BAB 41

871 57 1
                                    

Pagi hari nya setelah selesai sarapan,Ali langsung pamit untuk kekantor.sedangkan Ashel langsung menuju kamar nya lagi untuk mempersiapkan diri sebelum kuliah. gadis itu ingin mempelajari ulang pelajaran pelajaran sebelumnya.karena nanti takutnya ia ada pre test dan post test yang biasa di lakukan secara mendadak oleh dosennya.

Gre tengah bersiap di kamarnya.ia ingin mengunjungi apartemen adik terakhirnya itu.karena di takutkan kalau ia datang agak siangan,adik terakhirnya itu akan berangkat kekantor.ya,Ashel dan kak Gre belum tau soal kantor Zee yang di ambil lagi oleh papa dan opa nya.

Saat ia keluar kamar,ia melihat pintu kamar Ashel masih tertutup rapat.tidak ingin mengganggu ketenangan Ashel,Gre langsung berlalu dari rumahnya menuju apartemen Azizi.

Saat ia baru saja membuka pintu apartemen itu,suasana sangat sepi.tidak ada suara sedikitpun yang terdengar.

Gre terus berjalan masuk,saat di ruang tv ia mendapatkan Zee masih tidur terlentang di sofa.jaket kulit,dan sepatu sneakers masih melekan di tubuhnya.

Sepertinya Zee sangat mabuk tadi malam, pikir Gre.

"Zee,Azizi"Gre menepuk pelan pipi Zee untuk membangunkan adiknya.

Zee mengerjapkan matanya berlahan dan mengucek matanya.

"Apaan sih? Pagi pagi udah gangguin gue"ucap nya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bangun,lo tadi malem mabok ya? Bau alkohol banget badan lo.sana mandi dulu" ucap Gre.

Zee menghiraukan ucapan kakak nya,ia merubah posisi tidurnya menjadi memunggungi Gre dan melanjutkan untuk tidur.

"Yah ni bocah malah tidur lagi"

"Bagun Zee.lo gak kekantor apa?" Tanya Gre.

"Gue udah gak punya kantor lagi" ucap Zee tanpa merubah posisi.

Gre menaikkan sebelah alisnya "maksud lo?"

Akhirnya Zee merubah posisinya menghadap Gre yang duduk di sofa sebelahnya. "Bokap dan opa udah minta perusahaan itu lagi setelah sukses di tangan gue" .

"Ngapa gak lo nolak aja".

"Mereka bakal nyuruh lo atau Ashel buat ngurusin perusahaan lainnya.emang lo pada mau berbisnis?".

"Dih,ogah banget gue".

"Mangkanya gue lepas aja tu kantor".

"Terus sekarang kerjaan lo apaan?".

"Jadi pengangguran yang suka mabok dan ngerokok.kadang gue ikut balapan juga demi duit".

Ucapan Zee membuat dada Gre menjadi sesak.ia merasa sangat kasihan dengan adik paling kecil nya ini.adiknya rela mempertaruhkan semua yang ia punya demi dirinya dan Ashel.

Ruangan itu terjadi keheningan.Gre masih sibuk dengan pikirannya. sedangkan Zee sudah posisi duduk untuk membuka jaket kulit,sepatu dan baju kaosnya yang hanya menyisakan tanktop hitam.

Zee menyandarkan punggungnya pada sofa,mendongakkan kepala dan menutup matanya lagi.

Gre yang sedari tadi duduk di sebelah Zee hanya memperhatikan adik nya itu.

"Zee" panggilnya.

"Hm" ucap Zee tanpa niat untuk membuka mata.

"Gue boleh nanya gak? Tapi janji dulu lo jangan marah"

"Hm" Zee mulai membuka matanya dan menatap mata Gre.

"Tadi malem Ashel pulang kerumah dengan keadaan nangis kejer banget setelah ketemu sama lo di sirkuit.kalian berantem di sana. katanya,kemarin dia ada ketemu sama cewek di kampusnya dia. baru di kenal,namanya Dania.terus Dania bilang kalau dia temen deket lo. katanya lo sering ngejelek jelekin Ashel,lo kata kalau Ashel cewek murahan, cewek jalang,gak punya malu yang begituan dah pokoknya. Ashel jadi emosi banget sama lo setelah ntu cewek bilang gitu.apa bener lo bilang gitu ke cewek yang namanya Dania?" Tanya Gre dengan sangat hati hati.

SADNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang