🦁"Wah lucu ya?"
Jaehyuk menoleh kearah sang gadis yang berada di sebelahnya. Lalu mengangguk.
Ia sedang berada di ruangan khusus bayi. Melihat seorang bayi yang berada di inkubator Karna terlahir secara prematur.
"Kamu udah kasih nama?" Gadis itu tersenyum begitu cerah sambil menatap kearah Jaehyuk dengan senyum yang sangat manis.
Jaehyuk mengangguk lagi namun tak menjawab.
"Siapa?" Gadis itu semakin tersenyum lebar matanya berbinar menatap bayi mungil yang masih berada di inkubator tersebut.
"Yoon Jiwoo"
"Yoon?" Gadis itu mengernyitkan dahi bingung ia menatap Jaehyuk seperti meminta penjelasan.
"Dia kan anak aku" ucap Jaehyuk dengan kekehan kecil sambil mengelus surai hitam gadis itu.
Senyum tak pernah luntur dari bibir gadis itu.
Gadis itu memasukkan tangannya kedalam inkubator dan mengelus pipi si bayi
"Selamat datang di dunia Yoon Jiwoo"
.
.
.
.
4 bulan kemudian...
Jaehyuk sedang berada dibandara bersama dengan Jiwoo dan gadis 'itu'.
"Maaf ya" gadis itu menatap Jaehyuk dengan mata berkaca-kaa.
"Gausah minta maaf kamu ga salah kok" sebelah tangan Jaehyuk terangkat untuk mengelus pipi sigadis dan menghapus jejak air mata disana.
"Gapai cita-cita kamu. Wujudin apa yang udah kamu impikan aku bakal nunggu disini,nunggu nama kamu yang bakal terkenal. Jadi bintang paling bersinar ya?" Lanjut Jaehyuk bibirnya membentuk senyum palsu yang terlihat begitu indah.
"Jiwoo jadi anak yang baik ya?. Bahagia terus sama papa" ucap gadis itu lelehan air mata terus jatuh dari mata cantiknya.
Gadis itu mulai berbalik setelah mengecup pipi Jiwoo dan mengusapnya pelan mengucapkan selamat tinggal dan berjalan menjauh namun sebelum itu--
"Sampai jumpa. Jaehyuk Jiwoo" gadis itu menoleh mengucapkan kata itu dengan senyum manis yang sama persis seperti saat Jaehyuk pertama kali bertemu gadis itu.
Gadis itu berbalik kembali dan berjalan menjauh kearah pesawat yang akan segera lepas landas. Gadis itu akan pergi menggapai impiannya keluar negri bersama kedua orang tuanya dan mungkin takkan pernah kembali.
"Daripada sampai jumpa lebih baik kamu bilang selamat tinggal"
Jaehyuk mulai berjalan menjauhi bandara saat pesawat gadis itu sudah lepas landas sambil mendorong kereta bayi Jiwoo,sesekali ia mengusap air matanya yang terjatuh.
"Eung h-hwaa hiks" Jaehyuk menatap kearah sang anak saat tiba-tiba bayi itu menangis.
________
🤖
"HARUTOOOO!!!!"
Haruto berlari menuruni tangga dengan tawa mengelegar memenuhi seluruh ruang tamu.
Ia berlari menuju kearah dapur untuk menghampiri sang bunda diikuti sang kakak yang terlihat marah sambil mengejar Haruto.
"Bunda lukisanku dirusak Haru hiks" Asahi memeluk sang bunda sambil menangis.
Ia sudah berusaha membuat lukisan yang sempurna dan bagus untuk tugas sekolahnya namun,Haruto malah merusaknya dengan menumpahkan air diatas lukisannya dengan sengaja.
"Haruto" tegur sang bunda dengan pelan saat matanya melihat haruto masih tertawa disebrang sana.
Haruto yang merasa namanya dipanggil langsung menunjukkan cengirannya kearah sang bunda.
"Kamu kenapa jahilin kakak?" Tanya sang bunda dengan lembut tangannya mengelus surai Asahi yang masih sesenggukan didadanya sambil memeluknya.
"Hehehe"
Bukanya menjawab haruto hanya menunjukkan senyum bodohnya kearah sang bunda, membut sang bunda ikut tersenyum maklum. Ia tahu anak bungsunya ini sangat jahil terutama pada sang kakak.
"Ruru kan anak yang pinter jadi ayo minta maaf ke kak Asa" bunda berkata dengan lembut sambil menatap Haruto dengan senyum manisnya.
Haruto mulai berjalan mendekati sang kakak dan bunda lalu meminta maaf pada sang kakak.
"Gak mau!" Ucap Asahi sambil memalingkan wajahnya.
Haruto menatap sang bunda yang berada di sebelahnya.
"Asa ayo dong maafin adek nanti bunda bantu buat lukisannya lagi ya?" Sang bunda kembali mengelus rambut Asahi.
Lalu Asahi mengangguk memaafkan sang adik.
Tak lama kemudian sang ayah datang sembari membawa beberapa paper bag yang berisi hadiah untuk Haruto dan Asahi mereka sangat bahagia saat itu.
Namun, bulan berikutnya keadaan sang bunda memburuk bahkan Haruto dan Asahi tak tau sang bunda memiliki penyakit tertentu.
Bulan kedua sang bunda sudah 5 kali dibawa ke rumah sakit karena kondisi yang memburuk.
Bulan ketiga Asahi dan Haruto mengetahui bahwa sang bunda memiliki penyakit kanker.
Bulan keempat sang bunda harus menjalani rawat inap dirumah sakit.
Bulan kelima sang bunda dijadwalkan untuk melakukan operasi namun operasi harus ditunda karena keadaan sang bunda yang tak memungkinkan.
Bulan keenam adalah bulan terakhir sang bunda melihat dunia.
"Asa jadi anak yang baik ya sayang"
"Ruru jangan jahilin kakak lagi. Ruru harus jadi pelindungnya kakak"
"Mas tolong jaga mereka,bahagiain mereka"
Itu adalah pesan terakhir yang disampaikan sang bunda.
Sesosok ibu yang mereka sayangi sudah berpulang.
Berbulan bulan kemudian senyum dari wajah Asahi dan Haruto perlahan memudar digantikan oleh tangis yang dialami.
Setelah sang ibunda berpulang perusahaan yang dijalankan ayah mereka mengalami kebangkrutan.
Ayah mereka ditipu oleh seorang wanita yang diyakini adalah kekasih sang ayah.
Tingkah laku baik dan penyayang sang ayah perlahan hilang digantikan dengan sikap pemarah dan egois.
Asahi harus berhenti sekolah diusia 17 tahun dan bekerja paruh waktu untuk menghidupi adik dan juga ayahnya.
Sang ayah berubah drastis ia menjadi lelaki yang kecanduan alkohol dan sering main tangan saat keingananya tak dikabulkan.
TBC
Vomentt Jan lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
[Daycare] ^JaeSahi^
De Todo"Pa kapan Jiwo ketemu mama?" . . . . "Kamu juga harus cari mama buat Jiwoo sayang" "Iya ma Jae ngerti" Start : 15 April 2023