Saat sudah selesai makan malam bersama,ia langsung berpamitan dengan papanya dengan alasan ingin bertemu teman.Ali langsung mengizinkan Ashel untuk pergi.
Dengan rasa marah dan kecewa,Ashel langsung mendatangi apartemen Zee.
Saat sudah sampai di unit,ia langsung masuk.namun nihil,ia tidak mendapatkan siapa siapa di dalam sana.ia juga sudah mencari di berbagai ruangan.namun adik nya itu tidak ada.
Ashel berusaha berfikir,dimana biasanya Zee nongkrong.tiba tiba di otaknya teringat bar.ya,bar tempat biasa gadis dingin itu menghabiskan malamnya.
Ashel langsung menjalankan mobil nya lagi ke bar.
Di sana ia sudah dapat mendengar alunan musik DJ yang menggema keluar.
Ashel masuk kedalam dan langsung menuju ke meja bartender.
"PERMISI" ucap nya mengeraskan suara karena musik itu sangat kuat.
Bartender yang sedang asik meracik minuman alkohol,langsung melihat ke sumber suara.
"ADA APA?" Tanya bartender itu.
"LO ADA LIAT AZIZI DATENG KE SINI GAK HARI INI?"
"TADI DIA SEMPET KESINI BUAT BELI RED WINE.TAPI DIA PERGI LAGI.KATANYA DIA LAGI NGUMPUL SAMA TEMEN TEMEN BALAP NYA DI SIRKUIT"
"LO TAU SIRKUIT NYA DI MANA?"
"DI SIRKUIT ANCOL"
"OKE.THANKS INFONYA"
Ashel keluar dari bar itu.ia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. mencari keberadaan Zee saja sudah memakan waktu satu jam lebih.
20 menit akhirnya ia sudah sampai di sirkuit itu.ia dapat melihat banyak sekali mobil dan motor yang terparkir di sana. banyak juga muda mudi yang ikut menonton balapan itu.
Ia terus mencari keberadaan adiknya, sampai ia dapat melihat Zee tengah berjongkok di pinggir arena sirkuit bersama teman temannya.
Mereka sepertinya tengah mabuk, termasuk Zee.gadis itu memegang botol alkohol di tangan kanannya dan tangan kirinya mengapit sebatang rokok.
Ashel yang sudah tersulut emosi saat mengingat perkataan Dania tadi siang, langsung menarik kerah jaket Zee dari belakang.gadis itu sangat kaget.
Ashel dapat melihat Zee sudah sangat mabuk.matanya sayu,wajahnya sudah memerah akibat kepanasan yang di sebabkan oleh alkohol,bahkan bau alkohol sangat menyengat dari badan adiknya ini.
Zee berdiri dengan susah payah. menyeimbangi badannya agar tidak jatuh.
Ashel menatap Zee dengan tatapan yang sulit di artikan.
Gadis di hadapannya ini tidak perduli dengan keberadaan Ashel di hadapannya. ia meneguk alkohol itu dari botol nya lagi dan menghisap rokoknya.
Plakk...
Tiba tiba pipi Zee di tampar oleh Ashel.ia terhuyung sehingga gadis berlesung pipi itu harus menyeimbangi badannya agar tidak terjatuh.
"LO APA APAAN SIH ANJING?" Ucap Zee dengan sangat marah.
"LO YANG APA APAAN.LO NGATAIN GUE CEWEK MURAHAN,GAK TAU MALU,SOK KECAKEPAN,DAN LO JUGA NGATAIN GUE JALANG ,DAN GAK PUNYA OTAK,IYA?" Ashel sangat emosi.mereka kini sudah jadi bahan tontonan semua orang.
"MAKSUD LO APA SIH? SIAPA YANG BILANG KAYA GITU?"
"DANIA,DIA BILANG KALAU LO NGATAIN GUE KAYA GITU.DASAR ANAK GAK TAU DI UNTUNG LO BANGSAT."
"LO DENGER BAIK BAIK,GUE GAK KENAL DENGAN YANG NAMANYA DANIA ANJING.TAI LO.PERGI SANA LO"
Ashel terdiam,ia mulai bingung sekarang. ia harus mempercayai Zee yang sedang mabuk,atau Dania yang baru ia kenal tadi siang.
"Lo serius gak kenal Dania?" Tanya Ashel sudah melemah.ia menghapus air mata nya yang sudah mengalir dari tadi.
Zee tersenyum miring,menghisap rokok nya yang sudah mengecil dan membuang nya kesembarang tempat.
"Gue gak pernah kenal dengan yang nama nya Dania,dan gue gak pernah ngata ngata in lo.pergi lo sana,gue bilang pulang lo,PULANG" usir Zee.
Ashel pulang dengan air mata yang masih mengalir.ia menerobos kerumunan yang mengerumuni mereka.
Zee meminum red wine itu lagi hingga habis.sudah satu botol ia habiskan.tiba tiba temen nya menepuk pundaknya.
"Ga usah di fikirin,mending kita mabok lagi" ucap Nya.Zee tersenyum tipis.
Saat Ashel sudah sampai di rumah, ia langsung membanting pintu utamanya dan berlari menuju kamar.
Gre yang baru saja dari dapur melihat Ashel tengah menangis.
Ia menyusul adik keduanya itu kekamar nya.dan mendapatkan Ashel tengah menelungkupkan jawahnya di bantal.
"Cel,lo kenapa?" Tanya Gre mengusap punggung Ashel yang masih bergetar.
Gadis itu masih menangis,"Cel,hey.lo kenapa? Cerita sama gue sini" ucap Gre masih berusaha membujuk Ashel agar mau bercerita.
Dengan sedikit paksaan,akhirnya Ashel mau duduk melipat kaki nya di hadapan Gre. Gadis itu masih sesenggukan akibat menangis.
"Kenapa? Coba cerita pelan pelan sama gue" ucap Gre dengan nada lembut namun terkesan dingin.
"Ta-tadi siang...gu-gue ketemu sama cewek na-namanya...Dania.ter-terus...dia ngaku ngaku temen deket nya Zee.dia bi-bilang...kalau Zee nga-ngata ngatain gue cewek jalang,cewek murahan,sok kecakepan,dan gak ta-tau....malu....." ucap Ashel berusaha meredakan sesenggukan nya.
Gre langsung menarik kepala Ashel dan memeluk nya.ia mengelus kepala adik keduanya itu dengan penuh kasih sayang.
"Terus lo udah minta penjelasan belum ke Zee?" Tanya Gre menangkup wajah Ashel.
"Ud-udah...dia bilang ka-kalau....dia gak ada bilang kaya gitu.dia juga gak kenal sama cewek itu.gu-gue.....nemuin di-dia.... lagi mabok di sir-sirkuit....tadi.gue gak tau ha-harus...percaya sama siapa" ucap Ashel.
"Udah udah.biar gue yang coba tanya dia besok ya.kalau sekarang kan kata lo dia lagi mabok,pasti omongannya suka ngelantur kemana mana ntar" ucap Gre dan di angguki oleh Ashel.
"Besok kalau lo ketemu sama cewek itu lagi,ga usah mau deket deket.siapa tau dia punya niat jahat sama lo kan.gue juga gak yakin sama apa yang di omongin cewek yang lo ketemu itu.gak mungkin Azizi bilang kaya gitu tentang lo.lo liat sendiri kan perjuangan Zee ngelindungi lo kaya mana nya." Ucap Gre.kakak nya ini bener,Zee sangat sayang dengan nya dan kak Gre.walau pun gadis itu terlihat dingin dan kasar dalam omongannya,tetapi ia tidak pernah mau mengata ngatai Ashel di depan orang lain.tu anak kalau di rumah aja irit bicara banget.masa ia mau cerita kesana kesini sih,pikir Ashel.
"Ya udah,sekarang lo bersih bersih.besok ada jadwal ngampus gak?" Ucap Gre.
"Ada,besok gue ada kelas jam 9 pagi" ucap Ashel dan hanya di angguki oleh Gre.
"Habis ini tidur.besok biar urusan ini gue yang nanya ke Zee.besok gue libur soal nya" ucap Gre.
"Iya kak" ucap Ashel.
Gre pergi berlalu dari kamar Ashel.
Ashel masih memikirkan setiap kata kata kakak nya itu.dirasa capek berfikir,Ashel beranjak menuju kamar mandi untuk bersih bersih dan langsung tidur.
"Zee lo bisa pulang sendiri? Lo mabok banget ini" ucap Alden.teman balapan Zee.
"Bisa" ucap Zee menyeimbangi badan nya.
"Ya udah hati hati" ucap Alden dan di angguki oleh Zee.
Gadis itu berjalan sempoyongan menuju mobil nya.dengan sekuat tenaga, Akhir nya ia sudah duduk di kursi kemudi. ia menutup matanya,merasakan kepala yang sangat pusing.ia juga membenturkan kepalanya ke stir mobil nya itu.
Di rasa sudah cukup kuat,ia mulai menghidupkan mesin mobil nya dan mulai menjalankannya dengan kecepatan pelan. ia,masih ada kesadaran sekitar 40% lagi.
Dengan penuh kehati hatian dan fokus yang ekstra,Akhirnya gadis berlesung pipi itu sampai juga di parkiran apartemen nya.ia langsung menuju unitnya dengan masih sempoyongan.
Saat sudah sampai di dalam,ia membanting badannya pada sofa ruang tv dan memejamkan mata.kepalanya terasa sangat pusing,perutnya juga terasa sangat mual.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADNESS
Randommenceritakan seorang anak perempuan yang tidak di anggap oleh orang tuanya.ia selalu menerima ucapan ucapan yang menyakitkan dari orang tuanya itu.bahkan ia di anggap pembunuh...