BAB 34

905 81 0
                                    

Empat bulan sudah berlalu...

Semenjak kejadian itu,Zee tidak pernah menunjukkan batang hidungnya lagi. selama opanya di rawat di rumah sakit, gadis itu tidak pernah datang untuk menjenguk.perusahaan milik opanya juga sudah di kembalikannya akibat ancaman dari Ali waktu itu tanpa meminta maaf sedikit pun.

Semakin lama,Ia malah semakin sibuk dengan urusan kantornya. menurutnya untuk apa mengemis maaf dari orang yang sangat ia benci.

Siang ini ia sudah berada di kafe tempat ia janjian dengan clientnya dengan di temani oleh Alan.mereka datang lebih awal dari jam yang sudah di janjikan.gadis berlesung pipi itu terlihat sangat serius dangan Ipad dan kaca mata bacanya.ia sibuk memahami semua materi materi meeting nya nanti.

"Selamat siang nona.maaf saya dan sekretaris saya telat.macet banget" ucap pria paruh baya yang masih berdiri di hadapan Zee.

Suara pria itu menghancurkan konsentrasi Zee dan langsung melihat ke sumber suara.

Zee hanya menampakkan muka datarnya saja dan berdiri, juga di ikuti oleh Alan.

Mereka bersalaman,"Tidak papa,saya juga belum lama menunggu.ya sudah kita mulai langsung aja ya.saya masih ada urusan penting habis ini" ucap Zee dan di angguki oleh pria itu dengan senyuman.

2 jam setengah mereka habiskan hanya untuk membahas pekerjaan itu.

"Akhirnya selesai juga.terimakasih atas waktunya nona.semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar dan baik" ucap pria itu mengulurkan tangannya.

Zee menganggukkan kepalanya saja dan membalas uluran tangan itu" semoga. ya sudah kalau begitu saya duluan ya pak. masih ada urusan yang lain" ucap nya.

"Baik nona,hati hati di jalan" ucap Pria itu dengan senyumannya yang sangat manis.

Zee hanya diam saja,ia berjalan meninggalkan kafe itu di ikuti oleh Alan yang berjalan di belakangnya.

Mereka langsung menuju ke kantor yang bernama ASAcompanygroup.nama itu adalah singkatan dari namanya yang ia buat untuk nama perusahaannya.

Saat sudah sampai di kantor,Zee langsung menuju ke ruangannya.di dalam ruangan itu sudah ada Adel yang menunggu sedari tadi.sahabatnya yang bawel dan manja itu ingin sekali bertemu dengan nya.mereka sudah jarang bertemu,mengingat sekarang mereka sudah lulus SMA.Adel sedang sibuk sibuknya dengan urusan kampusnya,sedangkan Zee masih sibuk mengurus kantor dan belum ada niat sedikitpun untuk masuk ke perguruan tinggi.begitu juga dengan Ashel,gadis itu sudah masuk ke perguruan tinggi impian nya.yaitu di UI,dan ia juga lulus di fakultas kedokteran.semenjak kejadian di apartemen itu,Ashel menjauh dari Zee. sedangkan Gre,kakak pertama nya juga sama.semua orang menjauhi nya. termasuk opa,oma dan papanya.tetapi ia tidak pernah perduli.ia sangat merasa tidak membutuh mereka.

"Aaaa gue kangen banget sama lo" ucap Adel langsung memeluk Zee dengan sangat erat.

Zee membalas pelukan itu juga tak kalah erat nya.ia sangat rindu dengan sahabat manja dan bawel nya ini.walaupun jarak apartemen dan rumah sahabat nya ini sangat dekat tetapi mereka sama sama sibuk dan tidak sempat untuk saling berkunjung.

"Gimana kuliah lo? Lancar?" Tanya Zee mengajak Adel duduk di sofa ruangannya itu.

"Lancar,sekarang gue udah sibuk banget di,maklum masih maba" ucap Adel menaikan alisnya dengan senyuman tengil itu.

"Wedeh jadi koki juga nih sahabat gue. semangat semangat dah kuliah nya. jangan suka bolos" ucap Zee menasehati Adel.

"Iye,lo juga semangat kerjanya.jangan terlalu asik ngurusin kantor.ntar gak tertarik lagi dengan pendidikan" ucap Adel dan di angguki oleh Zee.

SADNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang