi meninggalkan teman-temannya dan Asahi? Ia juga ditinggalkan disini oleh sahabatnya karena sahabatnya telah diculik oleh koala gembrot dan berpesan agar dia menunggu disini.

"Liat noh Jiwoo lebih bahagia sama tuh anak daripada sama Seo Yeon" Jihoon merebahkan tubuhnya dilantai.

"Ngapain nyebut Seo Yeon" Jaehyuk ikut merebahkan tubuhnya disamping  jihoon wajahnya ketara tidak suka saat Jihoon mengucapkan kalimat tadi.

"Napa lo gasuka?!"

"Elo duluan anj!"

"Stopppp! papa sama Ka Jiji nda bole belantem!" Jiwoo berlari menghampiri Jaehyuk dan Jihoon lalu menepuk pelan rambut keduanya.

Sedangkan Jaehyuk dan Jihoon hanya saling menatap tanpa berkedip.

"Kakak sama papamu ga berantem kok tenang aja Jiwoo lanjut main gih" ucap Jihoon dan jiwoo hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti setelah itu menjauh ketempat Asahi untuk bermain kembali.

.

.

.

"Permisi ini pesanannya"

"Masnya ganteng banget deh"

Haruto hanya tersenyum menanggapi pernyataan sang pelanggan. Ia sudah lulus dari sekolah Karna itu Haruto mulai bekerja untuk membantu sang kakak.

"Haruto udah malam pulang duluan aja gih"

Haruto mengangguk,pekerjaannya telah usai ia akan kembali pulang Karna hari sudah malam.

.

.

Haruto menepikan motornya disebuah taman ia lalu duduk disebuah bangku taman. Hanya diam dan memandangi taman yang sepi Karna memang sudah lewat dari jam 8.

Setelah beberapa lama ia kemudian kembali berjalan diarea taman seorang diri. 3 tahun lalu ia berada disini bersama kakak dan juga mendiang bundanya, Haruto tersenyum saat mengigat kenangan itu tanpa sadar air matanya terjatuh.

"Bunda Ruru kangen"

Ia berjongkok diatas rumput lalu menangis sendirian ditaman itu.

Puk..

"Dek kamu gapapa?"

Seorang pria tampan menepuk pelan kepala haruto.

Haruto mendongakkan kepalanya menatap pria itu.

Pria itu ikut berjongkok dihadapanya lalu mengusap air mata dipipinya.

Dalam hati Haruto berkata bahwa pria itu sangat tampan mata yang menatapnya tajam namun lembut. Ia berfikir apakah dia pangeran para wolf? karena matanya mirip dengan serigala.

"Dek?"

  Haruto tersentak.

"Kamu gapapa?"

"Eng-enggak permisi" wajahnya memerah lalu ia segera berdiri dan berlari meninggalkan pria itu.

"Lucu" pria itu terkekeh lalu pergi meninggalkan tempat itu.







🌥️🌄⛅

"Papa mw kelja?" Jiwoo menghampiri sang ayah yang sedang memasak sarapan.

"Iya papa mau kerja Jiwoo mau ikut?"

Jiwoo nampak berfikir mendengar pertanyaan dari sang ayah "Jiwoo mw ikut tapi nanti ga ketemu kak Asa".

"Ya kan kak Asa-mu itu kerja Jiwoo. Kalo mau ikut papa ga ketemu kak Asa"

Jiwoo mengekor dibelakang Jaehyuk yang sibuk memindahkan makanan keatas piring lalu menaruhnya dimeja makan.

"Ayo sini duduk terus sarapan"

"Jiwoo mw ikut papa aja dh"

"Oke"

.

.

.

Jiwoo berjalan menggandeng tangan ayahnya saat memasuki gedung besar yakni kantor sang ayah,Ia menoleh ke kanan melihat seorang anak seumurannya sedang digendong oleh ibunya.

Jaehyuk menghentikan langkahnya saat merasa Jiwoo tidak berjalan mengikutinya, ia menoleh mendapati Jiwoo yang memandang sesuatu lalu ia membawa tatapannya kearah pandang sang anak.

Setelah melihatnya Jaehyuk berjongkok dihadapan Jiwoo ia lalu mengusap surai sang anak "Jiwoo mau digendong juga?".

Jiwoo menoleh "No! Jiwoo sudah besal tidak pellu digendong" ucapnya lalu kembali berjalan meninggalkan sang ayah dibelakangnya.

"Papa c'mon!"

"Maafin papa ya Jiwoo"











TBC

[Daycare] ^JaeSahi^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang