3

1.5K 143 11
                                    

"Jiwoo tadi main apa aja?" Jaehyuk sedang menatap kearah jiwoo yang masih asyik dengan mainannya.

"Mobilll"

"Sama siapa hm?"

"Kak Asa. Papapa kak Asa ucuu!" Jiwoo beranjak dari duduknya lalu menghampiri ayahnya yang sedang duduk tak jauh darinya.

"Haha coba ceritain lucunya dimana sini" Jaehyuk meraih tubuh anaknya kedalam pangkuannya.

Lalu jiwoo mulai menceritakan semua yang dialaminya hari ini.

"Jiwooooo liat nih granma buat apa?" Mama Yoon berjalan menghampiri Jaehyuk dan jiwoo dengan membawa sepiring cookies coklat bertabur choco chips.

Melihat sang nenek yang membawa biskuit kesukaanya jiwoo segara bangkit dari duduknya sambil berlari menghampiri sang nenek.

"Eyyy jiwoo pelan pelan nanti jatuh" peringat Jaehyuk sambil terkekeh kecil tiba tiba ada yang menepuk pundaknya ia lalu menolehkan kepalanya ke belakang.

"Bar kuy" ajak ayahnya

Iya ayahnya ga salah kok 'kuy' emang depinisi menolak umur mweheheheh..

"Ah papa mah ngagetin aja. Ga dulu deh" jawab Jaehyuk sambil menyusul kearah Jiwoo yang masih asyik memakan cookies buatan neneknya.

"Kamu masih berhubungan sama Seo Yeon?"

"Kenapa mama nanya gitu?"

"Jae mama udah berkali-kali bilang kalo Seo Yeon ga baik buat kamu. Dia gasuka sama Jiwoo,mama gamau ya kamu ninggalin jiwoo gara² perempuan itu" mama Yoon menatap Jaehyuk dengan tatapan kesal.

"Gak ma aku gaakan ninggalin Jiwoo"

"Emang. Harusnya gitu kamu yang berbuat ya kamu yang bertanggungjawab" ucap papa Yoon.

.

.

.

.

.

.

.

.

Brak!...

"HARUTO!!" Asahi berlari dari arah pintu mendekati adiknya yang terjatuh akibat mendapat pukulan dari ayahnya.

"DASAR ANAK GA BECUS CARI UANG AJA GABISA!!"

"HARUSNYA AYAH YANG CARI UANG BUAT KITA!!!!" Haruto juga ikut berteriak dengan nada tinggi.

"Haruu udah hiks" Asahi memeluk tubuh adiknya sambil terisak.

"Ayah berubah semenjak bunda gaada   kenapa?! Padahal ayah janji sama bunda buat bikin kita bahagia nyatanya itu semua cuma kebohongan!"

"Ayo kak kita pergi" Haruto beranjak sambil menarik tangan kakaknya lalu pergi mengambil koper dan barang berharga miliknya juga milik kakaknya.

"MAU KEMANA KALIAN!" tuan Hamada berteriak saat melihat kedua putranya beranjak meninggalkan rumah.

"Pergi" satu kata yang Haruto ucap lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Rumah yang penuh dengan kenangan dirinya kakaknya beserta ibundanya yang telah berpulang.

Haruto melajukan motornya dan berhenti disebuah kawasan apartment.

"Kenapa kita kesini?" Tanya Asahi saat Haruto memarkirkan motornya.

"Kita bakal tinggal disini kak"

"Uangnya? kamu beli darimana?" Tanya Asahi heran

"Bukan aku. Bunda yang beli buat kita ---
Besok aku ceritain,sekarang kakak istirahat"

Haruto menarik tangan kakaknya untuk masuk kedalam salah satu unit apartemen disana.




TBC

[Daycare] ^JaeSahi^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang