Suasana bahagia menghiasi seluruh ruang rawat Asahi. Nyonya Yoon yang menyuapinya buah dengan penuh kasih sayang dan senyum tanpa henti. Jaehyuk dan Jiwoo yang sedari tadi terus memperhatikan foto hasil USG dan tuan Park yang menghubungi sektretarisnya agar memberikan bonus pada seluruh karyawan perusahaan.
Haruto yang sudah sibuk menerka jenis kelamin sang keponakan dan baju apa yang cocok dengannya, Rara yang terus menempel pada Jaehyuk lalu Jeongwoo menghubungi Jihoon juga Junkyu untuk memberikan kabar bahagia dari keluarga Yoon.
"Jaehyuk dih! Mau nangis?" Nyonya Yoon terkejut saat melihat mata sang anak berkaca tapi bibirnya membentuk senyum indah penuh rasa bahagia.
Jaehyuk menggeleng tatapannya kembali pada secetak foto hasil USG. Sedangkan Jiwoo juga sama menatap foto tersebut sambil tersenyum lebar.
"Mama, Jiwoo sayang mama! Terimakasih sudah beri Jiwoo adik" Jiwoo berlari memeluk Asahi yang masih terbaring diatas ranjang.
"Sama-sama mama juga sayang Jiwoo"
"Huaaaa!"
"Jeongwoo kamu apain anak aku hah?! Minta dibuhuh kamu ya!"
Mereka semua menoleh kearah Haruto, lelaki itu menggendong Rara sambil menatap tajam kearah Jeongwoo.
"Bercanda yang, bercanda"
"Bercanda matamu! Cup cup cup anak mama"
"Kamu apain sih Jeongwoo" nyonya Yoon berkacak pinggang sebagai ibu yang sudah berpengalaman ia menatap kesal kearah Jeongwoo yang tersenyum kikuk.
"Gak diapa²in tante, beneran! Mungkin Rara laper belum dikasih susu"
"Alesan kamu!" Sarkas Haruto menatap suaminya dengan tatapan tajam.
"Kamu tuh udah punya anak seharusnya perilakunya dijaga Jeongwoo" tuan Yoon menggelengkan kepalanya menatap sang keponakan.
"Auranya aja masih kayak bokem" celetuk Jaehyuk.
"Bokem itu apa?"
Jaehyuk menatap anaknya yang juga tengah menatap dirinya.
"Sttt Jiwoo gaboleh tau, sekarang pulang dulu yuk Jiwoo harus mandi"
"Gamau Jiwoo mau sama mama"
"Besok mama pulang sekarang Jiwoo pulang duluan ya?"
"Jiwoo dirumah sendiri?"
"Enggak Jiwoo pulangnya kerumah grandma oke!"
"Oke!"
Hari-hari bahagia terus berlanjut setelah kabar kehamilan Asahi berjuta cerita bahagia dari Jiwoo yang menanti adiknya sudah ia ceritakan kepada semua orang rumah.
Semuanya berjalan lancar setelah kandungan Asahi menginjak usia 5 bulan Jiwoo mulai manja. Asahi berfikir mungkin Jiwoo merasa tidak suka bahwa posisinya akan sepenuhnya diambil oleh sang adik bahkan ia terang-terangan menunjukkan sikap bahwa ia mulai tidak suka akan kehadiran adiknya.
Itu semua karena pengaruh dari teman sekelasnya yang mengatakan bahwa adik akan mengambil seluruh kasih sayang orang tua dan membuatnya merasa jengkel.
Jaehyuk dan Asahi hanya memakluminya karena Jiwoo masihlah anak kecil yang butuh bimbingan dengan kasih sayang. Hingga suatu hari entah apa yang dikatakan oleh teman sekelasnya Jiwoo mendiamkan Asahi beberapa hari dan itu cukup membuat ibu muda itu merasa tak nyaman.
"Jiwoo mama bikin cookies mau gak?"
Asahi diam masih berdiri tanpa bergerak sedikitpun saat melihat ekspresi Jiwoo yang hanya diam tanpa menoleh padanya.
"Jiwoo! mama manggil kamu gak denger?"
Sepiring cookies dari tangan Asahi direbut oleh Jaehyuk dan meletakkannya diatas meja lalu kembali membantu Asahi duduk dengan nyaman disofa.
Tatapan sedih Asahi berikan saat melihatnya Jiwoo berjalan menuju kamarnya tanpa menoleh padanya bahkan sedikitpun.
"Kenapa?" Jaehyuk bertanya dengan lembut bertumpu pada lantai berlutut didepan Asahi sambil mengusap perut buncitnya.
"Jiwoo kenapa?" Bukannya menjawab Asahi malah bergumam lirih sambil menatap sayu kearah Jaehyuk.
"Jiwoo gapapa nanti aku ngomong sama dia ya? Kamu istirahat udah malem gabaik"
"Mau makan cookies"
Jaehyuk terkekeh geli mengingat porsi makan Asahi yang bertambah ia jadi senang karena pipi cantiknya semakin berisi hingga menggoda setiap saat untuk disentuh "Makannya dikamar ya? Aku anter" .
Melihat anggukan itu ia segera beralih menuntun Asahi menuju kamarnya untuk berisitirahat lalu menghampiri Jiwoo dikamarnya. Anak itu duduk dimeja belajar sambil memainkan video game.
Mereka berdua saling bertatapan setelah itu tertawa kecil.
"Papa liat kue ulang tahun buat mama ini aja" Jiwoo mengambil iPad lalu mengarahkannya kearah Jaehyuk.
"Queen bakery?" Jaehyuk melihat-lihat produk kue yang dijual dilaman web tersebut.
"Iya grandma tau kok tempatnya dimana"
"Kalo gitu urusan kue sama makanan biar grandma aja" Jaehyuk menarik kursi agar lebih dekat kesamping Jiwoo.
"Dekorasinya bro?"
Jiwoo menghadap Jaehyuk sepenuhnya memasang tampang seperti orang dewasa yang berfikir keras membuat Jaehyuk terkekeh geli.
"Blue? Kita bikin diamond bro"
Jaehyuk tertawa kemudian tangan kecil Jiwoo menepuk mulutnya membuatnya berhenti seketika.
"Siapa yang ngajarin bro gitu?"
"Loh kan tadi papa duluan yang manggil bro?"
Jaehyuk berdiri ia menghempaskan tubuhnya diranjang sang anak diikuti Jiwoo yang berbaring disampingnya ayahnya.
"Liat dekor yang paling bagus dulu" mereka berdua berbaring sambil menatap iPad yang menampilkan dekorasi mewah elegan dan lain sebagainya.
"Rahmat, rahmat apa yang sholeh?"
Jiwoo mengerucutkan alisnya lalu menatap sang ayah.
"Rahmatullah?"
"Rahmat Sholeh Setiawan"
"Papa mending keluar sekarang biar Jiwoo yang nyari dekornya!"
TBC
Maaf lama
KAMU SEDANG MEMBACA
[Daycare] ^JaeSahi^
Acak"Pa kapan Jiwo ketemu mama?" . . . . "Kamu juga harus cari mama buat Jiwoo sayang" "Iya ma Jae ngerti" Start : 15 April 2023