"Lo harus jadi pacar gue."
Adel terdiam.ia tidak menyangka kalau sahabat nya ini mengajaknya untuk pacaran.
"Gimana? Mau?"
Adel menganggukkan kepala sambil tersenyum hangat."mau,mau banget."
"Tapi lo nerima gue bukan karena terpaksa kan?"
"Lo tau kan perasaan gue ke lo itu dari dulu?,lo inget 3 tahun yang lalu gue menyatakan perasaan gue sama lo kaya mana?,dan rasa cinta itu masih sama. bahkan cinta itu tumbuh semakin besar. rasa sayang gue ke lo semakin gak bisa di bendung."
Zee tersenyum hangat,ia mendekatkan wajahnya.ia mengecup bibir Adel dan melumatnya.bahkan ia juga menekan kepala Adel agar ciumannya semakin dalam.suara decapan dari bibir mereka terdengar di kamar itu.
Saat oksigen semakin menipis,Zee melepaskannya."lo gak takut punya pacar pembunuh kaya gue?"
"Gue lebih takut kehilangan lo dari pada denger kata pembunuh itu."
Zee terkekeh."jadi sekarang kita udah resmi pacaran?"
"Iya"
"Manggilnya masih lo gue?"
"Jadi lo mau manggil nya apa?"
"Hmm apa ya?"
"Sayang?"
"Boleh"
"Oke kalau gitu sayang nya Adel. I love you so much baby" Adel mengecup bibir Zee singkat dan terkekeh.ia merasa sangat senang karena penantiannya selama ini akhirnya membuahkan hasil.
"Kita kebawah gimana?,kamu harus ketemu sama Daddy aku."
"Ayo.aku jadi penasaran sama Daddy kamu."
Kedua gadis itu keluar dari kamar Adel, mereka saling bergandengan tangan. senyum indah dari mereka tidak pernah pudar.
"Daddy,ini Adel.sahabat aku dari kecil."
"Wahh,hai Adel.kenalkan saya William."
"Hai om"
"Jangan panggil om dong."
"Jadi panggil apa dong?"
"Panggil Daddy aja.ya saya tau kalau saya masih om om,tapi gak apalah, biar saya punya dua anak sekarang."
Semua yang ada di sana tertawa.
"Hm,oh iya tante mama,om papa, Daddy, aku sama Adel sekarang udah resmi pacaran.boleh kan?"
"Serius?" Tanya Mama Adel.
"Iya tante mama."
"Kalau mama sih setuju,pakai banget malahan."
"Papa juga."
"Daddy juga setuju.asal kalian sama sama bahagia,kenapa enggak?"
"Aaa makasih semua." Ucap Adel dengan sangat bahagia.
Kini Adel dan Zee sudah berada di rumah Ali.Zee berniat untuk memberi tau kedua kakak nya itu kalau Ali sudah tidak ada lagi.
Di rumah mewah dan besar itu sepi,hanya ada bi Tuti yang sedang membersihkan rumah.
"Kakak sama Acel mana bi?" Tanya Zee.
"Ada di kamar masing masing dih tadi bibi liat non.soalnya non Acel dan non Gre gak ada turun selain sarapan pagi."
"Oh gitu,ya udah."
Adel dan Zee berjalan kelantai atas.ia menuju ke kamar Ashel.
Tanpa mengetuk pintu,ia langsung membuka pintu itu dan melihat Ashel tengah menonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADNESS
Randommenceritakan seorang anak perempuan yang tidak di anggap oleh orang tuanya.ia selalu menerima ucapan ucapan yang menyakitkan dari orang tuanya itu.bahkan ia di anggap pembunuh...